Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Minggu, 03 Desember 2017

Jejak Langkah Mudah Menuju Pekalongan

Mentari mulai merangkak naik dari timur, subuh kala itu, kereta api Tawang Jaya yang Saya tumpangi bersama kawan memasuki stasiun pekalongan. Itu pertanda, tujuan Kami sudah tiba. Menunaikan shalat subuh dan kemudian menemui teman lainnya yang telah tiba lebih dahulu. Keberadaan Kami saat itu adalah untuk memenuhi sebuah undangan menjelajahi kawasan Petung Kriyono, wilayah potensi wisata alam yang berada di Kabupaten Pekalongan.

Sebagaimana biasanya, dalam beberapa kesempatan terkadang Saya ekstend untuk menelusuri berbagai tempat lainnya yang tidak masuk dalam list dari suatu kunjungan perjalanan.


Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Pekalongan adalah menelusuri jejak-jejak sejarah di Kota Batik ini. Dan inilah beberapa tempat yang sempat Saya datangi :

1. Museum Batik

Museum Batik (Doc.Prita)
Pekalongan dinobatkan sebagai satu-satunya kota kreatif di Indonesia oleh UNESCO. Hal ini tak terlepas dari mahakarya batik pesisir yang menjadi ciri khas kota jalur pantura ini. Belum afdhol berkunjung ke Pekalongan jika tidak singgah ke tempat istimewa ini yang menyimpan ragam koleksi batik dari berbagai penjuru nusantara.

Menempati bangunan Belanda yang tampak megah dengan design pintu dan jendela yang mengusung konsep bangunan ala Eropa. Sebelumnya Museum Batik ini juga sempat difungsikan sebagai kantor balai kota, beralamat lengkap di Jalan Jatayu No 3.

Beberapa koleksi Museum Batik (Doc.Pribadi)
Museum Batik Pekalongan terbagi menjadi tiga ruang pameran yang menyimpan koleksi batik tua hingga modern. Tidak hanya batik yang berasal dari Pekalongan saja, namun juga dari berbagai daerah di nusantara seperti Sumatera, Madura, Dayak hingga Papua. Keseluruhannya dilengkapi dengan sumber informasi yang tentu saja akan menambah wawasan bagi pengunjung.

Disisi lain juga terdapat pajangan ragam kain yang dipakai untuk bahan batik. Tersimpan lengkap aneka ragam alat dan pewarna alami hingga kimia yang mendukung proses membatik. Sebelum beranjak pergi, tidak ada salahnya untuk mencoba langsung kegiatan membatik yang memang disediakan disalah satu sudut ruang. Menggunakan canting dan malam (lilin),ternyata membatik tak semudah yang dibayangkan.

Ada beberapa ruang lain yang jangan sampai terlewatkan saat berkunjung ke museum batik, yakni ruang perpustakaannya, Audiovisual dan kedai batik.

2. Pabrik Limun Oriental

Pabrik Limun Oriental (Doc. Pribadi)
Ekspektasi Saya terpatahkan ketika mengunjungi bangunan rumah itu. Masih mempertahankan interior lamanya gaya bangunan perpaduan kolonial Belanda dan Tionghoa, hanya sedikit perubahan yang direnovasi. Tepatnya persis di belakang Rutan Lodjie atau rumah tahanan yang dulu sempat dikenal sebagai bekas benteng, dibangun oleh VOC sekitar tahun 1753 dengan nama Fort Peccalongan. Pabrik disini bisa dikatakan sebagai home industri yang telah puluhan tahun berdiri. 

Pabrik Limun Oriental Cap Nyonya ini sudah ada sejak tahun 1920, didirikan oleh Njo Giok Liem, minuman Limun yang diproduksinya merupakan hasil campuran air sari buah, asam sitrat, dan uap dari racikan CO2. Dengan proses pemanfaatan uap itulah hasil karbonasi limun tak sekeras minuman bersoda yang menggunakan bahan campuran gula dan bubuk soda. Dahulunya minuman ini sangat digemari, sebelum munculnya minuman bersoda import dan mendominasi pangsa pasar karena banyak dijual di warung serta mini market.

Kedatangan Saya disambut baik oleh Mas Bernard, merupakan generasi kelima dari usaha turun temurun itu. Masuk ke dalam rumah itu, seakan melihat lorong waktu dimana area duduknya dibuat dengan nuansa vintage dan beberapa pajangan disekitarnya benar-benar antik dari usia. Sayangnya, ketika Saya tiba sedang tidak dalam jam operasional produksi, tetapi tanpa sungkan Saya dan kawan saat itu dipersilahkan untuk melihat-lihat langsung keadaan dan kondisi pabrik. Bahkan tak segan, Mas Bernard menjelaskan beberapa hal.

Cukup mengagumkan sebagian besar mesin yang ada di sana adalah generasi-generasi awal di tahun 1950an yang masih digunakan hingga saat ini. Ada beberapa rasa limun yang diproduksi mulai dari rasa framboze berwarna merah, rasa jeruk warna oranye, rasa mocha warna kecoklatan serta rasa nanas yang memiliki warna kuning.

Pabrik Limun Oriental.beralamat di Jalan Rajawali Utara no.15. Untuk jam buka mulai hari Sabtu hingga Kamis jam 08.00 – 16.00 WIB ( Jum’at dan hari besar libur).

3. Masjid Jami Kauman Pekalongan

Masjid Jami Kauman Pekalongan (Doc.Rizky)
Bisa dikatakan ini sebagai masjid akbarnya yang berlokasi tak jauh dari alun-alun kota. Merupakan salah satu masjid tertua di Kota Pekalongan sekaligus menjadi ikon Kota ini. Dibangun sekitar tahun 1852 dengan mengadopsi arsitektur perpaduan gaya Jawa dan Arab.

