Laman

Selasa, 02 Mei 2017

Perlunya Perhatian dan Penanganan Lanjutan Permasalahan Kesehatan Jiwa

Berbagai Macam Depresi (Sumber gbr : Pixabay.com)
Belum lama ini, Saya menuliskan tentang depresi sebagai tema peringatan hari kesehatan dunia. Dan benar saja, ternyata cukup banyak orang yang mengalami berbagai tekanan kehidupan sosial maupun ekonomi sehingga terindikasi gejala-gejala gangguan kejiwaan. Dalam sebuah kesempatan, Saya mengunjungi RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan. Prediksi serta asumsi mayoritas terpatahkan, tempat ini tidaklah semenyeramkan banyak orang mengatakan.

Baca Juga : Hari Kesehatan Dunia 2017 Kampanyekan Perduli Depresi

Mengikuti kegiatan Meet & Greet Blogger dalam rangka peringatan hari jadi RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan yang ke 150 tahun. Sudah berdiri sejak zaman kolonial pemerintahan Belanda. Rumah sakit yang sebelumnya banyak dikenal sebagai RS Jiwa Grogol ini telah banyak mengalami perubahan yang signifikan. Rumah sakit tertua ini, didirikan berdasarkan Keputusan Kerajaan Belanda (Koninklikjkbesluit) tertanggal 30 Desember 1865 No. 100 dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal (Gouverneur Generla) tertanggal 14 April 1867, namun pembangunannya baru dimulai pada tahun 1876. Sempat berganti nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta pada tahun 1993 hingga akhirnya berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan di tahun 2002 sampai sekarang. Termasuk dalam Rumah sakit tipe A yang kerap bisa dilakukan untuk penelitian.



Dr Savitri Wulandari
Acara hari itu diawali dengan hospital tour, yang dipandu oleh Ibu Dr savitri wulandari dan Ibu susi agustin dengan menjelaskan berbagai kegiatan dan aktifitas pasien disana. Terbagi dalam beberapa bagian yakni pasien rawat inap dan pasien rehabilitasi. Penanganan rehab pun terbagi 3 yakni seleksi (5x pertemuan), kegiatan atau aktifitas seperti keterampilan tata boga dan kesenian serta lainnya (20x pertemuan) dan mandiri (60x pertemuan).

Tim pakar dan instalasi Medik Psikiatri menyebut berbagai kegiatan bermanfaat itu adalah DAYCARE. Dimana setiap pasien rehab memiliki raport jadwal dan kegiatan tersendiri sebagai bentuk proses pemulihannya. Dalam proses itu diajarkan berbagai keterampilan serta cara mengatasi sisa gejala sakitnya. Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) biasanya memiliki perilaku berbeda dari orang sehat umumnya. Untuk itulah RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan menerapkan rasa Responsibility (Bertanggung Jawab), Sincerely (Ketulusan), Justice (Berkeadilan), Social (Sosial) dan Humanity (Manusiawi).

Ibu Susi diantara prakarya pasien rehab
Untuk mengikuti program Daycare hanya pasien sesuai dengan kriteria para tim profesi rehabilitas yang dapat ikut serta dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Kegiatannya sendiri berlangsung setiap hari senin sampai jumat mulai puku 08.00-14.00 WIB. Ada banyak  kegiatan lain yang diterapkan seperti gym, tata boga, tata rias, berlatih musik, melukis, membuat kerajinan tangan, serta lainnya. Adapun tujuannya adalah melatih ketangkasan daya otak serta otot pasien bisa kembali normal sehingga setelah proses penyembuhan selesai, mereka akan mampu untuk mandiri dan kembali ke lingkungan sosial. Banyaknya pelatihan kegiatan bermanfaat tersebut telah menorehkan berbagai prestasi yang luar biasa, jika melihat hasil prakarya mereka, tentu orang awam tak kan mempercayai jika semua itu adalah hasil dari keterampilan pasien ODMK.

Tersedia alat Gym
Masuk ke dalam sesi acara, worskhop Meet & Greet Blogger "Dalam rangka HUT 150 tahun RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan setia Memberikan Pelayanan Kesehatan Jiwa, Terus Menjawab Tantangan Kesehatan Jiwa Perkotaan" bertindak sebagai moderator adalalah Bapak Dr Isa Multazam Noor SpKj menaruh harapan besar tentang penyampaian informasi rumah sakit jiwa dan penanganannya yang komperhesif sehingga image yang dipandang masyarakat bisa lebih positif. Hal ini tentu terkait pada konten yang hendak disampaikan, sebagai wartawan senior dan Blogger, Bapak Budi Putra yakni narasumber pertama menyatakan pendapatnya "Dunia digital seperti media sosial misalnya menunjukan perkembagan yang sangat pesat, namun sayang hal itu tidak berbanding lurus dengan kualitas SDMnya. Hal ini terbukti dari banyaknya penyebaran informasi yang tidak valid atau hoax sehingga tidak sedikit yang justru menyesatkan."

Peran Blogger diharapkan sebagai penyeimbang media main stream yang sebagaian besar sudah cukup jauh dari idealisme serta berbagai informasi yang tidak terbukti kebenarannya. Karena Blogger umumnya memiliki sifat kritis dalam penyampaian jujur dalam membagikan segala bentuk informasi penting dan berguna.

Bapak Dr. dr Agus Hadian Rahim dari Sekretaris direktorat jendral pelayanan kesehatan menyampaikan bahwa lingkungan sekitar memegang peran dalam penanganan dalam proses penyembuhan terhadap Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dengan stop stigma dan disriminasi, oleh sebab itu sangat dibutuhkan promosi mengenai informasi dan pengetahuan untuk penanganan kesehatan jiwa dengan menindak lanjutinya melalui pelayanan kesehatan.

