Laman

Rabu, 19 Desember 2018

Pekerja Lepas Harus Cerdas Mengatur Keuangan

Sejak memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya 2 tahun lalu, hingga saat ini Saya fokus dalam kegiatan dan aktifitas sebagai pekerja lepas atau blogger. Mengirim lamaran pekerjaan pun sudah dilakukan, tapi nihil Saya belum mendapatkan yang membuat yakin. Oleh karena itu, saat ini lagi tengah menikmati sebagai pekerja lepas, walau penghasilannya mungkin tak terlalu besar ya sebisa mungkin di manage sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan harian.

Mengelola Keuangan (Doc.Pribadi)
Pola bekerja pekerja lepas memang tidak memiliki keterikatan terhadap suatu perusahaan sehingga cara bekerja pun menjadi lebih leluasa tanpa tekanan yang berarti. Selama pekerjaan selesai atau target yang sudah ditentukan bisa di capai maka ada kebebasan mau bekerja dengan cara seperti apa dan dari mana saja.

Sekilas menjadi seorang pekerja lepas memang terlihat menyenangkan, tapi apakah kenyataannya demikian. Di satu sisi memang memiliki kebebasan misalnya dalam memenuhi mimpi-mimpi untuk berkunjung ke suatu tempat pasti tak perlu pusing memikirkan waktu cuti tiba namun di sisi lain kondisi financial seorang pekerja lepas tidak selalu stabil.

Sebagai pekerja lepas, ada pemasukan jika ada kerjaan, tapi jika sedang kosong atau lost project artinya tak akan ada transferan yang masuk ke rekening. Yang jujur saja agak bikin sedih adalah kebutuhan bulanan pasti datang tapi kerjaan tak selalu datang. Bahkan, kerap kali tak tahu pasti kapan ada transferan. Nah, disinilah sebagai pribadi harus pandai mengatur pengeluaran.

Sabtu, 15 Desember 2018 Saya berkesempatan mengikuti financial Class yang dilakukan di kantornya bertempat di daerah Cilandak Timur - Jakarta Selatan. Adalah Moneysmart.id merupakan Portal finansial terbesar dan tepercaya di Indonesia. Berisikan konten kreatif dan inspiratif seputar gaya hidup dan tips financial seperti informasi mengelola keuangan secara bijak. Tidak hanya memuat artikel saja, MonetSmart.id juga menyediakan konten dalam bentuk multimedia, mulai dari infografis hingga video berkualitas.

Aulia Akbar - moneysmart.id (Doc. Pribadi)
Secara garis besar MoneySmart.id bisa dikatakan the personal financial lifestyle media. Jika diperhatikan, masih belum banyak masyarakat yang sadar akan memanage keuangan. Padahal untuk hidup lebih baik, perencanaan segala sesuatunya harus diperhatikan terutama untuk keberlangsungan di masa mendatang untuk lebih baik bisa menikmati hidup dengan sejahtera.

Terlebih bagi kaun millenials yang kerap mengikuti arus gaya hidup kekinian yang sebenarnya jika direnungkan tak akan ada habisnya. Bersenang-senang memang bukan suatu hal yang salah tapi alangkah lebih vaik jika bisa lebih mengendalikan diri untuk tidak membeli sesuatu hanya sekedar keinginan bukan sebab kebutuhan atau yang lebih parahnya hanya ingin ikutan trend biar di cap hits (duhh..lebih baik jangan jika hanya menyusahkan diri).

Penglolaan keuangan secara tepat akan membantu Kita untuk bisa mengukur dan menjaga agar kondisi keuangan tetap baik setidaknya bisa untuk berjaga-jaga ketika mengalami permasalahan keuangan yang rumit. Mas Aulia Akbar dari Moneysmart.id menjelaskan ada 5 langkah mudah dalam mengelola keuangan. Bisa diterapkan oleh pekerja lepas, pekerja kantoran, pebisnis, Ibu rumah tangga dan lainnya. Adapun itu diantaranya :

1. Catat Arus Keuangan
Catat Arus Keuangan
Penghasilan umumnya bersifat terbatas amun keinginan tidak terbatas. Dengan demikian, pengelolaan yang baik wajib hukumnya. Yang harus diperhatikan adalah berapa pun pendapatan yang diterima, Kita harus mempunyai kontrol yang baik terhadap keuangan itu sendiri. Cara sederhanaanya dengan menuliskan setiap pemasukan dan pengeluaran dalam catatan keuangan untuk memberikan arahan dan pedoman kemana arus keuangan itu berputar.

