Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Kamis, 08 Maret 2018

Tantangan dan Alternatif Memasarkan Blouse Wanita

Tren fashion senantiasa berputar mengikuti perkembangan zaman, setiap era nya beragam jenis maupun bentuk busana semakin di modifikasi dengan sentuhan kreatifitas dengan hasil yang tampak indah. Tak sedikit beberapa model lama di inovasikan kembali sehingga tampak lebih kekinian.

Tak pernah mati, begitulah sekiranya mengumpamakan keberadaan trend fashion blouse. Sampai saat ini model pakaian blouse yang di identikab dengan kaum wanita yang hampir tak terpisahkan dalam segala kesempatan. Tersedia dalam berbagai macam model bagi segala bentuk tubuh, serta bisa dikenakan dalam kesempatan resmi bahkan untuk santai.

Karakteristik blouse wanita yang lahir dari pengrajin kreatif tanah air
Laura Mujadi (Doc. Tribun)
Sebagai contoh sebuah kreatifitas blouse wanita seperti yang pernah dikenakan Laura Muljadi di Jakarta Fashion Week 2013 lalu. Blouse putih yang di kenakannya berkerah asimetris serta semakin di sempurnakan dengan detail cut-out. Aksen pada kancing dan slim belt warna hitam turut mempermanis penampilannya.

Secara keseluruhan, blouse wanita ini menampilkan kesan anggun dan mempesona bagi  pemakainya. Apalagi Laura memiliki kulit yang cenderung gelap. Meski begitu, bagian tubuh yang ditunjukkan tidak terlalu banyak. Blouse wanita tipe ini cocok dipadukan dengan skinny jeans untuk mempertegas panjang kaki. Ia juga menggunakan platform heels untuk melengkapi gayanya.

Blouse wanita dengan model secantik itu biasanya diproduksi oleh brand-brand ternama. Sayangnya, tidak semua orang mampu membelinya karena harga yang mahal. Jadi, beberapa orang memilih memaka iproduk tiruan atau imitasi.

Alasan kenapa konsumen lebih suka produk tiruan

Selain harga yang murah, ada beberapa alas an produk tiruan laris di Indonesia. Diantaranya adalah:

* Eksistensi memakai produk berlabel terkenal. 
Beberapa orang merasa memakai brand terkenal seakan menjadikannya sebuah kebutuhan. Mereka menggunakannya untukmeningkatkan eksistensi di dalam pergaulan sosial.

* Akses mendapatkannya mudah. 
Jika sering jalan-jalan, pasti kamu sering lihat kalau produk imitasi banyak tersedia di pasaran. Ini semakin membuat konsumen tergiur untuk membelinya, bahkan orang berduit sekalipun.

* Terkadang kualitas tak terlalu jauh dengan barang asli. 
Ada produsen barang tiruan membuat produk KW Super atau sangat mirip dengan aslinya. Seringkali, rupa dan kualitasnya mendekat ibarang asli.

* Belum menyadari pentingnya menghargai hak kekayaan intelektual. 
Kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak cipta masih terbilang rendah. Hal ini bias jadi karena hukumnya sendir ibelum terlalu ditegaskan.

* Keinginan untuk membeli banyak varian produk. 
Jika dengan membeli produk asli hanya bisa mendapat satu item, maka dengan barang palsu (KW) bias didapat 2 sampai 3 produk.

Meski dihantui barang tiruan, karya para desainer blouse ini tetap mempesona.

Kompetisi di pasar terkadang mempersulit para pengrajin lokal. Meski begitu, mereka tetap berkarya supaya bisaterus menghasilkan blouse wanita yang menarik. Berikutini 5 model blouse wanita  karya pengrajin lokal :

- Blus Monokrom dari Batik Dirga.  



Monokrom identik dengan hitam dan putih. Tipe warna ini cocok dipadukan dengan warna lain. Dirga menawarkan blus batik dengan warna monokrom. Atasan jenis blus longgar itu dibuat dengan katun ataupun sutra. Batik yang dipakai sendiri dantaranya batik cap hitam dipadukan dengan kain putih.

- Blus Simpel dari Simply Classy by Teresa. 


Kamu bisa menemukan beragam kerajinan tangan dengan gaya minimalis dari pengrajin asal Bekasi bernama Teresa. Ia menghasilkan kerajinan bernuansa etnis. Teresa menggunakan desain unik, yaitu setengah kain batik dan setengah polos untuk blouse wanita. Blus ala Simply Classy menyediakan dua jenis warna yaitu merah dan hitam.

- Blus Kimono dari Batik Etniq Craft.


Label ini memodifikasi blouse wanita denganmembuatnya bergaya ala kimono. Batik yang digunakan adalah khas Yogyakarta. Lengannya menyerupai gaya kalong dengan tali pengikat di bagian pinggang.

- Blus Tanpa Lengan dari Dhievine Batik. 


Dhievine menyediakan dua model batik tanpa lengan. Pertama adalah jenis bowtie yang tersambung di bagian kerah. Model kedua adalah desain dengan bermain pada gradasi warna. Dari beragam koleksinya, warna coklat cukup mendominasi dari kedua blus ini. 

