Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Sabtu, 31 Agustus 2019

Aksi Nyata Rumah Zakat Tanggapi Bencana Kekeringan

Akhir-akhir ini panas terik begitu terasa di siang hari namun menjadi lebih dingin ketika malam disertai hembusan angin khas musim kemarau. Pihak BMKG  telah menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia  mengalami episode kekeringan yang lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya dengan curah hujan yang terbilang rendah.


KepalaPusat Informasi Perubahan Iklim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dr. Ir. Dodo Gunawan mengatakan, memprediksi musim hujan akan masuk pada awal November 2019, artinya saat ini musim kemarau masih berlangsung.

Hujan akan turun dengan intensitas rendah untuk wilayah Pulau Jawa, Sumatera dan sebagian daerah lain pada awal November. Namun dua hari yang lalu di sebagian wilayah Jakarta, Bogor, dan Tangerang sudah mulai hujan serta cuaca berawan.

"Salah satu faktor penyebab kekeringan itu adalah akibat fenomena El Nino yakni memanasnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Dampak dari El Nino yang terjadi di sejumlah daerah Indonesia adalah kondisi kering dan curah hujan berkurang, sungai-sungai semakin menyurut airnya, sedangkan pepohonan akan mulai meranggas. Dan kondisi seperti ini bisa memicu kebakaran hutan. Sebagaimana yang telah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, potensi kebakaran sudah terlihat terutama di wilayah Sumatera Selatan dan Riau." Bapak Dr. Ir. Dodo Gunawan memaparkan.

Kekeringan yang terjadi di Indonesia  selalu berulang setiap tahunnya. Pemberian air bersih merupakan salah satu bentuk respon jangka pendek untuk mengurangi dampak kekurangan air bersih di tengah masyarakat.

Mengantisipasi hal ini Rumah Zakat sebagai sebuah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program-program pemberdayaan masyarakat
telah melakukan upaya meminimalisasi dampak yang didapat oleh warga. Salah satunya dengan dropping (penyaluran) air bersih ke beberapa desa yang terdampak parah bencana kekeringan.

Rumah Zakat telah menyiapkan sekitar 28 Desa Tanggap Bencana yang tersebar di 22 kota di Indonesia. Dimana desa-desa itu nantinya memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri segera dari dampak bencana yang merugikan, salah satunya kekeringan.

"Program yang dilakukan melalui Desa Tangguh Bemcana adalah dengan membentuk masyarakat yang tangguh antara lain melalui penyuluhan kebencanaan, simulai siaga bencana, pembuatan jalur evakuasi, membuat media edukasi bencana, dan merekrut pemuda tangguh bencana." ujar Direktur Program Rumah Zakat, Ibu Murni Alit Baginda.


Dalammenanggulangi terjadinya kekeringan di beberapa wilayah, melalui Rumah Zakat Action selama periode Mei-Agustus 2019 telah di distribusikan sebanyak 451.000 liter air bersih di 17 titik kekeringan di 7 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut akan terus meningkat pada puncak kemarau yakni saat Agustus hingga September.

Upaya lain yang dilakukan Rumah Zakat untuk mengatasi kekeringan di kemudian hari yakni dengan menyediakan logistik dan peralatan berupa penyediaan tangki air yang diletakan di tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat seperti sekitaran masjid serta pipanisasi dan pembuatan sumur bor.

Misalnya saja pembuatan sumur bor yang sudah dilakukan di Desa Angsana, Kecamatan Angsana, Pandeglang, Banten. Dan akan menyusul untuk wilayah Cianjur dan Sukabumi, untuk pipanisasi dilakukan di Desa Berdaya Cisolok, Tasikmalaya. Sedangkan tangki air atau Penampungan Air Hujan (PAH) di Kp. Pasir Peuti, Desa Sukamulya, Kec. Sukaluyu, Kab. Cianjur.

Sementara untuk program-program lainnya sedang dalam tahap koordinasi dan konsolidasi, mengingat pembuatan fasilitas mata air atau sumur tadah hujan memerlukan dukungan banyak pihak.

"Bencana kekeringan memerlukan penanggulangan bersama, karena air merupakan kebutuhan utama bagi keberlangsungan hidup. Karenanya, mari bersama-sama sediakan air bersih untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan,” Ibu Murni Alit Baginda menambahkan.

Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan dan cakupan wilayah yang luas, Rumah Zakat mengetuk hati para dermawan dan donatur untuk membantu saudara-saudara kita yang dilanda bencana kekeringan ini.

