Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Minggu, 31 Juli 2022

Selamatkan Bumi Dari Krisis Iklim Dengan Menjaga Kelestarian Alam dan Hutan

Terakhir belakangan terasa sekali suhu panas begitu terik bahkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mencatat ada sejumlah wilayah di Indonesia yang tingkat suhu panasnya terbilang tinggi. Selain karena perubahan iklim yang ekstrim, salah satu penyebab suhu udara terasa panas lantaran kian banyaknya hutan gundul yang menyebabkan pemanasan global dan terjadi karena adanya efek rumah kaca yang berlebihan.

#IndonesiaBikinBangga sebagai salah satu negara dengan sumber daya alam yang  melimpah. Tetapi pada kenyataanya, tingkat kerusakan lingkungan juga cukup tinggi terjadi di Indonesia. Kerusakan lingkungan ini menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim belakangan ini.

Kecenderungan perubahan iklim di Indonesia tak lain karena ulah dan aktivitas segelintir manusia seperti urbanisasi, deforestasi, industrialisasi, lahan-lahan tersebut berubah fungsi akibat tergerus oleh pembangunan kota. Akibat dari aktivitas pembuangan karbon dioksida (C02) yang cukup tinggi dari kendaraan bermotor ataupun industri sehingga menyebabkan suhu panas terperangkap. Disamping itu juga minimnya memiliki pepohonan.

Itu sebabnya untuk menjaga keseimbangan eksosistem serta mengantisipasi krisis iklim perlu kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan. Seperti diketahui bersama perubahan iklim sangat mempengaruhi dan menyebabkan menurunnya kualitas dan kuantitas hutan.

Salah satu contoh kongkret akibat perubahan iklim adalah terjadinya kebakaran hutan yang menyebabkan pohon-pohon mati kerana tata guna hutan, mengering dengan sendirinya. Dan kematian pohon-pohon juga menyebabkan berkurangnya penyerap karbondioksida sehingga menyebabkan efek gas rumah kaca kian meningkat secara drastis.

Jika hutan terus tergerus, ini akan menjadi ancaman serius bagi bumi yang kita tinggali ini, kebayang kan begitu pesa peran hutan. Apalagi di Indonesia kerap dijuluki sebagai paru-paru dunia karena memiliki ragam hutan salah satunya hutan hujan tropis yang lebat dan luas dimana bermanfaat menjadi sumber oksigen.

Fakta-fakta menarik lainnya seputar hutan di Indonesia :


1. Hutan Indonesia Yang Luas


#HutanKitaSultan
sebab menjadi salah satu yang memiliki area terluas di dunia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) luas kawasan hutan Indonesia sebesar 125,82 juta hektare pada 2020. Secara rinci, seluas 29,58 juta hektare hutan Indonesia merupakan kawasan hutan lindung. Kemudian, 27,41 juta hektare merupakan kawasan suaka alam dan pelestarian alam.  Sebanyak 26,77 juta hektare merupakan hutan produksi terbatas. Hutan produksi tetap seluas 29,22 juta hektare. Sedangkan, hutan produksi yang dapat dikonversi sebanyak 12,84 juta hektare.

2. Menjadi Sumber Keanekaragaman Hayati

Peranan hutan dapat membantu pelestarian makhluk hidup dan ekosistem  sebagai habitat dan tempat berkembang biak flora dan fauna. Bahkan, keanekaragaman budaya serta manusia juga menjadi bagian tak terpisahkan dimana khususnya untuk masyarakat adat yang cukup bergantung pada sumber daya hutan.

3. Menjaga dan Mempertahankan Kesuburan Tanah

Lewat daun-daun yang berguguran kemudian membusuk dan terurai di atas permukaan, hutan sudah menunjukkan perannya dalam menjaga serta mempertahankan kesuburan tanah.

4. Tempat Cadangan Air Tanah

Hutan membantu menyimpan air dalam tanah melalui akar pohon-pohonnya. Akar pepohonan tersebut menimbulkan pori-pori sebagai jalan masuk air ke dalam tanah. Peran hutan dalam penyimpanan air sekaligus membantu menjaga ketersediaan air bagi manusia dan makhluk hidup.

5. Mencegah Terjadinya Bencana

Ketika menyerap air tanah, hutan dapat menahan banjir dan tanah longsor. Sementara itu, saat turun hujan, akar tanaman pun dapat menahan air dan erosi. Dengan demikian, hutan dapat menjaga keamanan dan keberlangsungan kehidupan. Sangat tidak terbayangkan begitu fatalnya ketika hutan gundul, maka tidak ada akar yang menahan air dalam tanah.

