Melanjutkan perjalanan saya dan kawan di Yogya akhir November lalu...
Setelah berfikir dengan banyak pertimbangan, akhirnya saya dan kawan-kawan memutuskan 'kabur' ah..istilahnya ko jadi negatif begitu. Kami akhirnya tidak lagi melanjutkan kegiatan #BN tersebut ke Desa Tembi. dengan langkah mandiri kami mencoba mencari angkutan untuk tiba di jalan raya utama. Waduuh,, jalanan di area sekitar joglo abang itu benar-benar sulit sekali kendaraan umum bahkan tidak ada, sempat berfikir untuk kembali tapi sudah kepalang tanggung sudah beberapa meter kami menjauh dari lokasi acara.
Dan, akhirnya kami memutuskan utk menjadi 'Nebengers', awalnya kami ragu-ragu karena sikap gengsi, sampai akhirnya kami nekat juga mencari tumpangan (hahaha, sumpah ini menurut saya seru banget), Alhamdulillah ada sebuah mobil berhenti dan memberikan tumpangan pada kami, tidak hanya sampai di jalan raya utama tapi sampai mengantar di depan kost salah satu dari kami.
Istirahat sesaat. Sehabis maghrib kamipun berjalan-jalan kota Yogyakarta, menikmati malam menjadi orang Yogya sehari. Menumpang Trans Yogya, Rinda menjadi guide kami selama di kota gudeg. Ia mengajak kami berjalan-jalan, namun malam itu Yogyakarta padat banget dengan kendaraan dan macet panjangpun tak terelakan, konon kabarnya kala itu banyak kegiatan Nusantara yang tumpah ruah di Yogyakarta, tak hanya blogger Nusantara ada juga Pekan Olahraga Mahasiswa Se-Nusantara belum lagi malam perdana pembukaan pasar malam di alun-alun utara.
Sempat menyinggahi Benteng Vredenburg, karena suasana gelap kami tak dapat mengabadikan lokasi dan area Benteng pun hanya di buka untuk bagian tertentu saja. Setelahnya kami pun menikmati ramainya Nol Kilometer dimana banyak para muda-mudi sering menghabiskan waktu.


Kami menapaki setiap jejak candi dengan relief-relief dan patungnya yang memiliki nilai sejarah hingga puncak di atas. Sungguh pemandangan dari atas candi jauh lebih indah,tak kami sia-siakan mengabadikan moment-moment di situs bersejarah tersebut.
Menjelang sore kami kembali ke kost, untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta. Masih banyak yang ingin kami jelajahi sebenarnya, namun apa daya waktu tak mengizinkan, kami sudah harus naik kereta sebelum jam 5 sore.
Menapaki setiap jejak keindahan negeri ini memang tak kan pernah ada habisnya. Terlebih bagi saya Yogayakarta adalah sebuah kota yang unik yang selalu menyisipkan sebuah kerinduan untuk dapat kembali lagi mengunjunginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar