Laman

Senin, 29 April 2019

Sinergitas Lembaga Masyarakat Mewujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak

Di ranah sosial media, masih banyak sekali berita serta informasi yang memberitakan kasus mengiris hati. Duka mendalam yang dialami para korban kekerasan pada anak dan perempuan masih banyak terjadi, yang mungkin saja tanpa disadari ada di sekitar Kita.

Sinergitas KPPPA Bersama Lembaga Masyarakat
Dalam peran untuk mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak, Pemerintah mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama bersinergi menyelesaikan berbagai kesenjangan yang dialami kaum perempuan Indonesia dan permasalahan anak. Oleh sebab itu, sejak tahun 2017 Kemen PPPA membentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) yang melibatkan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi (akademisi), lembaga profesi, dunia usaha dan media.


Forum  PUSPA yang telah terbentuk di 33 provinsi dan di beberapa kabupaten atau kota diharapkan dapat  bekerja sama dengan Dinas PPPA di daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan hingga tahap evaluasi. Kerja sinergi ini juga harus dilakukan antar pemerintah pusat dan daerah dengan lembaga-lembaga masyarakat.


Semakin banyak unsur yang terlibat dalam penuntasan isu-isu terkait perempuan dan anak, maka program dan kegiatan Partisipasi Publik Perempuan dan Anak dapat dilakukan secara efektif serta efisien dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Dalam wujud partisipasi forum PUSPA menyelenggarakan Temu Lembaga Masyarakat Tahun 2019 dengan tema "Sinergi Partisipasi Masyarakat Untuk Peningkatan Perlindungan Dan Pemenuhan Hak Perempuan Dan Anak Di Indonesia". Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan berpikir Lembaga Masyarakat dalam percepatan dan efektifitas mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak Indonesia yang berlangsung dari tanggal 23 April - 26 April 2019 bertempat di Yasmin Hotel Karawaci.

Sinergi antara Kementerian PPPA, lembaga masyarakat, dunia usaha dan media pada level daerah saling berbagi pengalaman dan gagasan inovatif berkenaan dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Para inovator serta inspirator pada PUPSA berbagi praktek-praktek cerdas berkenaan dengan bagaimana mereka berjuang dan berkreasi untuk mewujudkan kesejahteraan pada perempuan dan anak serta berbagi pengalaman dan inovasi untuk pemberdayaan perempuan dan  perlindungan anak.

Diskusi KPPPA - Panel 1
Dalam panel diskusi yang berlangsung pada tanggal 24 April 2019, menghadirkan best practice kinerja forum PUSPA 2018 yang diwakilkan oleh 3 wilayah yakni :

1. Forum PUSPA Sumatera Selatan dikenal sebagai Puspa Sriwijaya yang disampaikan Ibu Nely Rasdiana, Msi  membuat program 'Laki-laki Baru' yakni sebuah edukasi dan pelatihan menuju ayah ideal dimana peran sosok seorang ayah sangat penting dalam keluarga. Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan diharapkan seorang laki-laki bisa terlibat dalam upaya penghentian kekerasan dan membantu pemberdayaan perempuan dan anak mulai dari lingkup terkecil dahulu yakni rumah.

2. Forum PUSPA Sumatera Utara di paparkan oleh Ibu Badriah yang mengutarakan sebuah inovasi Kampung Wisata Pesisir Ramah Anak Belawan Bahari. Sinergitas antara masyarakat dan lembaga dilakukan dengan menggandeng mitra strategis yakni dari sektor CSR dan bisnis. Sehingga ke depannya dapat diwujudkan kampung pesisir ramah anak.

3. Berikutnya adalah forum PUSPA dari Sulawesi Selatan yang memaparkan berbagai kegiatan positif dalam pemberdayaan khususnya kaum perempuan melalui training dan kursus yang setidaknya mendorong kreatifitas dalam bidang kreatif.

