Laman

Minggu, 24 Februari 2019

Kelestarian Hutan Menjadi Tanggung Jawab Bersama Semua Pihak

Indonesia diberkahi dengan hutan-hutan tropis terluas dan beragam hayati, negeri ini kaya akan keragaman jenis populasi di dalamnya. Namun, saat ini keberadaannya kian memprihatinkan. Semakin terkikis karena seringnya terjadi penebangan secara liar dan kebakaran hutan.

Indonesia kaya keragaman hayati
Penebangan liar sangat merugikan bagi kehidupan, karena keberadaan hutan sangatlah penting sebagai penjaga keseimbangan alam. Hutan Indonesia memiliki peran besar secara umum sebagai paru-paru dunia dimana berfungsi untuk menyerap racun karbondioksida dan menghasilkan oksigen. sehingga menghasilkan udara yang bersih.


Hutan yang semakin sedikit mengakibatkan pemanasan global dan berdampak pada perubahan iklim. Kerusakan hutan yang banyak terjadi merupakan penyumbang terbesar  pemanasan global yang terus terjadi saat ini, sehingga terus meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Untuk diketahui bersama, pasalnya pemanasan global tak hanya bersumber dari asap kendaraan bermotor tapi juga dipengaruhi oleh keadaan hutan yang tidak seimbang.

Untuk itulah diperlukan berbagai upaya nyata merevitalisasi hutan sehingga mendukung kehidupan hingga masa mendatang melalui pengelolaah hutan lestari. Sebagaimana kegiatan blogger gathering yang diadakan pada 09 februari 2019 lalu.  Acara ini  diselenggarakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia. Mengangkat tema besar Menuju Pengelolaan Hutan Lestari dengan moderator, Amril Taufik Gobel. Menghadirkan narasumber :

Narasumber Forest Talk (doc. Yayasan Dr Sjahrir)
– Dr. Amanda Katili Niode, Manager Climate Reality Indonesia menyatakan penanaman pohon seoerti mangrove merupakan suatu upaya yang sangat membantu menyikapi perubahan iklim, tentunya disertai penggunaan energi rendah emisi. Terutama dengan memanfaatkan program Perhutanan Sosial, seperti menanam pohon-pohonan yang dapat menjadi bahan baku produk unggulan desa, dan menggulirkan ekonomi kreatif di desa.

- Dr. Kartini Sjahrir dari Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) menerangkan bahwa yayasan ini merupakan organisasi nirlaba yang sejauh ini bergerak dibidang Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan. Melalui organisasi ini diharapkan sosialisasi yang telah filakukan sejauh ini mengenai krisis iklim dan mengajak segenap masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga lingkungan serta kelestarian hutan.

Dr. Atiek Widayati
– Dr. Atiek Widayati, Tropenbos Indonesia. Memaparkan bahwa hutan merupakan suatu wilayah dengan pohon dewasa lebih tinggi dari 5 meter dan tutupan kanopi lebih besar dari 30% dengan luasan lebih dari 6,25 ha.

Ada 3 istilah kerusakan hutan, yakni :
(Deforestasi) kehilangan hutan akibat berbagai aktifitas manusia, (Degradasi Hutan) perusakan atau penurunan kualitas hutan dan (Konversi Hutan) dialihfungsikab dalam penggunaan non hutan seperti pertanian atau perkebunan.

– Sri Maryati, Direktur Eksekutif dari Yayasan Belantara menjelaskan bahwa organisasi ini memiliki peran  untuk melindungi kelestarian hutan. Bekerja sama dengan berbagai komunitas, masyarakat umum, pemerintah dan pelaku usaha, untuk memastikan tercapainya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan komunitas lokal, dan pelestarian lingkungan.

Pun meliputi peremajaan hutan alam dan perlindungan satwa langka, serta berbagai penelitian untuk pengelolaan lanskap berkelanjutan yang lebih baik. Salah satunya adalah pengolahan Berbak-Sembilang yang ada di Banyuasin dan Musi Banyuasin - Sumatera selatan. Kawasan ini merupakan taman nasional yang selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada bulan Oktobe biasanya. Areanya yang merupakan hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar dapat menjadi potensi wisata susur sungai.