2. Atur Resiko Keuangan

Manajemen risiko menjadi salah satu bagian penting dalam perencanaan keuangan. Kita tidak pernah tahu segala hal yang bisa terjadi di masa mendatang. Yakni debgan sesegera mungkin melakukan pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan dihadapi. Salah satu nya bisa melalui asuransi.

Sejumlah resiko  mengancam yang bisa datang kapanpun dan kepada siapapun tanpa pandang bulu.  Semua bisa menanggung risiko yang tak bisa diprediksi kapan datangnya. Dengan Asuransi membantu meminimalkan risiko itu, sehingga masa depan keuangan lebih terjamin. Yang diperlukan kemudian adalah mengatur arus pengeluarannya agar tak menyurut.

3. Smart Investasi

Di zaman modern ini, investasi adalah sebuah kebutuhan utama setiap orang untuk dapat mencapai kebebasan keuangan. Investasi yang menguntungkan akan sangat membantu untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang sudah ditentukan. Jenis produk investasi yang banyak dipilih biasanya berupa surat berharga, saham atau obligasi, rumah, tanah dan lain sebagainya. Investasi saham juga sering dilirik terakhir belakangan ini karena bisa mendapatkan keuntungan dari hasil kerja saham akan tetapi resikonya pun terbilang tinggi. Tapi bisa saja mendapatkan profit yang tinggi, selama kuat dengan resikonya.

Namun sebelum berinvestasi perhatikan 5 hal ini : pahami dahulu tujuan berinvestasi, jangka waktu (periodik), profile risiko, alokasi investasi, dan tinjauan priodik.

4. Siapkan Dana Darurat

Masing-masing orang tentu memiliki skala prioritas yang berbeda dalam mengelola keuangan. Sakah satu hal yang tak bisa diabaikan adalah persiapan dana darurat sebab perannya sangat penting dan bisa menjadi sumber dana di saat-saat yang tidak terduga. Sebab akan ada kondisi tertentu di mana seseorang membutuhkan sejumlah dana di luar anggaran. Pengadaan dana darurat ini dibutuhkan utuk mengatasi berbagai kondisi tak terduga yang bisa terjadi kapanpun.

5. Bijak dalam Berhutang

Sebisa mungkin hidari berhutang terlebih hanya untuk sekedar memenuhi keinginan yang sifatnya konsumtif bukan karena kebutuhan. Satu hal yang pasti, hutang jangan sampai membawa masalah finansial baru di dalam kehidupan Kita. Pastikan beberapa hal sebelum berhutang :
- tentukan tujuan hutang
- pastikan jumlah hutang sesuai kemampuan
- Disiplin dalam membayar hutang
- Pastikan membayar cicilan hutang tidak lebih dari 30% dari pendapatan
- Jangan bayar hutang dengan berhutang.
Gathering Blogger dengna Mneysmart.id (Doc. Imawan Anshari)

26 komentar:

  1. Mencatat arus uang kadang ribet, sih. Tapi lebih ribet lagi kalau nggak dicatat, terus isi rekening bubar jalan. Aku lagi belajar nyatet sampai satuan terkecil.

    BalasHapus
  2. Saya juga pekerja lepas. Masih cari2 nih investasi yg tepat untuk jangka panjang. Kammu sreg yg mana?

    BalasHapus
  3. Betul jangan berhutang dengan ngutang, akupun anti sekali dengan ngutang. Kalau mau sesuatu tapi gak ada dananya mending ditahan dulu. Maka dari itu siapkan dana darurat tuh penting banget yaaa

    BalasHapus
  4. Semua kerjaan pasti ada enak dan engga enaknya ya mba, dan jadi pekerja lepas sama cape nya juga belum lagi kalau dikejar DL berbarengan beuh segarnya haha

    BalasHapus
  5. Saya setuju sebaiknya menghindarkan diri dari berhutang yang bukan kebutuhan pokok. Soalnya berhutang untuk beli baju atau jalan-jalan, menurut saya benar-benar nggak masuk akal. Siapa sih yang tidak ingin memakai baju bagus atau jalan-jalan ke mana pun ke tempat-tempat yang indah. Tapi kalau belakangan harus menderita karena hutang, kan nggak asik ya Mbak

    BalasHapus
  6. hutang itu yg paling horor. aku berhutang kalo kepepet aja, pas lg belanja sayur n uangnya kurang :D besoknya langsung buru2 dilunasin

    BalasHapus
  7. Saya dan suami termasuk tipe yang berusaha menhindari hutang Mbak...
    Dan masalah pencatatan keuangan ini memang penting baik bagi pekerja tetap maupun pekerja lepas..karena paling tidak pendapatan dan pengeluaran kita jelas alurnya kemana .