Panel diskusi berikutnya yang berlangsung pada 25 April 2019 memaparkan bagaimana partisipasi masyarakat dalam mendukung Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  yang di sampaikan oleh perwakilan Kemendagri, Ibu Sri Utami SH.MH. Perubahan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dari yang sebelumnya  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, kian mempertegas tentang perlunya pemberatan sanksi pidana dan denda bagi pelaku kejahatan terhadap anak terutama kepada kejahatan seksual yang bertujuan untuk memberikan efek jera, serta mendorong adanya langkah konkrit untuk memulihkan kembali fisik, psikis dan sosial anak.

Diskusi KPPPA - Panel 2
Perempuan dan anak perlu menjadi perhatian karena mereka rentan terhadap kekerasan dan aksesnya terhadap pendidikan dan informasi lemah. Di sinilah peran Puspa (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) sebagai wadah sinergitas lembaga- lembaga yang peduli perempuan dan anak. Sekaligus jembatan penghubung antara pemerintah dan masyatakat.

Ibu Wilda Septarina, SS. Msi mengatakan "untuk mengakhiri kesenjangan terhadap perempuan dan anak tidak dapat dilakukan sendiri oleh pihaknya, namun dibutuhkan sinergi dengan mitra lainnya, seperti dunia usaha, lembaga masyarakat, media dan lainnya. Terbentuknya Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) diharapkan bisa menjadi wadah bagi perusahaan yang ingin ikut membantu mewujudkan pemenuhan dan perlindungan khususnya terhadap anak."

Peran penting sebuah dunia usaha dalam mendukung pembangunan anak menjadi suatu partnership yang kokoh dengan beberapa perusahaan untuk mendukung pemenuhan hak serta perlindungan anak, yang diarahkan pada bentuk kemitraan dan kerjasama melalui CSR.

Panel diskusi berikutnya dipaparkan oleh Ibu Mirawati Sudjono, Ak,Msc,CA, CFr.A, CACP yang manyatakan "bahwa sebuah inovasi menjadi salah satu cara agar sebuah organisasi atau lembaga tetap eksis dan relevan pada kebutuhan zaman yang senantiasa berubah. Terobosan dalam pelayanan publik merupakan  jenis pelayanan dari gagasan kreatif orisinal  atau adaptasi serta modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung."


Diskusi KPPPA - Panel 3
Sebagai sebuah motivasi untuk terus bertumbuh, pemerintah pun menyertakan berbagai wilayah  dalam kompetisi inovasi pelayanan publik dimana diwajibkan setiap kementerian, lembaga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menciptakan minimal satu inovasi setiap tahun.

Indonesia patut berbangga ketika dua buah inovasi pelayanan publik karya anak negeri berhasil menembus jajaran peringkat atas ajang United Public Service Awards (UNPSA) 2015 yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). kedua inovasi pelayanan publik yang berhasil meraih prestasi tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Sragen.

Oleh sebab itu, sebuah inovasi harus di sosialisasikan secara luas dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan stakeholder terkait tentang program serta berbagai kebijakannya. Dan hal ini bisa diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, utamanya yang dialami perempuan dan anak.

Pada rangkaian PUSPA diadakan diskusi kelompok tematik untuk membahas dukungan, sinergi dan kerjasama antara Pemerintah dengan lembaga masyarakat, dunia usaha dan media. Dimana setiap kelompok menghasilkan rumusan berisi komitmen, sinergi program dan kegiatan, serta rencana tindak lanjut implementesi Three Ends.


Diskusi Kelompok (Gagasan)
Program unggulan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Three Ends diharapkan dapat menjadi arah  dalam melaksanakan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Makna dari ketiganya ini meliputi End Violence Against Women and Children (akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak), End Human Trafficking (akhiri perdagangan manusia) dan End Barriers To Economic Justice (akhiri kesenjangan ekonomi).

22 komentar:

  1. Bener banget tuh Mbak, memang masih banyak kasus yang seperti melukai para wanita

    BalasHapus
  2. Wah denga adanya organisasi ini bisa meminimalisir kasus yang terjadi ya

    BalasHapus
  3. Wah bener banget nih Mbak. Terima kasih atas informasinya

    BalasHapus
  4. Hmm saya kalau membaca berita tentang kejahatan pada wanita itu sering pingin nangis

    BalasHapus
  5. Sadis memang ya mereka yang berani menjahati wanita itu :(

    BalasHapus
  6. Semoga kasus kasus yang menimpa kaum perempuan, juga anak, selalu ditindaklanjuti dan mendapatkan solusi. Bagaimana pun mereka tetap generasi muda bangsa ya
    tempat masa depan bangsa kita ini berada di genggamannya...

