Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Selasa, 11 November 2014

Review film a Crazy Little Thing Called Love

Membaca quoete tersebut mengingat kan saya pada sebuah film Thailand yang awal pertama kali dapet rekomendasi dari temen-temen kaskus sebagai salah satu film yang menyedihkan. Dan akhirnya saya dapatkan film tersebut setelah mencari-carinya, tapi belum sempat menontonnya. Hingga beberapa malam lalu,karena kekeliruan minum kopi susu tengah malem alhasil tidak bisa tidur semaleman, untung besoknya hari minggu. Di sebuah channel swasta T**ns TV menayangkan film ini yg sudah di dubbing ke bahasa indonesia jadi ga perlu cape-cape lagi baca teks terjemahannya.

Berikut reviewnya :
Mendapuk aktor tampan Mario Maurer sebagai Shon dan Pimchanok Lerwisetpibol sebagai Nam. berkisah tentang seorang Nam dengan penampilan yg jauh dari kesan cantik masa kini, ia berkulit gelap,berkacamata bulat,bergigi kawat namun jatuh hati pada kakak kelasnya yang tampan juga memiliki kepribadian menarik, dialah Shon. Tak hanya Nam yang jatuh hati, para gadis disekolahnya pun banyak yg menaruh hati pada Shon dan akhirnya membuat Nam berusaha keras untuk menarik simpatik dari kakak kelasnya yang tampan itu. Berbagai cara dan metode dilakukannya untuk terlihat lebih menarik di mata shon, dengan dibantu teman-teman baiknya dan petunjuk dari sebuah buku.
Berbagai cara dilakukan Nam mulai dari melepas kacamata dan kawat gigi, memutihkan kulit yang pada akhirnya berujung gagal. Ia pun bersikeras mengikuti ekskul yang sebenarnya tak disukainya dan berusaha keras belajar agar shon tertarik di samping berharap bisa melanjutkan pendidikan ke Amerika menyusul ayahnya. Awal-awal film penonton disuguhkan adegan yg kocak dan mengocok perut. Terlebih tingkah konyol dan polos Nam dan ketiga sahabatnya.

Film ini bukan hanya sekedar kisah anak remaja yang memendam cinta tapi juga kisah cinta segitiga antara Nam,Shon dan sahabatnya Top. Setelah berbagai upaya Nam berhasil merubah kepribadian dan fisiknya lebih menarik. perubahan itu membuat Top, senior yang terkenal seantero sekolah yg tak lain sahabat Shon pun menyukainya. Mereka memang menjadi dekat tapi hati Nam hanya terpaut pada Shon.

Persahabatan Nam dan Ketiga temannya pun sempat retak lantaran Nam lebih banyak menghabiskan waktu bersama Shon dan Top. Hingga disuatu hari usai merayakan ulang tahun Top, Nam meminta Top untuk menjauhinya karena ia sudah mencintai orang lain. Esoknya, Top meminta Shon untuk tidak pernah berpacaran dengan Nam karena ia sudah mencintai wanita itu, sebagaimana janji persahabatan mereka dahulu, bahwa mereka tak akan pernah lagi mencintai wanita yang sama.

Seiring waktu berjalan, persahabatan Nam dan teman-temannya pun kembali seperti semula.ketika hari kelulusan tiba Nam berhasil lulus dengan peringkat terbaik dan berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Amerika.

Dengan dukungan teman-temannya jua Nam berniat menyatakan perasaan sukanya pada Shon. Dengan membawa setangkai mawar putih di kolam renang Nam mengungkapkan rasa hatinya, namun yang ia dapatkan hanya kekecewaan Shon sudah berpacaran dengan wanita lain.

Lebur dan hancur hati  Nam,hingga ia bingung arah dan terjebur ke kolam renang (Adegan ini cukup menyentuh hati,sedih).

Pilu dan terus menangis, Nam patah hati cinta yang dipendamnya selama tiga tahun tak bersambut. Namun disisi lain, tanpa seorangpun yang tahu Shon pun diam-diam menyukai Nam jauh sebelum ia berubah lebih menarik,dalam setiap moment tentang Nam ia abadikan dengan sangat rapi dalam foto-foto bidikannya dan ia kumpulkan dalam satu draft buku. Shon memutuskan sebelum keberangkatannya ke Bangkok untuk masuk tim sepakbola nasional, ia meletakan draft buku itu di depan rumah Nam. (klimaks cerita yang sedih. Entah saya pun turut merasakan kepedihan yang mereka alami).

Dua hati yang saling menunggu tapi sama-sama tidak tahu.

9 tahun kemudian, Nam kembali sebagai seorang wanita cantik berprofesi sebagai desaigner ternama dari Amerika. Dalam acara sebuah talkshow tv Nam dipertemukan kembali dengan Shon yang sudah sukses sebagai fotografer handal. Secara tersirat ia menyatakan tengah menunggu kembalinya Nam, seseorang yang pernah dicintainya diam-diam.

Secara keseluruhan, Film ini memang cukup recomended penuh warna mulai dari hiburan yang lucu hingga dramatis yang menyedihkan. Namun, untuk ending cerita saya rasa masih cukup datar. Cerita yag sederhana dan banyak orang lain mengalaminya, sehingga terasa dekat dengan kehidupan pada umumnya. 

2 komentar:

sari widiarti mengatakan...

tau film ini malah dari tipi ;D

Siti Nurjanah mengatakan...

Ooh..berarti film ini udah lama pernah di puter di tv ya? saya malah baru tahu, hehehe :D