Laman

Kamis, 26 Januari 2017

Karakteristik Minyak Goreng Baik dan Berkualitas Untuk Olahan Makanan Sehat

Saya termasuk penggemar gorengan dan sudah sering kali sebenarnya mendengar akan bahaya minyak goreng yang biasa dipergunakan oleh para pedagangnya. Tetapi tahukah, bahwa hal tersebut tidak hanya berlaku untuk olahan di luar rumah saja, penggunaan minyak goreng yang keliru kerap menjadi sumber The Silent Killer dalam olahan masakan rumah.
Simposium Bersama Sunco (Doc.Pri)
Dalam rangka memperingati hari Gizi Nasional pada Rabu, 25 Januari 2017 lalu bertempat di Ballroom Cheers Residental, Kompleks Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta. Dalam acara bertajuk  Simposium 'Masakan Rumah, The Silent Killer ?' mengapa disertakan dengan tanda tanya, sebab hal  tersebut masih banyak menjadi pertanyaan dan asumsi beragam di kalangan masyarakat. Dihadiri oleh para ahli dibidangnya, beberapa informasi di sharing terkait gizi yang berhubungan dengan olahan masakan dalam hal mendasar adalah penggunaan minyak gorengnya. Kita semua tentu mengetahui bahwa penggunaan minyak goreng telah menjadi kebiasaan dan kebutuhan umum untuk memasak dan meningkatkan kelezatan masakan. Meski demikian ada baiknya kita paham akan kadar manfaat dan informasi untuk memilih minyak goreng yang tepat bagi kesehatan keluarga.

Menurut Bapak Dr. Entos Zainal, DCN, SP, MPHM,  selaku Sekretaris Jenderal PERSAGI menjelaskan pada dasarnya minyak diperlukan dalam gizi yang seimbang sebab Beberapa vitamin larut minyak yakni vitamin A, D, E, dan K, hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen dan jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh melainkan akan disimpan sehingga menimbun lemak bahkan bisa cukup menganggu fungsi organ kesehatan karena kelebihan lemak akan menyebabkan obesitas, serta mengundang penyakit lainnya seperti kanker, penumpukan lemak di hati dan yang cukup membahayakan adalah jantung koroner.

Begitu pula kandungan gizi, nutrisi dari makanan yang di konsumsi membawa pengaruh terhadap terhadap struktur dan fungsi otak seseorang. Hal tersebut dapat diterapkan sejak bayi ketika masih dalam kandungan, pihak Ibu menjadi kunci utama untuk menumbuhkan Sel-Sel syaraf bagi si anak kelak. Dengan asupan gizi seimbang memegang peran dalam proses menciptakan kecerdasan anak, proses pertumbuhan dan perkembangan otak termasuk energi, protein dan lemak juga vitamin dan mineral. makanan bergizi hendaklah dimulai sejak dini, bahkan sejak 1000 hari pertama kehamilan.

Berikutnya adalah Ibu Theresia Irawati SKM, M. Kes dari Kemitraan Subdit Advokasi dan Kemitraan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI memberikan penjelasan tentang Penyakit yang Tidak Menular (PTM) sejak beberapa dekade terakhir penyebab kematian tertinggi di Indonesia telah beralih dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Tetapi hal tersebut tidak dapat dipandang remeh.

Dalam mewujudkan program Indonesia Sehat, pemerintah yang diprakasai oleh Kementerian Kesehatan RI mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau disingkat Germas yakni suatu upaya untuk mendorong masyarakat Indonesia secara menyeluruh agar mengembangkan perilaku hidup sehat, hidup dalam lingkungan yang sehat, dan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan dimana gerakan ini akan berfokus pada 3 hal yaitu peningkatan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah serta pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Pembicara berikutnya adalah dari Komite Gizi dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Ikatan Dokter Indonesia, Ibu Dr Tirta Prawita Sari, M. Sc. Beliau menerangkan bahwa keberadaan faktor risiko penyakit tidak menular pada seseorang biasanya tidak memberikan gejala signifikan sehingga si penderita kerap telat menyadarinya dan penanganannya terlambat untuk diatasi karena kian parah. Resiko bahaya penyakit tidak menular biasanya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup  tidak seimbang karena kurangnya aktivitas fisik ketika usia muda kerap merokok serta mengkonsumsi minuman alkohol. Untuk mencegah penyakit yang diderita bertambah parah setidanya perlu dilakukan kontrol gizi salah satunya dengan mengurangi asupan kondumsi garam, gula dan Lemak dengan takaran yang benar serta disertai diet seimbang. Menurut  Permenkes no.30 tahun 2013 batas konsumsi gula, garam dan lemak adalah sebagai berikut :
* Gula per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan)
* Garam 2000 mgr natrium/sodium atau 5 gram garam  (1 sendok teh,)
* Lemak 67 gr (5 sendok makan minyak)
* Baca label pangan kandungan gula garam lemak (produk makanan jadi )