6. Hasil Hutan Bantu Pergerakan Perekonomian

Tidak menutup fakta bahwa hutan di Indonesia memberikan kontribusi dan manfaat bagi ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya saja dengan cara menjual hasil hutan sebagai sumber pendapatan ekonomi. Disamping itu hasil hutan juga mampu menambah devisa melalui ekspor kekayaan hutan yang sangat beragam.

Oleh karenanya Kita wajib menjaga alam dan hutan agar terjaga kelestariannya. Namun tidak di pungkiri saat ini begitu banyak lahan hutan yang tergerus karena beberapa faktor. Ancaman ini tentunya bisa sangat mempengaruhi ekosistem serta keragaman hayati, diantaranya :

1. Penebangan Besar-besaran

Kerusakan hutan menjadi lebih besar ketika penebangan pohon dilakukan secara illegal dalam jumlah besar dengan menggunakan alat penebangan dan sarana angkutan mekanis untuk mensuplai bahan baku industri dan pasar kayu illegal. Penebangan besar-besaran tanpa prosedur yang tepat tentunya akan  merusak kesehatan hutan dan hilangnya hewan liar akibat perburuan illegal.

2. Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA)

Dampak dari Karhutla yang kerap terjadi mengakibatkan matinya pohon-pohon hutan, semak belukar, kerusakan pemukiman bahkan kematian manusia, flora dan fauna hutan. Selain itu juga menyebabkan polusi udara yang mengganggu sistem pernafasan.

3. Deforestasi Hutan Skala Besar

Kegiatan yang dengan sengaja mengubah bentuk dan fungsi hutan untuk dialihkan menjadi lahan tidak berhutan secara permanen, untuk aktivitas manusia. Misalnya dengan menjadikan wilayah pertanian, peternakan, atau menjadi wilayah Industri.

Jika deforestasi terus dilakukan, maka dampak yang akan terjadi yakni hilangnya fungsi hutan  yang menjadi habitat asli satwa dan tumbuhan. Spesies hewan dan tumbuhan pun bisa punah seiring dengan berjalannya waktu.

Kerusakan ekositem hutan yang masih kerap terjadi secara terus menerus adalah bom waktu untuk emisi karbon. Tentunya ada kebutuhan mendesak untuk melindungi kekayaan alam ini karena  perannya sangat krusial untuk bumi lebih lestari dan juga sangat diperlukan dalam menstabilkan iklim.

Masyarakat terutama generasi muda kini menjadi garda terdepan untuk isu lingkungan. Hal ini harus dibarengi dengan perubahan perilaku serta pola pikir yang nantinya akan memengaruhi kebiasaan juga gaya hidup lebih baik yang bisa memberi dampak pada keberlangsungan bumi di masa mendatang.

#TeamUpforImpact sekecil apa pun langkah yang di ambil, kalau dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus akan besar dampaknya. Oleh karenanya dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia ada beragam cara sederhana yang bisa dilakukan :

- Mengurangi Konsumsi Produk Non Kayu

Generasi muda saat ini mulai tumbuh kesadaran akan peran penting lingkungan yang lestari dengan melakukan berbagai langkah kecil untuk bumi seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pemilahan sampah.

Selain menjalankan Sustainable Living ada baiknya juga mulai hemat menggunakan kertas di rumah ataupun kantor. Misalnya ketika mencetak dokumen, pastikan untuk mencetak pada kedua sisi kertas.

Gunakan kain untuk mengelap meja dan peralatan makan, bukan handuk kertas atau tisu. Saat ini banyak sekali alternatif mengurangi penggunaan kertas seperti menggunakan teknologi dengan melibatkan aplikasi penyimpanan dokumen digital yang tersedia secara gratis.

- Menjadi Wisatawan Bertanggung Jawab

Saat ini melakukan perjalanan ke alam tengah populer seperti mendaki gunung, hoping island bahkan camping. Ketika menikmati suasana alam tak hanya melihat pesonanya tapi juga merasakan langsung kesuburan, kesegaran, juga keindahan dan keharmonisan.

Namun dibalik kesenangan mengeksplore wisata khususnya di alam terbuka menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaganya. Dengan tidak membuat kotor, membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak fasilitas umum, tidak memetik tanaman secara sembarangan. Juga akan lebih baik dengan memberikan sikap positif terhadap warga lokal serta menghargai kearifan lokal warga masyarakat di wilayah setempat.

