Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Kamis, 18 Mei 2023

Tanda Inner Child Masih Menyimpan Luka

Akhir-akhir ini semakin banyak publikasi dan kesadaran sebagian orang mengenai Mental illness. Sebuah gangguan mental atau jiwa yang mempengaruhi kondisi kesehatan maupun pemikiran. Jenisnya pun begitu beragam dimana salah satunya adalah inner child.

Sumber gambar : freepik

Setiap orang punya sisi inner child masing-masing, tergantung bagaimana kenangan dan cara mengolahnya. Seseorang berubah di saat bertumbuh namun tubuh dan pikiran masih membawa ingatan, perasaan, serta pola dari masa lalu. Inner child inilah yang biasanya menjadi akar permasalahan dari perasaan sebagai orang dewasa dengan jiwa kecil yang masih menetap.

Sebagian besar orang bisa saja menyimpan luka masa kecil yang terbawa hingga usia dewasa. Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena inner child dalam diri mengalami luka dan membutuhkan perhatian khusus. Tetapi sayangnya, hal ini kerap diabaikan sehingga berdampak pada kehidupan saat usia dewasa, terutama pada kondisi mental.

Biasanya, inner child bisa muncul setiap saat ketika dipicu tindakan ataupun peristiwa tertentu. Kemunculannya bisa dalam bentuk bermacam-macam. Mulai dari kemarahan, kesedihan, kekecewaan, bahkan kegembiraan maupun emosi lainnya.

Apalagi jika inner child terluka dan bermasalah, seseorang bisa tumbuh dengan karakter negatif yang tentu membawa dampak tak baik untuk hidupnya. Oleh karenanya inner child yang terluka perlu disembuhkan.

Sebelumnya, kenali dahulu beberapa tanda seseorang yang memiliki inner child yang terluka :

Merasa bersalah secara berlebihan

  • Merasakan penyesalan atau menjadi buruk atas apapun yang dilakukan
  • Tidak mampu mengungkapkan apa yang dirasa atau di inginkan
  • Tanpa sadar kerap kali menggunakan rasa bersalah untuk mendapatkan apa yang di inginkan

Merasa diabaikan atau ditinggalkan

  • Sering merasa sendiri atau kesepian meski ada di tengah keramaian
  • Memiliki perasaan takut ditinggalkan orang terdekat
  • Terlalu tergantung pada orang lain ataupun sebaliknya menjadi pribadi yang terlalu mandiri
  • Posesif, namun merasa tidak cukup baik bagi pasangan

Sulit menaruh percaya pada orang lain

  • Sulit mempercayai diri sendiri
  • Tidak mudah membaur atau memasuki lingkungan baru
  • Membutuhkan validasi orang lain
  • Berpikiran negatif sampai sering merasa orang lain hanya memanfaatkannya
  • Butuh waktu untuk bisa mempercayai sesuatu

Perasaan ditelantarkan orang terdekat

  • Sulit melepaskan orang lain
  • Memiliki penilaian yang kurang baik pada diri sendiri
  • Lebih sensitif secara emosional
  • Sulit berkata tidak pada orang lain
  • Suka memendam perasaan sendiri
  • Takut dianggap lemah oleh orang lain

Banyak ahli percaya dengan memahami, menghargai, serta mengasuh inner child dapat membantu berhubungan lebih baik dengan diri sendiri dan orang lain. Bahkan meningkatkan kesehatan mental dan emosional lebih positif.

Menyikapi Inner Child dalam diri

Yang pertama harus di lakukan untuk menyembuhkan inner child yang terluka adalah memahami rasa sakit dan apa yang terjadi pada diri. Rasa sakit biasanya bersumber dari sesuatu yang dapat diidentifikasi.

Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada para ahli misalnya melalui Konsultasi Psikiater, jika seandainya tidak dapat mengatasinya sendiri. Mulailah berdamai dengan masa lalu dan penerimaan diri atas apa yang pernah terjadi.

Perlu untuk dipahami, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mental yang sehat akan membuat pikiran lebih positif dan mempengaruhi kehidupan bersosialisasi juga. 

Ada baiknya jika merasa mengalami tanda gangguan mental dimana salah satunya inner child yang terluka jangan malu dan segan untuk Cek kesehatan mental atau berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater). Dengan penanganan yang tepat, gangguan kesehatan mental akan bisa dikendalikan sehingga bisa lebih menjalani hidup terasa berkualitas.


1 komentar:

Anisa AE mengatakan...

Secara sadar perasaan seperti itu ada, kadang bisa membedakan juga kalau kekanak-kanakan atau tidak dewasa. Tapi, tidak bisa dipungkiri sifat itu sulit dihilangkan saat dewasa. Inner child banyak dibahas karena memang berpengaruh banget sama mental. Memang harus diterima dan dikendalikan dengan baik. Terima kasih informasinya!