Laman

Minggu, 28 Mei 2023

Resensi Antologi Jomblo Istiqomah

Judul: Jomblo Istiqomah

Penulis: DIVAmate (Sayembara Terpilih)

Penerbit: PING!!!

ISBN: 978-602-255-550-6

Tebal: 224 Halaman

Tahun terbit: Mei 2014, cetakan pertama

Sebelum era millenial tiba, rasa-rasanya status jomblo seringkali menjadi hal yang merisaukan. Belum lagi ada saja orang yang belum memiliki pasangan, kadang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari orang sekitar. Padahal jomblo tidak selalu berkonotasi buruk. Disamping itu, saat ini pun begitu banyak berita mengenai jalinan hubungan toxic antar kekasih.

Lewat buku antalogi Jomblo Istiqomah ini menjadi rangkuman ungkapan para DIVAmate yang mengikuti sayembara dari Divapress #CurhatJombloMintaJodoh beberapa tahun lalu. Berisi sekitar kisah 39 tulisan yang penandanya dibubuhi akun twitter penulisnya.

Alhamdulillah Aku menjadi salah satu diantaranya, saat itu begitu exicted ketika mendapat pemberitahuan mengenai tulisan yang terpilih. Hanya memang kini aku sudah berganti user akun twitter ke @st_nurjanahh tidak lagi menggunakan akun @siethi_nurjanah hal ini untuk menyamakan dengan user instagram.

Dibuka oleh penulis dengan akun @ratih_yusuf dengan tulisannya yang berjudul "Minta Jodoh Ya Allah.." menyampaikan perihal keresahan untuk berharap mendapatkan jodoh terbaik tanpa harus pacaran, TTM-an atau semacamnya. Seharusnya tidak perlu terlalu mencemaskan segala sesuatu yang memang sudah Allah jamin. Sesungguhnya Allah selalu menemani dan mendampingi.

Dalam halaman tulisannya, penulis pun menyisipkan sebuah kalimat bijak "Lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah, daripada kehilangan Allah karena sesuatu" dimana maknanya siapapun yang meninggalkan yang terkasih namun belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang jauh lebih baik dan menentramkan.

Tulisan berikutnya berjudul "Jomblo Istiqomah" yang juga di highlight menjadi judul buku antologi #CurhatJombloMintaJodoh . Berkisah tentang Aku yang gelisah karena kerap mendapat julukan sebagai Jomblo Istiqomah dari kawan-kawannya lantaran tidak memiliki kekasih.

Sempat merasa kecewa dengan keadaan dan pupus rasa percaya diri sebab merasa tidak memiliki wajah rupawan. Di tengah kegalauannya, si tokoh Aku berdoa untuk segera dipertemukan dengan sang tulang rusuk. Sampai suatu hari si Tokoh Aku berjumpa seorang perempuan yang membuat getar dihatinya namun dengan seketika harus kecewa karena ternyata perempuan tersebut telah bersuami.

Dalam tulisan akhirnya, sang penulis menyampaikan sudah seharusnya kesendirian itu tidak perlu ditakuti, semua hanya masalah waktu untuk Allah mengabulkan segala doa dan pengharapan.

Menutup pilihan ulasan dalam buku antalogi #CurhatJombloMintaJodoh adalah tulisan dari karyaku yang berjudul "Jomblo itu Bukan Petaka" di awali dari tiap sabtu malam yang datar. Tidak ada agenda wakuncar (istilah dulu yang sering digunakan untuk ngedate).

Tentang seorang Rindu di masa lewat usia remaja yang mulai jengah mendapat ragam pertanyaan perihal nikah, pacar dan lainnya. Ia hanya ingin menjalani kesendirian sampai bertemu dengan Ia yang tepat. Bukankah seumur hidup itu terlalu lama untuk dilewati bersama dengan orang yang salah.

Mestinya tak perlu resah dengan status jomblo yang disandang selama tidak melakukan kegiatan terlarang. Jomblo itu bukan petaka tapi harus di isi dengan beragam kegiatan positif sembari mempersiapkan serta memperbaiki diri dan akhlak. Sejatinya kesendirian bisa menjadi proses pendewasaan diri dalam menjalani segala ikhtiar kehidupan.

Buku antologi #CurhatJombloMintaJodoh di dominasi oleh warna kuning cerah dengan gambar animasi perempuan yang berkarakter dan memiliki kesan menyenangkan. 

Buku Antologi ini merupakan salah satu project dari Diva Press yang beberapa tahun lalu cukup rutin menyelenggarakan lomba-lomba atau sayembara literasi. Mendapat kesempatan karya Aku di bukukan menjadi sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan bersyukur untuk kesempatan yang diberikan. 

Sejak dahulu Aku memang suka menulis biasanya lewat buku harian atau menulis cerpen. Sebelumnya juga pernah beberapa kali ikut lomba atau sayembara kepenulisan tapi banyak keberuntungan belum berpihak. Itu sebabnya ketika mendapat kabar sayembara #CurhatJombloMintaJodoh ini tulisanku terpilih rasanya begitu membahagiakan. Sering ada yang bertanya bagaimana menemukan ide tulisan, padahal sederhananya bisa di rangkum dari segala hal yang ada di sekitar. 

Apalagi di era digital kini media untuk menuangkan kreativitas lewat tulisan semakin luas. Misalnya dengan menulis blog, ataupun lewat portal netizen journalism dimana warganet bisa menuangkan opini dan pendapatnya mengenai suatu isu yang tentunya dibawah kaidah jurnalistik melalui situs atau portal-portal media daring.


1 komentar:

  1. Bener banget, untungnya di masa sekarang itu jomblo kayak suatu hal yang istimewa apalagi bisa fokus sama pekerjaan ataupun belajar. Kalau dulu jadi hal yang mengkhawatirkan takut enggak laku, dan tekanan lingkungan hmm. Pas banget ini bukunya, isinya bagus kayaknya. Terima kasih informasinya!

    BalasHapus