Laman

Minggu, 05 Juli 2020

Menjelajahi Destinasi Kediri dan Blitar


Sebuah perjalanan beberapa tahun lalu (2017, dan baru bisa nulis saat ini) bersama komunitas pejalan dari kota berikon Monas (Backpacker Jakarta). Bertolak dari stasiun Pasar Senen, perjalanan yang ditempuh kurang lebih 10 jam hingga Kami tiba di Stasiun Kediri di pagi hari.

Stasiun Kediri ini tepat letaknya ada di  timur Jalan Dhoho, Kota Kediri, dengan design bangunan kuno yang dibangun sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda masih berdiri kokoh.

Stasiun Kediri ini termasuk salah satu stasiun tua yang ada di Jawa Timur. Terdapat sebuah jam tua yang identic dengan stasiun Kediri ini, sebuah benda legendaris yang menjadi saksi bisu ribuan cerita suka dan duka entah tentang perjumpaan ataupun  perpisahan.



Mengutip informasi dari (website Jatim Times) Stasiun Kediri memiliki gedung utama yang berdiri di atas lahan seluas 991 m², dan terdaftar sebagai aset PT Kereta Api Indonesia (Persero). Jika dilihat dari  bangunannya, Stasiun Kediri menggunakan arsitektur bergaya Indische Empire. Gaya arsitektur ini merupakan gaya imperial yang pertama kali dipopulerkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36, Herman Willem Daendels (1808-1811). Designnya ini ditandai dengan bangunan tembok tinggi kokoh yang pada pinggiran atapnya biasa diberi ornamen besi tempa, serta menggunakan jendela yang besar-besar dan memakai jalusi besi.

Memulai perjalanan Kami kala itu, tujuan pertama adalah menjelajahi berbagai destinasi menarik yang ada di Blitar. Adapun turunnya di Kediri, lantaran penyewaan kendaraan yang akan kami tumpangi dari Kota ini. Untuk menuju Kota Blitar tidak memakan waktu terlalu lama kurang lebih 1-2 jam. 

1) Makam Bung Karno / Makam Soekarno 



Untuk memasuki area ini kendaraan dilarang masuk, jadi dari ujung jalan alun-alun kami beramai-ramai menumpang becak. Ini hanya opsi saja, jalan kaki untuk menuju area komplek pemakaman pun juga bisa.Makam Bung Karno merupakan komplek makam presiden pertama Republik Indonesia.

Desain bangunan utama menggunakan arsitektur khas jawa berupa bangungan pendopo yang berada di tengah komplek area. Di dalamnya terdapat sebuah pusara dengan batu besar  nama, pualam bertuliskan tanggal wafat Bung Karno dan kalimat "Penyambung Lidah Rakyat". 

Dalam komplek makam bung karno terdapat 3 bagunan, satu merupakan makam dimana tempat para peziarah, selain itu juga terdapat mushola di bagian baratnya, serta sebuah bangunan agak lapang dengan maket kawasan makam pada bagian timurnya.

Untuk keluar dari kawasan makam Bung karno, pengunjung diharuskan untuk mengitari pasar oleh-oleh karena pintu masuk cukup sempit jika digunakan untuk pintu masuk sekaligus pintu keluar.

Selain makam, pengunjung juga bisa mengunjungi Museum Bung Karno yang menyimpan berbagai benda-benda Bung Karno. Koleksi seperti lukisan, perangko, jas, koper milik Bung Karno dan sebagainya juga tersimpan rapi disini. Disamping itu juga ada Perpustakaan Nasional Bung Karno yang mengoleksi berbagai buku langka dan hasil tulisan sang proklamator termasuk teks pidato Bung Karno tersimpan di tempat ini.

2) Kampung Coklat


Tidak hanya diperuntukkan untuk wisata saja, Kampung Coklat ini bisa juga jadi sarana edukasi. Sebab di tempat ini tidak hanya bisa menikmati  keindahan pohon-pohon cokelat, tetapi pengunjung juga bisa menyaksikan pengolahan cokelat menjadi berbagai jenis produk. Kampung Cokelat berlokasi di jalan Benteng Blorok 18, Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar. 

Lokasi wisata ini merupakan tempat pembudidayaan tanaman cokelat yang dikelola oleh warga setempat. Di kawasan wisata Kampung Coklat Blitar bisa ditemui banyak penjual yang menjajakan berbagai jenis jajanan unik berbahan cokelat. Mulai dari es cokelat murni sampai mie cokelat.