Uluran tangan donatur tentu akan sangat dibutuhkan, karena semakin banyak dermawan yang membantu akan semakin luas daerah yang bisa dibantu. Tidak hanya dalam bentuk uang, tenaga maupun pikiran pun menjadi suatu langkah untuk turut serta aksi nyata dalam penanggulangan bencana. Rumah Zakat pun membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan bencana, baik bencana kekeringan maupun melalui aksi mititasi dan respon atas bencana lain yang terjadi.

19 komentar:

Tira Soekardi mengatakan...

keren ini

Mpo Ratne mengatakan...

Bahaya kekeringan berdampak pada penurunan kesehatan warga, sawah gagal panen . kemiskinan makin melanda di desa . kalau terus melanda bagaimana nasib mereka. Gerakan rumah zakat akan membantu mereka

Azzuralhi mengatakan...

Sedih emang dengan fenomena kekeringan ini. Semakin tahun sepertinya makin meluas dampaknya.
Dan saya pribadi salut dengan ketanggapan dari lembaga filantropi seperti Rumah Zakat ini.
Apa yang mereka lakukan pastinya sangat membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan di Indonesia.

Vita Pusvitasari mengatakan...

Makin mantap rumah zakat, selain tanggap bencana alam, juga termasuk mengatasi kekeringan ya, zakat dari umat makin manfaat buat semuanya ini mah..

Farida Pane mengatakan...

Mantap bgt ini langsung turun kasi solusi pengairan ya buat mengatasi kekeringan

Anna R Nawaning S mengatakan...

Betul dan mulia sekali ini aksinya, karena air adalah kebutuhan pokok kehidupan. Yuk Kita ikutan wakaf air ini agar pahala terus mengalir 😍

nurul rahma mengatakan...

Rumah Zakat selalu berkontribusi dan melakukan aksi nyata untuk mengatasi beragam problem.
Semoga ALLAH berkahi
--bukanbocahbiasa(dot)com--

Zefy Arlinda mengatakan...

Alhamdulillah rumah zakat membantu masalah ini, kayaknya memang masalah kekeringan sedang melanda Indonesia termasuk di rumahku. Ini ngidupin mesin air ga bisa lama, baru 10 menit airnya dah habis hiks

Annafi mengatakan...

Salut dengan apa yang dilakukan oleh Rumah Zakat, bencana kekeringan yang melanda Indonesia dibeberapa wilayah memang sudah cukup memprihatinkan

Maliha mengatakan...

Pembentukan desa tangguh bencana, memiliki tujuan yang positif ya dengan meningkatkan kemampuan warga dalam mencegah dan menghadapi dampak bencana tak terkecuali permasalahan kekeringan yang terjadi belakangan ini

Ria Buchari mengatakan...

Rumah Zakat memang keren ya cepet tanggapan terhadap permasalahan masyarakat luas dengan aksi programnya semoga mempermudah masyarakat yang mengalami kekeringan dalam mendapatkan air bersih

Fania mengatakan...

Kebutuhan akan air bersih umumnya digunakan sebagai kebutuhan primer, seperti minum dan memasak. Rumah zakat tak henti berkomitmen di bidang sosial dan kemanusiaan

gita siwi mengatakan...

Senang deh rumah zakat juga jadi bagian yang gercep ya dalam membantu menanggulangi bencana ya. Jadi titik titik rawan termonitor juga ya

Suzannita mengatakan...

MasyaAllah Tabarakallah luar biasa sekali ya aksi dari rumah zakat ini, mari kita berzakat ya

Mutia Nurul Rahmah mengatakan...

programnya memang bagus, smeoga berkah dan bermanfaat bagi siapa ajaaaa yaaa

Utie Adnu mengatakan...

Inspiratif Dan transparan programnya ya semoga bisa terus dan tersebar luas ke daerah2

Milda Ini mengatakan...

terima kasih para donatur, smeoga ke depan makin banyak lagi aksi cepat dan nyata yang bisa dilakukan oleh rumah zakat

Titis Ayuningsih mengatakan...

Berdonasi sesama adalah bentuk sosial ya. Semoga program ini akan terus berjalan. Air kebutuhan utama ya,untuk memasak mencuci dll

diane mengatakan...

wahh senangnya ada bantuan di tengah kekeringan seprti sekarang ini. semoga musim kemarau segera berlalu yaa