– Murni Titi Resdiana, Kantor Utusan Khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan ekonomi kreatif. Beliau memaparkan selain hutan memiliki fungsi ekologi, maka harus dipahami juga keberadaannya pun tak lepas turut serta  sebagai sumber ekonomi hijau bagi masyarakat karena kehutanan diproyeksikan memiliki peranan yang semakin penting di dalam perkembangan ekonomi pedesaan. Seperti pengolahan serat pohon misalnya yang bisa diberdayakan menjadi barang fashion bernilai jual tinggi.

Murni Titi Resdiana
Untuk mengelola dan menjaga keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, dibutuhkan peran generasi muda yang lebih masif agar hutan Indonesia bisa terjaga dan dimanfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab.

Kelestarian hutan ini menjadi tanggung jawab semua pihak, baik masyrakat maupun pemerintah. pengurangan emisi sektor kehutanan dapat di lakukan dengan berbagai macam cara.
* pencegahan pembalakan liar
* kebijakan moratorium penanaman di kawasan hutan rehabilitasi
* mangrovereklamasi lahan pasca tambang
* perluasan perkebunan di tanah terlantar
* mencegah terjadinya kebakaran hutan
* meminimalisir pembuangan gas- gas sisa-sisa pembakaran
* mengurangi asap yang keluar dari berbagai kendaraan transportasi

Selain sesi Talkshow, juga dilaksanakan Pameran terbatas yang bertemakan Produk Hutan misalnya stan Rumah Rakuji yang diprakasai oleh Mira Widiono memiliki berbagai kerajinan seperti anyaman atau tenun yang dibuat oleh pengrajin dari perbatasan Indonesia dan daerah terpencil.
Produk Rumah Rakuji
Keunikan dari produk kerajinan dari Rumah Rakuji adalah untuk merancang produk dengan karakter lokal dan tradisional yang sebagian besar produknya bersifat ramah lingkungan.

Dari segi panganan ada Javara Javara merupakan produk dari PT. Kampung Kearifan Indonesia yang didirikan oleh Helianti Hilma, mengedepankan tiga nilai dalam setiap produknya  good, clean, dan quality.  Sejauh ini, Javara hadir sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dengan memberdayakan petani lokal serta UKM. Dengan berbagai varian produknya yang sebagian besar sukses di pasaran ekspor meliputi beras, kacang-kacangan, rempah-rempah, kopi, teh, dan makanan olahan.

Tidak hanya sekedar itu saja, kegiatan pada acara tersebut semakin lengkap dengan sajian kuliner khas hutan. Terlebih dahulu chef Norman dari Almond Zuchinni melakukan demo masak dengan sajian menu Ayam Panggang Madu Hutan. Sajiab kuliner lainnya yang tak kalah menggugah selera adalah Ayam Lempah Kulat Pelawan, Gindara Pepes PohPohan, aneka sate, bubur madura dan lain sebagainya.

Gindara Pepes PohPohan
Pengelolaan hutan lestari dapat tercapai apabila telah mampu mengakomodir tiga macam fungsi kelestarian meliputi fungsi produksi (ekonomi), kelestarian fungsi lingkungan (ekologi) dan kelestarian fungsi sosial, ekonomi budaya bagi masyarakat setempat.

24 komentar:

  1. Wah kalau siti yang suka traveling pasti suka ke hutan.

    Makin banyak orang yang mencintai hutan maka semakin beruntung

    BalasHapus
  2. Memang benar itu Bun, kelestarian hutan memang menjadi tanggungjawab bersama

    BalasHapus
  3. Kalau Degradasi Hutan itu terjadi karena alam gitu ya Bun. Bukan karena ulah manusia

    BalasHapus
  4. Wah betul banget tuh kak, kalau kita juga harus bertanggungjawab tentang kelestarian hutan

    BalasHapus
  5. Bener banget nih Bun. Memang semua itu tanggungjawab bersama ya

    BalasHapus
  6. Wah terima kasih informasinya tentang kelestarian hutan yang harus kita jaga

    BalasHapus
  7. Hutan memang biasanya ada yang dijadikan tempat wisata ya

    BalasHapus
  8. Saat bumi sudah semakin tua, suka kesal selalu saja ada oknum yang merusak hutan dan atau mengambil keuntungan sendiri.
    Padahal bencana sudah sering terjadi, iklim pun sudah tidak bisa diprediksi. KekestKeles hutan kewajiban kita untuk menjaganya...

