Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Selasa, 22 Oktober 2024

Program Kampung Iklim Desa Langgongsari Membangun Budaya Peduli Lingkungan

Beberapa waktu terakhir perubahan iklim dan pemanasan global menjadi ranah isu lingkungan yang menjadi keprihatinan warga dunia. Dalam mengantisipasi dampaknya diharapkan setiap masyarakat bisa melakukan langkah adaptasi serta mitigasi misalnya melalui program kampung iklim. 

Langkah adaptasi dan mitigasi pada hakikatnya tidak harus berupa gerakan besar namun bisa juga dilakukan dengan cara-cara sederhana, yang terpenting bisa menumbuhkan kesadaran bersama di tengah masyarakat untuk menjaga lingkungan bersama.

Lewat program kampung iklim tentunya diharapkan tidak mempercepat dampak yang bisa terjadi akibat perubahan iklim. Adaptasi ini pun sudah menjadi program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sudah diterapkan di beberapa wilayah Indonesia.

Sumber Gambar : IG @proklim_langgongsari

Sabtu, 19 Oktober 2024

Konservasi Taman Kupu-kupu Sukardi Menjaga Keseimbangan Keragaman Hayati

Beraneka kupu-kupu indah itu dengan ragam warnanya yang bervariasi beterbangan diantara bunga-bunga di Taman Kupu-kupu Sukardi. Sebuah tempat yang beberapa tahun ini dijadikan penangkaran kupu-kupu dan terbuka untuk umum sebagai tempat ekowisata. Adapun yang mendasari penamaan Taman Kupu-kupu Sukardi ialah karena lokasinya yang berada di Desa Gintung Sukardi, Kabupaten Tangerang. 

Sumber Gambar : IG @tamankupu2sukardi

Awal Mula Berdirinya Taman Kupu-kupu Sukardi

Digagasnya pada sekitar akhir Maret 2020 saat itu pandemi tengah berlangsung, ketika segala aktivitas luar ruang dibatasi. Ahmad Yunus tidak sengaja melihat tanaman jeruknya dihinggapi kupu-kupu. Keberadaan kupu-kupu tersebut memberi inspirasi baginya untuk membuat taman yang tentunya berbeda dari taman kota yang sudah ada. Didasari atas keprihatinan juga lantaran habitat kupu-kupu terakhir belakangan semakin tergerus karena banyaknya lahan hijau yang berkurang seiring dengan pembangunan perumahan di Tangerang. 

Rabu, 16 Oktober 2024

Ukir Ceria di Kampung Lali Gadget Untuk Bersama Lestarikan Permainan Tradisional

Jika diamati terakhir belakangan ini, dunia anak-anak mengalami pergeseran, anak yang tumbuh di tahun 2000an kebawah setidaknya masih merasakan bermain secara aktif, menggunakan alat sederhana dan tradisional.Namun ketika popularitas internet di Indonesia semakin berkembang sekitar akhir abad 20 hingga saat ini, teknologi pun semakin maju, segala perangkat berbasis digital menjadi teman sehari-hari tidak terkecuali pada usia anak.

Sumber Gambar : Freepik

Di era sekarang ini sudah menjadi hal biasa ketika anak-anak begitu mahir mengakses gadget dan teknologi di usia yang sangat muda. Mungkin tidak banyak disadari, anak yang terlalu banyak di depan gadget biasanya lebih pasif, bahkan mengalami kesulitan dalam konsentrasi ataupun mempelajari keterampilan sosial, dan mengembangkan minat yang sifatnya kognitif. 

Sabtu, 12 Oktober 2024

Perintis Aplikasi Fish Go, Sang Peniti Harap Bagi Nelayan

Indonesia dikenal sebagai negara bahari dengan sektor kelautan dan perikanannya yang cukup potensial, tetapi masih menjadi sebuah ironi ketika sebagian masyarakatnya yang berprofesi nelayan masih jauh dari kesejahteraan. Banyak faktor penyebabnya dimana beberapa diantaranya disamping kondisi iklim juga menjadi sebuah kesulitan ketika hasil tangkap yang tidak maksimal.

Dokumen pribadi

Berbeda dengan negara maju lainnya contohnya Jepang, nelayan disana sudah cukup terbuka menerapkan penggunaan teknologi cerdas termasuk dalam adaptasi penangkapan ikan. Cukup bersebrangan dengan rata-rata masyarakat Indonesia di kawasan pesisir yang mengandalkan mata pencaharian kehidupannya sebagai nelayan yang bisa dikatakan enggan menerima penggunaan teknologi yang sejatinya bisa membantu efisiensi di aktifitas kesehariannya.

Teknologi Fish Go, Aplikasi Berbasis Navigasi

Hal itu cukup dirasakan oleh I Gede Merta Yoga Pratama, pemuda asal Bali ini menawarkan sebuah inovasi bertajuk aplikasi Fish Go. Butuh waktu sekitar 2 tahun untuk meyakinkan para nelayan bahwa teknologi Fish Go bisa membantu efisiensi mereka dengan memanfaatkan sistem navigasi. Dengan demikian, aplikasi ini nantinya akan memberikan informasi lokasi dan waktu saat ikan banyak berkumpul kepada nelayan yang mengakses.