- Menceritakan Hutan Dengan Karya/ Lewat Medsos

Generasi muda punya peran yang efektif dengan menyebarkan hal-hal positif terkait kelestarian lingkungan dan hutan. Misalnya dengan berbagi cerita di media sosial, apalagi dengan menggunakan visual yang menarik.

Tidak hanya berdampak negatif, jika dikelola secara baik maka media sosial bisa memberi manfaat sebagai sumber informasi seputar pelestarian hutan dan berbagai kegiatan ramah lingkungan.

- Mengadopsi Pohon di Hutan


Suatu upaya untuk merehabilitasi hutan, salah satunya adalah dengan adopsi pohon. Mekanismenya dengan memberikan sejumlah uang atau donasi untuk biaya pemeliharaan satu atau beberapa jenis pohon yang di inginkan. Program seperti ini dapat mengajak masyarakat berperan aktif menjaga pohon. 

Kegiatan adopsi pohon ini secara ringkas merupakan aktifitas tanam, rawat dan pelihara pohon, bisa diikuti oleh siapa saja dan dimana saja, penanaman dan perawatannya dapat didelegasikan kepada petugas pengelola. Seperti yang dilakukan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

- Penghijauan dan Reboisasi

Kegiatan merupakan penanaman kembali hutan dan dimaksudkan agar keadaannya yang rusak akibat penebangan secara liar atau kebakaran bisa kembali seperti keadaan semula.

Hutan yang tumbuh kembali dapat bermanfaat bagi lingkungan, melestarikan spesies yang terancam punah dan memperbarui sumber daya yang berharga. Reboisasi adalah langkah umum untuk memperbaiki hutan dan perannya. Umumnya, upaya penghijauan ini dilakukan secara masif melibatkan pihak pemerintahan ataupun dinas lingkungan.

Menjaga alam agar kelestarian terjaga sama dengan menjaga warisan karena peran dan manfaatnya juga sangat penting bagi generasi mendatang. Mari jaga lingkungan laut, pantai, maupun hutan seperti menjaga orang yang di cintai.

Aku tertarik sekali dengan sebuah karya dari Trio Laleilmanino yang juga berkolaborasi dengan HiVi, Chicco Jerikho dan Sheila Dara dengan judul "Dengar Alam Bernyanyi".


Komposisi musiknya begitu ceria serta aransemen sangat easy listening dan melekat di benak sehingga tidak bosan meski diputar berulang kali. Lirik yang disampaikan juga sarat makna dimana mengingatkan untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap alam memang perlu kerja keras. Kehidupan bumi yang lestari memang membutuhkan kita untuk menjaga yang sudah dititipkan.

Kita bertanggung jawab melindungi hutan dan keanekaragaman hayati yang ada, tak lain untuk pertumbuhan berkelanjutan #UntukmuBumiku menuju masa depan yang lebih baik tentunya membutuhkan manusia dan alam bersama.

Selain di kanal youtube, lagu #DengarAlamBernyanyi juga tersedia di berbagai platform streaming musik seperti di Spotify dan  Apple Music. Jangan lupa untuk dengarkan lagunya dan maknai pesan yang disampaikan. Semakin banyak  mendengarkan lagu ini  maka akan semakin banyak royalti yang digunakan untuk perlindungan hutan di Indonesia.



Tulisan ini di ikutsertakan dalam "Kompetisi Blog Dengar Alam Bernyanyi" Bersama Blogger Perempuan Network. Cek info lengkapnya dan follow media sosialnya : 

- Instagram:@bloggerperempuan
- Facebook: Blogger Perempuan Network
- Twitter     : @BPerempuan



* Sumber refrensi :

https://hutanitu.id/

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/02/070300565/studi-terbaru-dampak-iklim-karena-kerusakan-hutan-600-persen-lebih-parah

https://dataindonesia.id/ragam/detail/luas-hutan-indonesia-capai-12582-juta-hektare-pada-2020

https://m.liputan6.com/hot/read/4869947/manfaat-hutan-bagi-kehidupan-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dipahami

https://rimbaindonesia.id/artikel-utama/kerusakan-hutan-indonesia/

28 komentar:

Admin mengatakan...

