Laman

Minggu, 12 November 2017

Cegah Obesitas Dengan Terapkan Pola Gaya Hidup Sehat

Cegah obesitas (Doc.Pixabay)
Masih jelas dalam ingatan, kasus obesitas yang dialami seorang anak dengan berat tubuh mencapai 190 KG. Memprihatinkan sudah pasti, karena masalah lemak berlebih ini mengakibatkan berbagai macam penyakit dan komplikasi.

Hal ini menjadi masalah serius dalam taraf kesehatan, ironisnya prevalensi obesitas di Indonesia cukup tinggi dan menduduki urutan ke 10 di dunia sebagaimana yang disampaikan Ibu Dr. Lily Sulistyowati ,MM di Hotel Harris Kelapa gading pada 07 November 2017 lalu.

Semakin marak fenomena dunia modern dengan tinggi lemak dan kalori serta hidup kurang gerak. Obesitas menjadi penyebab penyakit kronis dimana dalam menjalani gaya hidup yang tidak sehat. Menyambut peringatan hari obesitas dunia yang jatuh pada 11 November 2017, diluncurkan buku 'Waspadai Bahaya Obesitas' atas kerja sama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Peluncuran buku cegah Obesitas (Doc.Kemenkes RI)
Dalam kesempatan yang sama, drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH ,Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular menyampaikan "Obesitas dapat menganggu keseimbangan hormon dan fungsi tubuh sehingga meningkatkan resiko menderita berbagai masalah kesehatan di masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesadaran deteksi dini untuk pencegahan bahaya  penyakit nantinya seperti jantung koroner, diabetes, hipertensi dan lain sebagainya." 

Ibu Dr (c) Rita Ramayulis.DCN.M.Kes, Tim komite ahli pengendalian obesitas tingkat nasional pun sependapat dengan adanya kesadaran terhadap obesitas harus dimulai dari gaya hidup, salah satunya mengatur pola dan jenis makan. Caranya adalah dengan menganalisis serta mengurangi sebagian makanan yang tinggi kalori, seperti cemilan yang gurih dan manis.

"Makan sebaiknya teratur tiga kali sehari dengan dua kali makanan selingan. Sebaiknya, seluruhnya hanya berjarak tiga jam saja agar ketika lapar langsung mendapatkan asupan energi. Makanan yang dipilih pun sebaiknya lebih bayak asupan buah dan sayur. Sedangkan untuk makanan selingan sebaiknya tidak boleh dari 100 kalori." ujarnya.

Obesitas dapat dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat. Caranya dengan makan sehat, cukup minum air, mengurangi stress dan olahraga cukup.

Bapak Dr. Michael Triangto, SpKO mengatakan "obesitas terjadi karena kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak daripada kalori yang dikeluarkan. Maka, aktivitas fisik sebaiknya disesuaikan dengan jumlah kalori yang masuk."

Aktivitas fisik yang teratur dan terukur dapat memperbaiki komposisi tubuh, baik itu penurunan massa lemak dan peningkatan massa otot. Namun, bagi pemilik berat badan berlebih apalagi individu yang termasuk dalam kategori obesitas, olahraga tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk itulah, olahraga harus dilakukan secara bertahap dengan penyusunan program khusus. 

Tubuh harus beradaptasi dengan pola aktivitas yang selama ini jarang dilakukan, misalnya adaptasi pernafasan dan kardiovaskular. Program latihan untuk penderita obesitas dimulai dari olahraga dengan intensitas rendah seperti berjalan kaki dengan jarak tertentu.  Jika tubuhnya sudah bisa beradaptasi dengan berjalan kaki, maka latihan boleh ditingkatkan ke beban yang lebih berat, seperti berenang atau treadmill, pastinya harus disesuaikan dengan intensitas latihan secara bertahap.

Dr Michael & Dr Ida (Doc.Pri)
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai salah satu sumber energi juga menjadi zat pelindung bagi tubuh dari perubahan suhu terutama suhu rendah, yang merupakan pelarut kategori vitamin dalam tubuh. Namun, setiap sesuatu harus selalu sesuai porsinya, termasuk dalam hal ini, sebagaimana yang disampaikan Ibu dr. Ida Gunawan "Kelebihan lemak dalam tubuh yang terkumpul dalam pembuluh darah akan menghambat bahkan menyumbat aliran darah. Akumulasi lemak ini berpotensi menimbulkan gangguan jantung atau menderita darah tinggi."

Untuk itu perlu diatur kadar asupan lemak demi menghindari ancaman bahaya lemak berlebih, setidaknya atur makanan yang dikonsumsi sehat dengsn kadar kalori lemak sebesar 20-30% saja. Perhatikan juga 3J ( jumlah, jenis dan jam makan).