Atap masjid berbentuk joglo atau limasan merupakan ciri khas masjid di Pulau Jawa pada umumnya. Sementara arsitektur bergaya arab bisa terlihat pada bagian serambi masjid. Di sisinya berdiri sebuah menara yang menjulang tinggi kurang lebih 27 meter. Untuk menaiki menara tersebut,  setidaknya harus menaiki tangga dengan jumlahnya mencapai 99 anak tangga.

4. Pekalongan Mangrove Park

Pekalongan Mangrove Park (Doc.Pribadi)
Sebuah kawasan restorasi dan pengembangan hutan mangrove di wilayah pantai utara Pekalongan. lokasinya tak jauh dari bangunan gedung Krematorium (tempat pembakaran mayat) dengan alamat Kandang Panjang, Pekalongan Utara.

Kawasan mangrove memiliki banyak manfaat. Seperti menjaga garis pantai agar tetap stabil dan melindungi dari terjadinya abrasi atau erosi. Ketika Saya tiba disana, lokasi terbilang sepi hanya ada beberapa orang saja dari sekedar jalan-jalan atau memancing. Dan sayangnya, ketika itu tidak ada perahu beroperasi untuk menelusuri atau berkeliling taman mangrove yang dikenal dengan lorong cinta.

Mangrove ditempat ini belum terlihat terlalu padat, tapi view lokasi cukup instagramable dengan jembatan panjang dan sebuah gazebo yang berdiri di atas taman mangrove.


Ada beberapa teman pernah bertanya, sarana transportasi menuju Pekalongan, untuk Saya pribadi perjalanan destinasi lintas jawa maka kereta api yang menjadi tranportasi favorite yang sering Saya gunakan. Alasannya lebih ekonomis, terlebih saat ini pihak KAI terus berupaya untuk memberikan perbaikan di setiap pelayanan.

Sudah rahasia umum, untuk pemesanan tranportasi maupun akomodasi melalui aplikasi selalu memberikan banyak penawaran promo diskon. Saat saya melakukan perjalanan ke Pekalongan saat itu, bisa dikatakan menjadi sebuah keberuntungan untuk Saya. Pasalnya dalam perjalanan pulang-pergi keduanya mendapatkan potongan diskon. Dan baru sekali itu menggunakan kereta eksklusif dengan harga tak lebih Seratus Ribu Rupiah. Jadi, untuk mewujudkan perjalanan itu bisa disesuaikan dengan budget, setidaknya tekun mencari harga promo untuk segala akomodasi. Selamat berlibur ^_^

Reservasi & Etiket (Doc.Pribadi)

16 komentar:

Eksapedia mengatakan...

Kemarin ada festival batik juga sih mbak :D

Azzura lhi mengatakan...

Itu kok mangrove parknya bagus banget siihh. Pengenlah kesana.
Apalah daya #kekepeindompet.. Wkwk

Ghost Ships mengatakan...

saya sangat suka dengan duren Pekalongan, semoga awal tahun ini musim duren dan bisa mampir ke Pekalongan hehehe....

Salam,

Eri Anggoro Kasih

hida mengatakan...

Eksplore pekalongan tuh ga habis2 ya...banyak objek yang bagus dan belum terjamah. Inget dulu jaman kuliah sempet mampir ke pekalongan tp cuma sampe di masjid kaumannya aja. Semoga next bisa berkunjung kesana lagi. Makasih infonya ya.

Novitalevi mengatakan...

Ternyata pekalongan banyak tujuan wisatanya ya, sarat dengan sejarah dan keindahan. Akses transportasi ny pun mudah, boleh ni jd tujuan liburan

Ria Bilqis mengatakan...

Ada museum batik juga di Pekalongan. Konsepnya mirip museum tekstil yang di Tanah Abang ya? Asiknya jalan-jalan terus.

Natara mengatakan...

Kampung halamanku tuh mbak... Pekalongan... Jadi kangen pulkam... Cuss lah cek traveloka...

Leyla Hana mengatakan...

Wiih asik ke pekalongan. Dua tahun lalu lebaran ke sana tapi gak ke mana-mana.

Helenamantra mengatakan...

selama ini cuma numpang lewat di Pekalongan saat mudik. Perlu meluangkan waktu buat city tour ke tempat-tempat di atas, nih.

Hellofika mengatakan...

Wah jd kepingin ke pekalongan nih . aku udah pernah , cuma beberapa destinasi yg disebut disini blm dikunjungi.. Oke deh kapan kapan bisa dijadikan target wisata keluarga. Makasih siti informasinya

mpo ratne mengatakan...

Aih ke pabrik limun gak bilang bilang? Mpo khan mau nitip. Harga limun

m mengatakan...

Masjid kauman kaya masjid istiqal? Masjid kebanggan pekalongan.

endah marina mengatakan...

Sedihhhh , aku blm pernah ke pekalongan dan ternyata pekalongan itu indah banget ya mbak. Kirain hanya batik ajaaq. Btw traveloka emang top deh , sering pakai aplikasi itu juga aku buat ngetrip .. mudab dan cepat prosesnyaa

Tika Samosir mengatakan...

Wah jadi pengen jalan-jalan akhir tahun neh kesana Mba...
Btw, batik pekalongan kan bagus-bagus ya.

Novitania mengatakan...

Terakhir ke pekalongan itu SD kelas 5 ya alloh udah lama banget. Padahal itu kampungnya kakek. Tanggung jawab kak siti. Aku jadi kangen pekalongan. Huhuhu

inayah mengatakan...

yeyey makasii sudah muterin kota aku