- Blus Jaring dari Chanie Batik.

Label ini dibuat oleh pengrajin lokal Surabaya. Model kreasinya memadukan blus batik hand bade dengan soft leather di bagian depan. Bagian belakang blus didominasi oleh batik. Yang membuatnya lebih unik lagi adalah jarring yang berada di sekitar lengan hingga pundak.

Kita patut berbangga atas kreatifitas para desainer lokal Indonesia yang penuh inovasi. Tertarik mencari produk seperti di atas? Maka Kamu bias kunjungi Qlapa. Sebuah marketplace online yang menghubungkan pengrajin denganpembeli. Di sana ada beragam pengrajin yang memasarkan produk kreatifnya seperti lima label di atas. Tertarik membeli ? Segera kunjungi website resminya dan temukan produk impianmu.

Cara para pengrajin berjualan produk handmade di era digital

Dari pada Kamu jadi konsumen terus, kenapa tidak mencoba ikut jualan kerajinan juga? Menurut beberapa terstimoni penjual yang telah lama berkecimpung dalam bidang ini, sudah terlihat jika prospeknya cukup bagus. Pasar online saat ini memang tenagh populer banget. Ada baiknya, segera tentukan langkah dan manfaaatkan hal tersebut. Nah, berikut ini tips sukses jualan lewat online.

> Ikut komunitas penjual. 
Melaluli komunitas, Kamu bias saling berbagi dengan para penjual online lainnya. Di sini Kamu bisa dapat ilmu tentang prospek bisnis. Selain itu, jaringan pemasaran juga bisa Kamu dapetin.

> Sistem pre-order. 
Sistem ini banyak banget dijalankan oleh para pelaku bisnis online. Cara ini digunakan bagi Kamu yang punya modal terbatas. Dengan system ini, kamu bias dapat bayaran di awal.

> Menjual produk bernilai. 
Meskipun produk murah banyak dijual di pasaran, buatlah tampilannya sedikit berbeda agar punya nilai lebih. Misalnya, Kamu bias mengganti bungkusnya jadi menarik, atau sekeda rmembubuhkan label brand.

> Gunakan website. 
Jangan hanya lewat sosial media. Kamu juga perlumemantau pelangganlewat Search Engine Google. Manfaatkan e-commerce buat promosiin toko online Kamu supaya peluang pengunjung bisa lebih banyak.

> Survei pasar.
Ini bagian paling penting, sebelumsjualan, tentu Kamu harus survey pasar dulu. Jua lproduk yang betul-betul dibutuhkan dan dicari pangsa pasar.

> Memasang foto produk yang bagus. 
Hal ini sering kali kurang diperhatikan olehpenjual. Padahal, foto bisa menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan keputusan Tips membuat foto bagus dengan mengenali pasarmu. Caranya, buat produk menonjol dengan latar tepat. Gunakan pencahayaan dan angle sehingga komposisinya tampak proporsional. Usahakan tampilkan produk dengan ukuran besar. Jangan lupa, pastikan resolusi foto bagus supaya pembeli bisamelihat dengan jelas.

14 komentar:

Anisa AE mengatakan...

Betul nih Mbak, foto emang menunjang banget yaa. Kalau mau produknya laku, foto produk harus bagus, hehe.

Mporatne mengatakan...

keren ya blousenya, bikin beda dan berani beda. mpo mupeng nih

Amanda ratih pratiwi mengatakan...

kurang satu tuh, si pengrajin harus ngendorse blogger biar dagangannya makin laris manis wkwk, bener apa bener?

Marga Apsari mengatakan...

Kalau aku sih, foto produk benar-benar pengaruh buat keputusan beli atau nggaknya.

Ivonie mengatakan...

Makin banyak ya marketplace yang bisa jdi lahan jualan, harus makin rajin berkreasi nih

METAMORPHOSIS mengatakan...

model blouse sudah oke harus didukung juga mutu bahan yang digunakan. Selamat bersaing produk lokal!

Sapa Dunia mengatakan...

Model blouse wanita lebih variatif dibanding pakaian pria, jd pilihan juga semakin beragam

Sapa Dunia mengatakan...

Model blouse terus berinovasi, jd semakin banyak pilihan

Puspa mengatakan...

Wah foto blusnya cakep-cakep jadi pengin. Setuju foto dan pemilihan model itu menentukan.

Oline mengatakan...

Aku mampir ke Qlapa ahh. karena aku sukaaa produk2 lokal..

Wian mengatakan...

Klo aku yaaaa better dapet banyak barang lokal yg mirip barang branded dibanding beli barang branded yg cuma dapet satu dgn jml rupiah yg sama.

Reh Atemalem mengatakan...

Aku naksir baju-baju etniknya deh.. ^^
Kemarin sempat beli juga, produk lokal, di IG.

Kang Nata mengatakan...

Pakain Wanita baik dari model Jadul atau terkini tetap saja ada pengemarnya, kalah dech dengan pakain Pria. :)

Liswanti mengatakan...

Di Qlapa banyak banget produk ukm ya