Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Kamis, 30 November 2017

Wisata Tanpa Ribet, Di Dua Pulau Merak

 Island Hoping (Doc.Pri)
Ketika merindukan sebuah perjalanan, sekedar bermain air dipinggiran pantai menjadi hal yang terbilang menyenangkan. Namun, nampaknya untuk saat ini bukan lagi hal mudah untuk mencari tempat yang memberikan rasa damai, untuk sekedar bercengkrama dengan alam.

Aktifitas travelling, yang kian diminati menjadikan berbagai tempat wisata selalu ramai, terlebih di saat weekend. Sayangnya, hal tersebut kerap tak di imbangi dengan kesadaran untuk lebih menjaga lingkungan.


Merindukan vitamin "Sea" tempat yang akan Saya ulas berikut ini bisa menjadi alternatif untuk menikmati suasana alam yang tidak terlalu padat pengunjung dengan beberapa spot perairannya masih terbilang jernih berlokasi tidak terlalu jauh dari Ibu Kota Jakarta, hanya menempuh waktu kurang lebih 3-4 jam dengan bus jurusan Pelabuhan Merak.
Nyebrang Pulau
Tujuannya adalah dua buah pulau kosong di perairan Selat Sunda, nama kedua pulau itu adalah Pulau Merak Kecil dan Pulau Merak Besar. Masuk dalam kawasan Banten, Jawa Barat. Menyajikan pemandangan asri, dengan beberapa karang halus, serta ombak yang terbilang cukup tenang.

Ketika menggunakan bus, sampaikan pada kondektur atau sopir turun di Kantor Polsek Merak yang berada disekitar kiri jalan. Jadi, tidak sampai ke pelabuhan Meraknya karena utuk menuju ke Pulau, titik penyebrangannya ada di belakang 'Losmen Pelangi' yang lokasinya tidak terlampau jauh dari Polsek Merak.

Perjalanan pertama menelusuri Pulau Merak Besar, jaraknya sekitar 500 meter dari dermaga penyeberangan Merak – Bakauheni. Jarak tempuhnya tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 10-20 menitan saja. Pulau Merak Besar di dominasi kumpulan pohon rindang di tengah pulau, yang membentuk sebagai hutan, kabarnya pepohonan tersebut difungsikan sebagai Pelindung atau penahan gelombang yang menuju pelabuhan Merak dan dijadikan sebagai kawasan lindung yang dilestarikan keberadaanya.

Pulau Merak Besar
Air lautnya masih sangat jernih dibandingkan beberapa pantai di pesisir Jakarta. Di tempat ini banyak di temukan bebatuan koral, yang kabarnya adalah pecahan batu kejadian tsunami Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Kera di pulau merak besar
Di tempat ini, masih banyak di temukan beberapa kera, baiknya ketika ke sini jangan sampai memberikan makanan atau apapaun yang tidak seharusnya di konsumsi hewan primata tersebut. Untuk mengelilingi pulau ini, memang tidak membutuhkan waktu banyak. Oh, iya.. di Pulau Merak besar ini juga ada sebuah makam ulama besar, yang tampaknya tidak bisa sembarang untuk di kunjungi. Suasana di tepian pantai Pulau ini terbilang sepi, hanya ada beberapa orang di beberapa spot yang memancing.

Beralih ke tempat berikutnya adalah Pulau Merak Kecil, hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit menyebrangi perairan dari Pulau Merak Besar. Di tempat ini kondisinya terbilang lebih ramai, dibandingkan sebelumnya. Nampaknya sebagian besar masyarakat memprioritaskan kunjungan ke Pulau Merak Kecil.
Pulau Merak Kecil

Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di lokasi ini seperti snorkling, atau sekedar berenang. Bahkan sekedar menikmati debur ombak untuk merasakan anugerah keindahan alam yang ada di sekeliling. Penat dan panatnya runtinitas, seakan ikut terhempas bersama angin yang berhembus. Dari bibir pantai Pulau Merak Kecil ini, Kita isa melihat luasnya lautan Selat Sunda dan aktifitas penyebrangan di Pelabuhan Merak.

Diakui, kondisi pulau bisa dikatakan kurang terawat karena masih ditemukan beberapa sampah dari orang-orang tidak bertanggung jawab. Kurangnya fasilitas umum seperti tempat pembuangan sampah bisa dikatakan kurang maksimal sehingga menyebabkan beberapa bagian sudut pulau tampak kotor. Selebihnya, kedua pulau ini cukup recomended bagi yang ingin liburan sederhana dan murah tanpa jauh dari pusat kota Jakarta.

Saya bisa mengatakan destinasi ini menjadi pilihan praktis untuk berwisata karena akses menuju ke lokasi pun tidak terlalu sulit. Begitu banyak bus yang menuju jurusan merak. Untuk menyebrang pulau terbilang mudah karena beberapa tukang perahu sudah menanti dan siap mengantar pengunjung sebagaimana biaya yang disepakati. Untuk perjalanan Saya ketika itu pun terbilang mendadak. Ya..Awalnya Saya mengundurkan diri untuk backpacker ke pulau ini, tapi selesai dari sebuah acara akhirnya malah Saya lanjutkan perjalanan ke tempat ini. Dengan bawaan seadanya yang ada di dalam ransel sebagaimana biasa.


1 komentar:

Swastikha mengatakan...

Ternyata ada kera segede itu ya. Pantainya bersih