    BalasHapus
  8. Terkadang dengan segala kemudahan dalam "membuka hutang baru" membuat sebagian orang tergoda untuk berhutang dan membuat daftat cicilan baru padahal sudah lebih dari 30% penghasilan rata-rata. Kalau ga diingatkan dengan orang terdekat, bisa bahaya juga.
    Penjelasan diatas membantu sekali untuk mengingat dan tetap sadar kondisi keuangan

    BalasHapus
  9. Jadi pekerja lepas memang harus bijak banget mergelola keuangan, soalnya pemasukan ga melulu ada terus. Jadi pas banyak jangan boros, mendingan ditabung atau investasi ya. Makasih infonya mba

    BalasHapus
  10. bersyukur menjadi millenial dan begitu banyak pilihan untuk berinvestasi maupun menabung, bisa pakai aplikasi juga, rugi aja rasanya klo pilihannya udah banyak gini tapi masih males belajar literasi keuangan

    BalasHapus
  11. betul sekali. sebagai pekerja lepas, aku merasakan betul kalau rem benar2 dikendalikan oleh kita

    BalasHapus
  12. Setuju daku, karena meski freelancer harus cerdas pula mengelola keuangan, biar rapi dan punya duit selaku.. Nggak gampang habis

    BalasHapus
  13. Saya masih menganggap kalau apa yang syaa dapat dari blog ini hanyalah sebagai bonus. Meskipun begitu, tentu aja gak menjadikan saya jadi berfoya-foya. Apalagi kalau yang menjadikan penghasilan dari pekerja lepas untuk kebutuhan utama. Pastinya harus semakin cerdas mengelolanya

    BalasHapus
  14. Mengatur keuangan itu penting banget, biarpun kita ini freelance, sangat penting untuk mempersiapkan masa depan

    BalasHapus
  15. Aku paling teledor masalah pencatatan arus keuangan. Hiks. Makanya dana suka blong aja, karena terlalu lancar keluar suka gak sebanding sama masuknya, huhu harus belajar lagi.

    BalasHapus
  16. Nah ini nih
    Aku orangnya paling cuek sama urusan ngatur keuangan. Jarang banget nyatet2 pengeluaran huhuhu
    Kayaknya ke depan harus lebih ketat dan disiplin deh

    BalasHapus
  17. Emang deh yaa.. jd freelancer emg cara atur duitnya beda sama yg kantoran.. mesti lebih disiplin.. 2 thn jadi freelancer saya masih kacau balau nih keuangannya..

    Mudah2an tahun depan lebih rapi dan terkontrol deh.

    BalasHapus
  18. bijak dalam berhutang nah jadi inget belakangan aku sebagai HRD diteror penagih utang kraywan wkwkwk kesel banget dah mana sampe beda bank juga yg ngutang sopo yg repot sopo :p

    BalasHapus
  19. pencatatan arus keuangan bikin ribet kadang, tapi memang terasa manfaatnya ya...

    BalasHapus
  20. Kalau saya agak susah nih, dimana dana darurat yang kadang masih suka terpakai tapi sebenernya bukan dalam keadaan darurat. huftt..

    BalasHapus
  21. Praktekin cara2 kelola keuangannya. Dulu sih suka ditulis sampe rinci, sekarang mulai malas jadinya banyak keteteran. Hehehee..

    BalasHapus
  22. Saya kuliah diakuntansi yg kerjaanya menghitung catatan keuangan. Tetapi keuangan pribadi malah malas nyatetnya. Padahal penting nih..huhu..

    BalasHapus
  23. Jangan bayar hutang dengan berhutang. Uh..saya pernah ngalami ini. Terpaksa bgt karena itu satu2nya jalan keluar. Curcol deh hehehe

    BalasHapus
  24. Duh soal keuangan ini tantangan banget, sudah ada catatannya, sudah ada sisihan uangnya tp kadang kadang suka melebihi.. Hiks

    BalasHapus
  25. Setuju banget, apalagi freelancer gak ada uang pensiun jd saat msh muda dan kuat plus msh bisa bekerja kudu banyak nabung dan inves jd bisa dipakai di masa tua kelak. Kalau gk prlu2 banget gak usah beli2 hehe

    BalasHapus
  26. Wah penting juga nih buat dakuw, ya walaupun masih kerja kantoran dan sebagai penulis freelance tapi pendidikan financial itu sangat penting banget ya.

    BalasHapus