3) Bukit Bunda


Lokasi wisata ini  berada di Desa Dawuhan, Kademangan, Blitar, Jawa Timur. Merupakan kawasan perbukitan kapur, sebuah inovasi menjadikan tempat ini menjadi suatu ikon dan menarik untuk dikunjungi sebagai area wisata. 

Banyak spot menarik yang bisa dinikmati disini seperti area angkringan. Terlihat unik yang didesign dengan konsep cafe interior, dengan nuansa pedesaan, pengunjung bisa memilih untuk duduk di kursi atau lesehan di gazebo. Disamping itu ada spot kekinian yakni adanya payung warna-warni yang terpajang sebagai atap. 

Di area wisata Bukit Bunda ini menyediakan berbagai spot yang indah dan tampak menarik untuk area berfoto. Selain itu juga menawarkan fasilitas menyewa sebuah trail atau komodo dimana pengunjung bisa menjelajahi keseluruhan bukit ini dengan sensasi yang cukup memacu adrenalin. Bahkan bisa berfoto dengan sangat dekat dengan sign board bertuliskan ‘Bukit Bunda’.

4) Pantai tambak Rejo


Rencana itenirary awalnya adalah pantai Pangi (Jika tidak salah ingat) tapi karena ada kendala, dan informasi dari orang sana yang dihubungi pihak PIC pantai tersebut tidak diperkenankan untuk buka tenda (iya, Kami memang berencana camping di pinggir pantai) akhirnya beralih ke pantai tambak Rejo. 

Tiba ke lokasi pas banget menjelang magrib, masih ada semburat senja yang menggoda sekali untuk diabadikan. Anehnya, ketika Aku minta lihat hasil foto saat usai sholat, teman yang memiliki hp untuk ambil gambar kami saat selfie ramai-ramai malah menghapusnya.

Seperti namanya, pantai ini terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Blitar. Jaraknya kurang lebih 30km ke arah selatan dari kota Blitar. Pantai ini cukup bersih, air laut yang biru dan pasir putih yang terbentang menjadi sebuah teluk dengan panjang sekitar 10 Km. 

Ombak laut Pantai Tambak Rejo Blitar juga tidak terlalu besar, sehingga  pengunjung bisa bermain-main dan berenang di air laut. Di bagian bibir pantai terdapat kampung nelayan dengan sejumlah perahu yang mereka miliki. Dan hal ini tak jauh dari habitat kehidupan penduduk setempat yang memang mata pencaharian nya adalah melaut atau nelayan.

5) Gunung Kelud


Hari terakhir menjelajahi destinasi wisata di sudut Jawa Timur. Kendaraan yang Kami sewa membawa kembali ke Kota Kediri, wilayah yang sebenarnya lebih terkenal dengan kampung Inggris. Tapi disini Kami mengunjungi berbagai area wisata yang ikonik di Kotanya.

Ya, tujuan berikutnya adalah Gunung Kelud yang memang berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar. Untuk menuju Gunung Kelud terdapat dua jalur, yaitu jalur pendakin Blitar dan jalur wisata Kediri. Jalur Blitar cocok bagi para pendaki yang ingin melakukan tracking dan camping, sedangkan jalur Kediri yang lebih ringan cocok untuk segala kalangan yang ingin menikmati wisata alam.

Mengambil jalur wisata, Kami melewati jalan yang sudah beraspal dan cukup bagus. Meski ada harus menanjak dan turunan tapi tidak terlalu melelahkan karena sajian panorama keindahan alam disekitar yang terdapat di area Gunung Kelud ini. Dengan pemandangan ladang, lembah, ngarai, serta perbukitan dan pegunungan hijau biru di sepanjang jalan menjadikan suasananya cukup menyenangkan. 

Salah satu hal menarik lagi dari lokasi ini adalah area yang dikenal Mysterious Road dimana kendaraan roda empat atau roda dua, jika mesin dimatikan dan gigi dalam posisi netral akan berjalan sendiri, meskipun  secara kasat mata jalan menanjak. 

Gunung dengan ketinggian 1731 mdpl ini mempunyai empat puncak, yaitu puncak kelud, puncak sumbing, puncak gajah Mungkur, dan puncak Gedang. Yang menjadi ikon dan destinasi utama di Gunung Kelud sebenarnya adalah fenomena Danau kawah di puncak Gunung Kelud berwarna coklat keemasan. Dan teramat disayangkan, Kami harus menelan kekecewaan lantaran pada saat itu jalur menuju puncak kawah di tutup.

