Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Kamis, 19 Januari 2023

Mengenal Oniomania Disorder "Kebiasaan Gila Belanja"

Saat ini kemudahan berbelanja semakin kian terasa apalagi di era digital ketika banyak sudah toko online dan ecommerce menjamur. Belum lagi ketika masa-masa harbolnas, saat promo dan diskon bertebaran. Hayoo ngaku siapa yang wish list nya sudah bertumpuk dan belanjaan di keranjang belum di check out ?

Sumber gambar : Freepik

Aku punya seorang kawan, yang hampir tiap hari ada saja paket datang hasil Ia berbelanja online. Namun pernah suatu ketika Ia mengungkapkan kadang apa yang dibelinya bukan suatu yang memang urgent atau dibutuhkan banget. Ungkapnya kaya sebuah kesenangan saja scroll ecommerce dan tau-tau check out.

Jadi teringat juga sama sebuah film yang judulnya "Confessions of a Shopaholic" yang menceritakan seorang dengan serba-serbinya yang gila belanja. Adalah Rebecca Bloomwood (Isla Fisher) yang hobi belanja, hal ini bermula ketika masih kecil, Rebecca berjanji pada dirinya bahwa ia akan tampil sekeren para model yang di lihat di majalah.

Dengan pekerjaan yang mumpuni dan penghasilan lumayan, Rebecca bisa memenuhi segala keinginannya untuk berbelanja. Ia menggesek kartu kredit hingga terlilit utang. Kebiasaan ini membuatnya jatuh dalam banyak masalah, dari masalah percintaan sampai dikejar debt collector.

Kebiasaannya gila belanja yang di alami temanku dan Rebecca ini bisa saja mengidap Oniomania Disorder atau kerap disebut Compulsive Buyying Disorder dimana dalam info keterangan akun instagram @personalitydoc memiliki arti obsesi seseorang untuk berbelanja berlebihan yang sudah sulit di kontrol.

Biasanya juga barang yang dibeli pun bukan sesuatu yang dibutuhkan, tetapi hanya sebatas keinginan untuk memenuhi hasrat berbelanjanya. Bahkan sangat memungkinkan untuk mengambil hutang demi memenuhi hasrat berbelanjanya ketika sudah tidak sanggup membayar.

Ciri-Ciri Orang yang bisa dikatakan memiliki Oniomania Disorder :

  • Kerap kali membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
  • Hampir setiap hari menghabiskan waktu untuk scrolling e-commerce untuk lihat-lihat barang dan pasti ada saja barang yang dibeli.
  • Setelah membeli sesuatu, biasanya merasa puas dan bahagia.
  • Sulit menahan diri kalau lihat ada barang yang promo atau diskon
  • Apabila membeli banyak barang, sebenarnya menyadarinya dan merasa bersalah akan hal itu. Namun, akhirnya tetap melakukannya kembali di kemudian hari.
  • Punya masalah keuangan karena belanja yang tidak terkontrol

Beberapa ahli meyakini jika permasalahan Oniomania Disorder terjadi karena gangguan neurologis. Salah satu contohnya bisa saja karena kurangnya perhatian dari orang sekitar. Hal tersebut, akhirnya membuat kekosongan dalam hidup. 

Untuk menutupi kehampaan hidup tersebut, seorang yang memiliki Oniomania Disorder ini akan mengalihkannya dengan berbelanja barang yang di inginkan dengan harapan akan membuatnya merasa bahagia. Dan beberapa alasan lainnya bisa karena :

  • Merasa rendah diri sehingga berusaha mendapatkan pengakuan dari orang lain dari segi barang yang di miliki.
  • Untuk pelarian dari stess dan kecemasan. jadi, belanja merasa senang. Akan tetapi, setelah barang datang, euforianya akan hilang dan kembali sedih serta cemas lagi
  • Tekanan pergaulan dan didikan orangtua juga dapat berperan dalam Oniomania Disorder ini.

Beberapa tips mengurangi kemungkinan terjadinya Oniomania Disorder :

  1. Jangan biasakan belanja saat lagi merasa sedih, cemas, atau marah.
  2. Mencoba untuk membuat daftar belanja dan patuhi
  3. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan.
  4. Cari aktivitas positif bisa dengan mengerjakan hobi ataupun mencari ide bermain yang menyenangkan diri
  5. Pilih lingkungan pergaulan yang baik
  6. Jika tetap tidak bisa, segera konsultasikan dengan ahlinya.

Oniomania Disorder tentunya membentuk sifat konsumtif atau boros yang konsekuensinya tentu saja akan berdampak pada finansial. Oleh karenanya, yuu kenali dan kendalikan "gila belanja" berlebihan. Jangan sampai aktivitas yang seharusnya menyenangkan malah menjadi sumber masalah. Terlebih lagi jika hal ini sudah menjadi kebiasaan, bahkan kecanduan.


1 komentar:

Anisa AE mengatakan...

Ibi udah sering terjadi sekarang apalagi dimaraknya prono dan diskon yang gencar seperti sekarang. Barang cantik dan bergaya barat maupun Koreaa sering menjadi incaran. Memang kebiasaan ini harus dikontrol dengan baik dan disesuaikan dengan keuangan apabila ingin belanja. Terima kasih informasinya!