    BalasHapus
  9. ya betul.. kita harus bangga dengan luasnya hutan indonesia dan harus melestarikan paru-paru dunia ini

    BalasHapus
  10. Bener banget, hutan itu tanggung jawab semua untuk kelestariannya. Bukan cuma orang2 yang ada di deket hutan. Toh oksigennya kan buat semua. Semoga dengan banyaknya acara seperti ini bikin orang2 semakin aware dan peduli dengan kelestarian hutan. Tanpa hutan, kita tak akan bisa hidup.

    BalasHapus
  11. Setuju ka.. bagaimanapun juga hujan menjadi bagian dari kehidupan manusia, memang sudah selakyaknya mendapatkan perhatian bukan malah merusaknya.. hutan itu jika dikelola dengan baik, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar desa juga lho.. tapi sebaliknya jika dirusak ya bencana yang akan timbul

    BalasHapus
  12. Menjaga kelestarian hutan, tanggung jawab kita bersama yah. Tentang pelestarian hutan ini menurutku baiknya banyak disosialisasikan ke masyarakat

    BalasHapus
  13. Hutan milik kita bersama jadi tanggung jawab untuk melestarikan nya juga merupakan tanggung jawab bersama ya kak

    BalasHapus
  14. bene rbanget, hutan banyak bange tmanfaat yang mesti kita jaga

    BalasHapus
  15. Kuy kita selamatkan bumi agar selalu lestari dengan menghijaukan hutan kembali demi kelangsungan hidup makhluk hidup

    BalasHapus
  16. Yes... Kita meati dukung dengan cara laporkan jika ada pengrusakan hutan. Jangan ragu! Dukung juga dengan membeli barang barang daur ulang agar tak terus menggunakan hutan

    BalasHapus
  17. Hutan kayak apapun tetaplah menjadi hal penting bagi hidup manusia, well perlu banget di jaga. Btw itu makanan khas hutan gitu unik juga nama-namanya. Soal rasa gimana mba?

    BalasHapus
  18. Beruntung banget ya kita tinggal di Indonesia yang punya banyak hutan, sayangnya banyak dari kita kurang peduli dengan kelestarian hutan, yuk mulai perhatian denga masalah ini, btw saya juga suka lho daun pohpohan

    BalasHapus
  19. Setuju Mba, hutan harus tetap dijaga kelestariannya, dan sebaiknya hindari penebangan liar karena itu bisa merugikan bagi kita sendiri, sebab bila hutan rusak, maka keseimbangan alam akan tergnnggu dan bencana alam akan hadir.

    BalasHapus
  20. hutan untuk semua... tanggung jawab untuk kita semua.. jaga hutan kita

    BalasHapus
  21. Kerusakan Alam sejatinya memang krn ulah manusia. Sifat alami manusia yg tamak, serakah, mementingkan diri sendiri.. adalah sebagian penyebabnya

    BalasHapus
  22. Sedih banget kalau ada pembalakan hutan atau hutan dijadikan lahan pertanian.
    Memang tanggungjawab bersama utk melestarikan hutan supaya kelak masih dinikmati anak cucu kita ya

    BalasHapus
  23. Rumah tempat tinggal saya memang berada di pinggir hutan alam, tapi perlahan semakin rusak karena orang yang tidak bertanggungjawab.
    Saya sering hiking sekali-kali, sekalian olahraga ga lupa bawa bibit biji-biji pohon, lempat gitu aja sembarangan sesampai di hutan, sederhana namun saya yakin akan bermanfaat untuk menjaga populasi pepohonan disana, tabungan alami oksigen, :-)

    BalasHapus
  24. Dulu di Medan masih teringat penebangan hutan secara sembarangan. Kayu-kayu buat kertas dan peralatan rumah. Tapi belakangan ini sudah semakin gundul pegunungannya mengakibatkan panasnya luar biasa. Udara pun semakin tidak segar dan polusi dimana-mana.

    BalasHapus