Wah bener banget, sih, di zaman sekarang kondisi bumi ini semakin parah ditambah tingkah laku kita yang sembarangan semakin memperparah. Mulai sekarang perlu peduli kondisi bumi, beruntungnya Indonesia memiliki alam yang hijau. Terima kasih informasinya!

Arief Rizky mengatakan...

saya juga gemes kalau lagi berwisata, lihat sampah bertebaran apalagi mereka yang memetik bunga atau tanaman dalam jumlah banyak. Kaya waktu ke hutan anggrek di daerah jawa barat, ada beberapa orang yang memetik anggrek gitu aja lumayan buat di rumah katanya. Padahal jelas ada larangan "dilarang memetik". Dan yang melakukan itu para orang tua di depan anak-anaknya, duuh. Emang penting edukasi baik buat para ortu (seperti blog ini), juga buat anak melalui perilaku yang baik.

Tanti Amelia mengatakan...

manusia memang suka dengan "kemajuan" sayangnya mereka "tidak sengaja" mengubah bentuk dan fungsi hutan untuk dialihkan menjadi lahan tidak berhutan secara permanen, untuk aktivitas manusia.

Deforestasi memang bisa membuka lahan, membuat manusia ekspansi, tapi ....dampak hilangnya fungsi hutan yang menjadi habitat asli satwa dan tumbuhan, tumbuhan hewan bisa punah rasanya tak sebanding

Puspa mengatakan...

Setiap kali dengar berita ada karhutla rasanya ikut sedih, bagaimana nasib flora fauna yang ada di dalamnya. Demikian juga dengan masyarakat adat yang tinggal berdekatan di sana. Semoga hutan kita tetap lestari. Salam hangat Siti. @depus

Keke Naima mengatakan...

Sedih juga kalau lihat kondisi bumi. Padahal kalau bumi sakit, manusia juga jadi sakit. Memang udah saatnya kita semakin peduli dengan bumi. Supaya krisis iklim gak semakin menjadi

Blogger Surabaya | Rey - reyneraea.com mengatakan...

Begitu banyak ya manfaat hutan yang bermanfaat sepenuhnya dan berdampak langsung pada manusia, sayang seringnya manusia abai menjaga kelestarian hutan, setelah itu alam murka, barulah manusia kaget.
Senang banget banyak hal-hal yang bisa kita lakukan untuk hutan, dimulai dari hal-hal yang sederhana sekalipun

www.kisahsejati.com mengatakan...

Morning Siti,
Penting banget ya kita "aware" untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia.Karena kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi.Semoga 20 tahun ke depan hutan Indonesia kembali menyatu dengan alam.Banyak tumbuh pohon baru
Salam: Dennise Sihombing

Suci mengatakan...

Kalo lagi treking di hutan itu berasaa damai, tenang dan damaai bener2 deh.
Makanya suka gemes kalo liat orang2 yang dengan sengaja tebang pohon hanya untuk spot foto selfi misalnya. Ya ampuun ngga mikir dampak jangka panjangnya.

Smoga kita slalu dianugerahkan sikap sayang pada bumi....

Fenni Bungsu mengatakan...

Pelestarian hutan kalau tidak dimulai dari sekarang entah apa yang akan terjadi.
Kita bisa ya masing-masing berperan untuk melestarikannya dan lakukan pencegahan agar tidak lagi terjadi pengrusakan hutan

Maria G Soemitro mengatakan...

mirip dekat rumahku nih

walau cuma sisanya cuma sedikit, tapi sepetak hutanpun dampaknya besar

udara di sini sejuk banget

Bayu Fitri mengatakan...

Nah bener kondisi cuaca akhir ini g menentu ya kak, kabarnya karena banyak hutan yg gundul . Emang sih kita harus peduli dengan pelestarian hutan supaya manusia juga merasakan manfaatnya

Lia Yuliani mengatakan...

Dengarkan Alam Bernyanyi bagus lagu dan liriknya ya Mba. Semoga hutan Kita bisa terus terjaga. Sedih saya denger berita tentang kebakaran hutan atau pembabatan liar hutan. Yuk, Jaga dan lindungi hutan mulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga

Yuni Bint Saniro mengatakan...

Aku merasakan tentang iklim yang nggak menentu. Misal saat musim hujan eh ternyata nggak juga turun hujan. Beberapa tahun belakangan kan hutan mulai berkurang. Kita harus mulai ikut menjaga kelestariannya. Biar hutan juga bisa menjaga kita.