Senada dengan yang diutarakan narasumber sebelumnya, Ibu Dr safyuni SpKJ seorang psikiater pun menambahkan hingga saat ini masih banyak sekali masyarakat yang kurang informasi dalam penanganan pasien dengan gangguan kejiawaan, hingga tidak sedikit perilaku tidak manusiawi di dapatkan pasien karena kurangnya pengetahuan. Masih banyak pemasungan di kota-kota besar di Indonesia, mereka menganggap penderita gangguan jiwa mengganggu hingga kemudian diasingkan. Padahal jika dengan edukasi yang baik, pasti akan mengetahui pemahaman bahwa orang dengan gangguan kejiwaan bisa di kontrol dengan obat untuk kemudian segera konsutasikan kepada pakar kesehatan.
Dr Nova Riyanti Yusuf, Dr Suzy Yusna Dewi dan Bpk Dr Isa.M
Diakui, hingga saat ini pelayanan terhadap kesehatan jiwa belumlah optimal. Pengesahan UU No 18 Tahun 2014 belum menunjukan hasil signifikan. Dalam penyampaiannya Ibu Dr Nova Riyanti Yusuf, SpKi selaku psikiater dan pernah menjabat sebagai anggota DPR mengutarakan kekecewaannya karena pengesahan tersebut hanya menguap begitu saja tanpa tindak lanjut yang komperhesif dari pemerintah. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 80%-90% orang yang sedang mengalami masa krisis akan mengalami masalah kejiwaan yang sama, seperti stres, cemas, trauma, dan sebagainya.

Tak sebatas tekanan kehidupan, beberapa pakar kesehatan jiwa memasukan kategori kecanduan internet sebagai salah satu ancaman gangguan kesehatan mental, dikenal dengan istilah Internet Addiction Disorder (IAD) karena biasanya melibatkan masalah emosi kejiwaan seperti psikologi, sosial, hingga kehidupan individu. Ibu Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, SpKj menggolongkan gejala adiksi internet biasanya :
* Ditandai dengan penolakan sekolah atau bekerja yakni dengan tidak terkontrolnya emosi dan mudah marah.
* Ketika offline untuk mulai mengurangi akses internet akan merasakan kecanduan dan perasaan cemas
*Kegelisahan yang timbul sebelum dapat mengakses internt dan hilang ketika berhasil mengakses internet.

5 kategori Internet Addiction Disorder (IAD) :
- Cybersexual addiction adalah ketergantungan melihat, mendownload, dan berlangganan pornografi secara online dengan fantasi konten dewasa.

- Cyber relantionship addiction adalah Ketergantungan yang berlebihan terhadap dunia maya sehingga biasanya menggangu kehidupan normalnya.

- Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan internet

- Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif serta terus menerus.

- Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada games online.

Setiap orang yang rentan mengalami gangguan kejiwaan sesuai diagnosis atau disebut ODMK dapat di sembuhkan dengan penanganan yang benar melalui pengobatan dan terapi medis yang tepat adalah kuncinya. Untuk saat ini pun claim BPJS bisa diajukan dalam proses pemulihan di RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan serta beberapa lainnya.

RSJ Soeharto Heerdjan (Sumber gbr : Google)
RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan 
Jl. Prof. DR. Latumenten No.1, RT.1/RW.4, Jelambar, Jakarta Barat, 11460
Telepon:(021) 5682841

11 komentar:

  1. Di lingkungan sekitar saya ada beberapa yang pernah mengalami depresi, Alhamdulillah bisa sembuh. Hanya saja mereka tak bisa banyak pikiran bisa kumat.

    BalasHapus
  2. Yang paling ga tega itu ketika melihat orang dipasung ya. Sedihnya. Bta gayanya Dr Nova asyik banget deh dan informatif ya udah gitu pernah jadi anggota DPR pula. Salut juga melihat mereka bisa belajar melukis,menari,musik, masak dll. Selamat ultah RSJ Soeharto Heerdjan semoga semakin berkibar dengan fungsi pentingnya

    BalasHapus
  3. Bener banget mbak siti nurjanah memang gangguan kejiwaan butuh penanganan khusus dan cermat, di tempat saya pernah ada suatu kasus pemasungan. Alih-alih yg dipasung itu sembuh malah justru cenderung menyiksa baik fisik maupun batin

    BalasHapus
  4. Saya jadi bertanya-tanya apakah saya termasuk pada IAD ini, kadang teras butuh orang lain untuk menilainya

    BalasHapus
  5. Buanyak banget yg depresi Mbak. Tetanggaku juga, bahkan hampir setengah gila. Tapi belum bener2 gila beneran. Memang masalah hidup kadang bikin stres ya

    BalasHapus
  6. Jangan-jangan tanpa sadar kita termasuk IAD. omegot

    BalasHapus
  7. Ternyata RS Jiwa tak seseram yg dibayangkan. Mulai sekarang hrs ngecek diri sendiri nich, sdh cukup sehat enggak jiwa ini wkwkwk

    BalasHapus
  8. Pengalaman berharga ya mba, bisa mengunjungi RS Jiwa...Jadinya kita bisa bisa lbih bersyukur lagi

    BalasHapus
  9. Terlalu berlebihan menggunakan internet dapat mengakibatkan kecanduan internet, yang ujungnya bisa mengganggu kesehatan mental. Serem juga, kalau terjadi sama orang usia produktif.

    BalasHapus
  10. Jangankan yang gila, yang normal aja bisa loh kena gangguan jiwa sebab pola hidup dan orang sekitar

    BalasHapus
  11. aku masuk adiksi gak ya, pernah panik tapi pernah merasa bersyukur juga jauh dari internet dan gadget

    BalasHapus