Sunco Minyak Goreng Baik (Doc.Pri)

Masyarakat secara umum masih cukup awam untuk memahami karakteristik mengolah makanan yang sehat. Sebagai contoh dimana anggapan luas minyak goreng biasa tidak terlalu berbahaya padahal akibatnya justru berada di beberapa waktu kedepan. Sebagai sumber lemak, sudah sepatutnya diperhatikan dalam pemilihan minyak goreng yang tepat. Seperti dikatakan oleg Deputy Marketing Manager Sunco, Ibu Mulina Wijaya bahwa #MinyakGorengBaik memiliki karakteristik seperti :
1. Minyak yang berasal dari kelapa sawit segar didukung teknologi mutakhir
2. Dengan warna yang bening sehingga  memiliki kekentalan seperti air jadi hanya #dikitnempel pada makanan
3. Tidak mudah beku yang berarti kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit.

Agar terhindar dari penyakit berbahaya, pastikan jangan gunakan minyak secara berulang-ulang, jika minyak sudah berubah warna akibat sisa makanan ada baiknya segera ganti dengan minyak baru. Terapkan dalam penggunaan suhu ketika memasak adalah jangan yang terlalu panas karena akan membentuk radikal bebas yang akan merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.
Demo Masak Sunco (Doc.Pri)
Sebagai seorang entertainer dan pekerja kantor, brand ambassador Sunco, yakni Christian Sugiono menceritakan bahwa bersama keluarga selalu mengupayakan menjalani pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi serta rutin melakukan aktifitas tubuh untuk tetap bugar serta sebisa mungkin menghindari makanan siap saji. Ketika acara talkshow bersama Chef Nanda Young, dengan demo masak membuat Mayonaise ala Sunco, disamping itu Christian Sugiono pun melakukan tes organoleptic yakni dengan mengecap 1 sendok minyak goreng yang digunakan dalam hal ini Sunco yang memiliki tekstur seperti air dan tidak serik di tenggorokan. Untuk mengetahui informasi lebih jauh mengenai Sunco Minyak Goreng Baik, Dikit Nempel Di Makanan bisa di akses melalui website atau klik link resep sehat dan bisa juga cek melalui fanpage Sunco Indonesia.

Minyak Goreng Baik, Dikit Nempel dimakanan (Doc.Pri)

22 komentar:

  1. Berarti minyak goreng cukup 2x pakai yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika sudah berubah warna ada baiknya segera di ganti mba

      Hapus
  2. Makanan yang dimasak sendiri itu baru terjamin kebersihannya saja ya ternyata. Kesehatannya belum tentu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyapps bener banget Mba Widya
      itulah knp di sebut the silent killer

      Hapus
  3. Aku juga pake sunco lho. Mearik ya acaranya, pake mencoba minyaknya juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba selain memberi informasi juga mengedukasi

      Hapus
  4. Alhamdulillah, sudah pakai sunco. Memang tidak serik di tenggorokan. :)

    BalasHapus
  5. Sekali pakai saja aku kalau minyak. Lebih aman. :)

    BalasHapus
  6. Seru ya? Bisa liat Christian Sugiono? :v eh

    BalasHapus
  7. Eh udah cobain tes organoleptic di rumah?

    BalasHapus
  8. Christian sugiono ganteng ya mba *GagalPokus

    BalasHapus
  9. Di Indonesia kadang pake brand ini. Disini saya pakenya yang dari bahan bunga matahari dan olive..

    BalasHapus
  10. Balasan
    1. bener mba..tdk datar karena ada nilai edukasi juga

      Hapus
  11. aku suka sekali pakai , sudah ganti meski warna belum berubah. hm, apakah seperti itu berlebihan?

    BalasHapus