6) Tugu simpang lima Gumul Kediri


Tujuan terakhir sebelum kembali menuju stasiun untuk kembali ke Jakarta. Tak ketinggalan untuk melihat langsung Monumen Simpang Lima Gumul, yang digadang-gadang menyerupai Arc de Triomphe di Paris. Monumen yang jadi simbol kota Kediri ini terletak di antara lima persimpangan jalan yang menghubungkan Kediri, Pare, Pagu, Wates dan Gurah.

Sisi kiri dan kanan monumen terlihat cukup kokoh dan terpahat 16 relief yang menceritakan sejarah kabupaten Kediri. Selain itu, di depan monumen terdapat tulisan ’Kediri Lagi’ yang menjadi slogan kawasan tersebut.Tak jauh dari monumen ini terlihat beragam fasilitas seperti gedung serba guna, gedung pemerintahan, bank daerah, terminal bus antar kota, Pasar Tugu. 

Nuansanya seperti taman kota, dan gratis untuk dinikmati setiap pengunjung. Simpang Lima Gumul kerap kali menjadi pusat kegiatan warga Kediri saat mengadakan acara, mulai dari jambore nasional, parade budaya, hingga bazaar kuliner.

"Sebuah perjalanan adalah ribuan jarak yang dimulai dengan satu langkah." (Lao Tzu) iya untuk melihat segala sesuatu lebih dekat tentu harus di datangi dan tidak berhenti di tengah sebagai sebuah rencana saja.

Dalam sebuah perjalanan tidak selalu hal menyenangkan yang di dapat, kadang ada kekecewaan juga kesedihan. Tapi nikmati lah karena di masa mendatang itu menjadi hal terindah untuk dikenang. Cerita perjalanan menjelajahi Kediri dan Blitar ini, bisa disaksikan lewat video sederhana yang Aku rekam. Enjoyyy..





11 komentar:

  1. Saya penasaran dengan Kampung Coklat. Seperti apa ya dilihat dari dekat .... pengeeen.

    BalasHapus
  2. Aku sama kota Kediri itu penasaran sama kota kampung bahasa Inggris ternyata destinasi wisata lainnya menarik juga ya 😃

    BalasHapus
  3. Wah aku baru pernah ke Museum Bung Karno sama Gunung Kelud nih.. Jadi pengen juga ke tempat2 lain yg dituliskan di sini. Trmksh infonya mba..

    BalasHapus
  4. Waktu ke Kediri masolo cuma sempet nyamper ke simpang lima yg ada tugu ala eropa itu yah.. belum sempet explore, karena waktu itu pas distribusi bantuan pas kelud meletus..hahahhaha

    BalasHapus
  5. Banyak juga destinasi wisata yang ada di Kediri Blitar ya, bisa juga nih nanti kalo pandemi selesai bisa jadi salah satu pilihan utk di jelajah kota Kediri dan Blitar

    BalasHapus
  6. Thanks for your story. I do love read it. I never go Kediri or Blitar. Read your blogpost give me more information and give me areason. Why I should make a plnning go there next time

    BalasHapus
  7. Waah..asik niih...orang Jekarda mainnya ke Kediri dan Blitar.
    Banyak destinasi menarik yaah...aku pernahke Kediri tapi hanya ke rumah saudara.
    Nanti kalau ke sini lagi, ikutan destinasi wisata di sini aah...

    BalasHapus
  8. Waah..asik niih...orang Jekarda mainnya ke Kediri dan Blitar.
    Banyak destinasi menarik yaah...aku pernahke Kediri tapi hanya ke rumah saudara.
    Nanti kalau ke sini lagi, ikutan destinasi wisata di sini aah...

    BalasHapus
  9. Senangnya berkeliling ke Jawa Timur, aku belum pernah ke sana, lewat doang kalau kediri pas mau menuju Bali. Barokallah ya Ti, aku pengne ke blitar ke makam IR Soekarno.

    BalasHapus
  10. Blitar destinasi wisata nya bagus2 yah ternyata. aku belum pernah . Tahunya cuma pecel Blitar dengan bumbu pecelnya yang top deh hehehheh. Wishlist nih Kapan2 semoga bisa mengunjungi

    BalasHapus
  11. yg di gunung kelud itu bebabtuannya keren sih

    BalasHapus