Penanganan obesitas
Obesitas parah dapat merusak kualitas hidup seseorang bahkan menimbulkan dampak negatif pada psikologis. Perlu adanya perubahan serius pada gaya hidup untuk membentuk pola penurunan berat badan, beberapa penanganan yang biasa dilakukan meliputi  :

- Modifikasi Gaya Hidup

Pengaturan makan merupakan tiang utama penanganan obesitas, oleh sebab itu perlu ditekankan pada penderita bahwa kosistensi pengaturan makan jangka panjang sangat menentukan keberhasilan pengobatan. Perbanyak mengkonsumsi buah dan sayur, serta membatasi gula dan lemak. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan kalori secara mendalam. Harus pula di imbangi dengan aktifitas fisik paling sedikit 150 menit perminggu.

- Terapi Obat-Obatan

Ada dua jenis obat yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk penurunan berat badan, yakni Sibutramin (bekerja untuk menekan nafsu makan) dan Orlistat(bekerja dengan membatasi lemak diet dalam tubuh dan mencegah lemak di usus.) Harap diperhatikan, metode ini sangat membutuhkan pengawasan serta persetujuan dokter maupun ahli gizi.

- Operasi atau bedah

Hal ini dilakukan jika sudah memasuki taraf obesitas tingkat parah adalah melalui operasi bedah dengan cara merubah anatomi sistem pencernaan untuk membatasi jumlah makanan yang dimakan dan dicerna.

Menyeimbangi dengan perkembangan zaman yang serba teknologi, Gorry Gourmet meluncurkan aplikasi yang menyediakan direktori makanan dengan informasi kandungan gizi setiap menu dari sejumlah restoran yang terdaftar. Saat ini masih dalam masa pengembangan dan baru konsen di kota besar seperti Jakarta.
Aplikasi Gorry
Jika obesitas tidak segera ditangani, angka kejadian penyakit tidak menular bisa semakin meningkat. Melihat prediksi obesitas yang masih terus meningkat ke depan, Dinas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya untuk menargetkan menekan angka obesitas dengan menggaungkan GENTAS ( Gerakan Nasional Tekan Angka Obesitas ) yang harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan menyebar ke lingkungan sekitar untuk menerapkan gaya hidup sehat dan aktif.

19 komentar:

  1. Serem ya klu sdh obesitas, sy jadi takut karena badan sy tergolong gemuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mak Tina, karena efeknya itu banyak penyakit bahkan komplikasi

      Hapus
  2. sesudah Germas, sekarang Gentas ya?
    Kegiatan preventif yang harus digalakkan, krn kalo udah sakit, pengobatannya mahal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gentas bagian dari Germas ko Mba
      lebih baik mencegah dari pada mengobati

      Hapus
  3. Wah keren ada aplikasi Gorry untuk cek direktory makanan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Up To Date jadi bisa untuk mengukur dan mengendalikan pola makan

      Hapus
  4. wah germas kali ini mengangkat tentang Penyakit Obesitas ya. mulai sekarang fix ni menjaga pola makan dan rutin olaraga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa di imbangi istirahat yang cukup Ya ^_^

      Hapus
  5. Obesitas emang serem banget. Banyak penyakit mematikan yang mengintai diam-diam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, saat ini semakin banyak penyakit yang bermunculan karena gaya hidup kurang sehat

      Hapus
  6. Langsung download Gorry nih Mba...mkch ya info aplikasinya

    BalasHapus
  7. Obesitas salah satu faktor resiko terbesar seseorang terkena penyakit diabetes, mudah2an dengan menjaga pola hidup sehat dan seimbang serta olahraga rutin dapat mengurangi resiko terkena diabetes karena kegemukan/obesitas..
    besok tgl 14 november.. selamat hari diabetes internasional..

    salam dari kami
    admin kabarklinik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan Diabetes masih menduduki peringakt tertinggi penyakit tidak menular tapi mematikan

      Hapus
  8. Dilingkunganku juga ada beberapa orang yang seperti terkena obesitas.
    Aku ga mau kayak gitu .
    Tapi aku anaknya susah gemuk sih jadi enjoy aja masa

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetep harus terapkan gaya hidup sehat ya..karena yg baik adalah sehat dan bugar ^_^

      Hapus
  9. Obesitas kalau gak mau usaha menurunkan berat badan, bahaya sekali buat tubuh. Yuk makan seimbang biar gak sampai obes

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, memang harus ada kemauan dalam diri untuk lebih mengontrol berat badan

      Hapus
  10. Mengubah pola hidup emang bener banget untuk mengurangi obes

    BalasHapus