Nia K. Haryanto mengatakan...

Hutan ini memang punya peran yang besar ya buat kehidupan. Manusia dan juga seluruh penghuni Bumi. Semoga ya, dengan semakin banyak dan terus menerusnya sosialisasi pentingnya kelestarian bumi, keadaan bisa lebih baik. Sehingga bumi lebih ramah untuk anak cucu kita di masa depan.

DokterTaura mengatakan...

Hutan adalah patu-paru bumi. Sangat vital bagi kualitas atmosfir bumi. Jadi, hutan tidak hanya dibutuhkan oleh manusia, tapi juga seluru makhluk penghuni planet bumi.
MAnusia memang sering kali lupa bahwa akibat kerusakan hutan, terjadi perubahan iklim global yang membahayakan kelangsungan hidup di muka bumi...

Wahyuindah mengatakan...

Paling sebel kalau ada yang merusak hutan dengan seenaknya ya mbak. Apa gak mikir ya hewan di dalamnya bakalan tinggal dimana kalau rumah mereka dirusak. Kalau mereka datang ke pemukiman, kita yang marah. Mau heran tapi ini orang Indonesia.

Ida Wahyuni mengatakan...

Mengurangi konsumsi produk kayu ini sepertinya yang harus digalakkan. Sekarang sudah zaman digital, gak perlu lagi banyak memakai kertas, bahan bangunan juga bisa diganti kayu sintesis, dll

Shyntako mengatakan...

Berasa banget nih memang ya perubahan iklim yang ga menentu jaman now ini, makanya hutan kita yang katanya paru-paru dunia wajib kita lindungi

dhenok hastuti mengatakan...

Sustainable Living itu perlu terus disuarakan. Serbuan iklan dan tawaran produk, bikin orang kabita. Pengin, bukan butuh. Bener dibutuhkan kesadaran itu.

William Giovanni mengatakan...

Perlu kesadaran bersama dalam menjaga kelestarian alam dan hutan. Dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan, seperti mengurangi penggunaan kertas.

Maya Rumi mengatakan...

hutan sebenarnya lebih banyak memberikan manfaat kepada kita manusia, tapi dari kita ada saja yang serakah ingin mengambil manfaat sebanyak-banyaknya tanpa perduli dengan hutan itu sendiri.

sylvianayy mengatakan...

saya baru dengar nih istilah mengadopsi pohon hutan, unik juga ya, namun tak kalah unik dengan ide mendengarkan lagu 'dengar alam bernyanyi'. yuk langsung aja auto buka youtube cari lagunya

Dita Indrihapsari mengatakan...

Iya mba cuaca berasa makin panas, tapi juga cepat berubah.. Banyak yg gak sadar kalau perubahan iklim itu nyata. Kita rasanya jauh dengan hutan tapi ternyata bisa tetap ikut menjaga hutan dengan berbagai cara ya seperti mengurangi pemakaian produk olahan kayu sehari-hari.. 👍

Helenamantra mengatakan...

mengadopsi pohon ini ide menarik!
pernah dengar di hutan mangrove bisa adopsi seperti ini dengan donasi nominal tertentu. Kalau ada event adopsi pohon mau dong dikabarin.

clara mengatakan...

miris ya, banyak hutan di tebang dan juga belum ada kesadaran dari kita untuk menjaganya.

Keke Naima mengatakan...

Manusia butuh udara segar supaya tetap sehat. Tetapi, manusia juga yang merusak sumber udara segarnya. Semoga semakin banyak yang sadar dan mulai peduli dengan lingkungan

Tika Samosir mengatakan...

Bener banget kalau bukan kita lagi yang menyelamatkan bumi siapa lagi yakan. Semuanya memang dimulai dari diri sendiri yekan.

idfipancani mengatakan...

Suka sedih dengan apa yang terjadi dengan alam dan lingkungan yang dari waktu ke waktu semakin terancam. Baca tulisan kakak bikin saya merenung. Ingat ketika masa kecil di Bandung. Bangun tidur disambut kabut putih menyelimuti kawasan tinggal saya yang berada di tengah-te gah sawah. Malam hari penuh dengan kerlap kerlip bintang di langit dan kunang-kunang yang berterbangan tanpa gangguan manusia. Sekarang saat sawah berganti perumahan, kabut dan kunang-kunang pun lenyap. Bintang pun satu per satu seperti bersembunyi.

Anyway, ga ada kata terlambat untuk menyelamatkan bumi.