    BalasHapus
  7. Upaya dan strategi yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak harus selalu kita dukung demi masa depan perempuan dan anak lebih baik

    BalasHapus
  8. Perempuan dan anak. Antara pondasi rumah tangga dan negara . Juga anak sebagai penerus bangsa. Harus dalam lindungan yang baik.

    BalasHapus
  9. dengan adanya sinergi, para wanita walaupun berada di lembaga masyarakat tetap bisa berkembang dari sebelumnya

    BalasHapus
  10. Anak-anak harus senantiasa dilindungi. Dan masyarakat setempat perlu dilibatkan untuk dapat bekerjasama menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman terkendali :)

    BalasHapus
  11. Seneng deh lihat yang begini. Semakin banyak pihak yang peduli dengan kesejahteraan perempuan dan anak-anak. Soalnya walopun di lingkungan sekitar saya, perempuan dan anak sudah jarang mengalami ketidakadilan, ternyata di banyak tempat masih banyak. Dan memprihatinkan. Semoga dengan banyaknya pihak yang peduli, ketimpangan kesejahteraan yang menimpa perempuan dan anak-anak semakin berkurang. Aamiin.

    BalasHapus
  12. Forum PUSPA ini harus didukung penuh ya, secara masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak

    BalasHapus
  13. Di beberapa kebiasaan masyarakat memang miris ketika mendengar bahwa perempuan memiliki posisi yang "dinomorduakan". Padahal seyogyanya memiliki kesamaan dalam perlakuan termasuk hak-hak kebebasan dalam menentukan pilihan.

    BalasHapus
  14. Nah...ini yg perlu ditegaskan bahwa masyarakat dan pemerintah harus saling bersinergi menyelesaikan berbagai kesenjangan yang dialami kaum perempuan Indonesia dan permasalahan anak. Agar tidak ada lg kekerasan yg terjadi pada perempuan dan anak

    BalasHapus
  15. Kekerasan terhadap perempuan dan anak memang harus dihentikan dari banyak sisi. Masyarakat mestinya award juga untuk saling menjaga

    BalasHapus
  16. Aku dukung program pemerintah seperti ini. Perempuan dan anak sudah seharusnya dilindungi karena mereka juga rentan mengalami kekerasan. Semoga semakin banyak masyarakat yang terlibat juga ya mbak dalam program ini karena segencar apapun program pemerintah, masyarakat juga turut andil.

    BalasHapus
  17. Kejahatan wanita masih banyak loh sebenarnya, sedih banget loh karena sebenarnya di kanan kiri kita masih banyak kejahatan seperti ini. Apalagi mendengar wanita dilecehkan...

    BalasHapus
  18. Masih ada ya ternyata kekerasan terhadap perempuan dan anak2 , selalu dukung apapun programnya demi kebaikan dan kesejahteraan kaum perempuan

    BalasHapus
  19. Semoga kasus2 seperti kekerasan terhadap wanita dan anak ini, ada tindak lanjut yg pasti yah, agar tidak ada pelaku2 lainnya.

    BalasHapus
  20. Aku paling sedih kalau ada kasus kejahatan atau penyiksaan yang melibatkan anak :(
    Dengan adanya gerakan2 atau forum2 dr PUSPA ini moga makin menekan kasu2 kyk gtu ya mbak...

    BalasHapus
  21. Suka geram kalau sudah ada kekerasan sam perempuan dan anak2. Berharap hal2 seperti itu ke depannya audah tidak ada lagi. Semoga Program2 yang ada makin memberikan kenyamanan dan kebaikan untuk para perempuan dan anak2

    BalasHapus
  22. Forum PUSPA ini keren banget kegiatannya, Alhamdulillah di Lampung juga ada. Dan semoga dengan adanya forum PUSPA di seluruh wilayah Indonesia bisa lebih banyak membantu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

    BalasHapus