Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Minggu, 06 Desember 2020

Berkunjung Ke Semarang, Jangan Lewatkan Destinasi Menarik Ini

Aku ingin melanjutkan cerita perjalanan ke Semarang (cerita perjalanan sebelumnya). Sebagai salah satu kota terbesar di Jawa Tengah, Semarang juga menjadi tempat tujuan yang cukup diminati oleh para wisatawan karena berbagai destinasi yang ditawarkannya begitu variatif.

Selain tempat wisata ikonik yang banyak dikunjungi, setidaknya jangan lewatkan berbagai tempat wisata berikut ketika bertandang ke Semarang.

- Vihara Buddhagaya Watugong

Vihara Buddhagaya Watugong (Doc. Wulan.K)

Salah satu destinasi religi di Semarang. Lokasinya agak perbatasan menuju Kabupaten, dan arah luar kota Semarang tepatnya ada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Banyumanik  atau persis di depan Kodam IV Diponegoro. Yang paling ikonik dari tempat ini adalah Pagoda Avalokitesvara yang memiliki tinggi 45 meter. Pagoda yang terdiri atas tujuh tingkat dan mengerucut pada bagian atasnya.

Pagoda Avalokitesvara ini identik dengan perpaduan warna merah dan kuning khas bangunan Tiongkok. Dirancang  dengan bentuk segi delapan serta tiang-tiang berbalutkan ukiran naga. Untuk memasuki area pagoda pengunjung diharuskan melepaskan alas kaki. Pada tingkatan pertama Pagoda Avalokitesvara,  terdapat sebuah patung Buddha besar sedangkan patung dewa-dewi ditempatkan di bagian luar, masing-masing menghadap arah mata angin yang berbeda-beda. Untuk tingkatkan selanjutnya tidak diperkenankan untuk dikunjungi saat itu.

Saat memasuki area Vihara buddhagaya watugong, memang cukup luas. Di pelataran nya bisa dijumpai pita-pita harapan berwarna merah yang elambai-lambai tertiup angin di bawah Pohon Bodhi yang juga menaungi Patung Dewi Kwan Im (Dewi Welas Asih) serta dua buah patung Buddha.

Tempat ini bisa dikunjungi dari Pukul 10.00 sampai 17.00. Namanya berkunjung ke tempat peribadatan, pengunjung harus tetap memperhatikan peraturan-peraturan yang ada, terutama ketika ada yang tengah beribadah.

- Semawis (kawasan Pecinan)

Semawis - Kawasan Pecinan Semarang

Tempat ini menjadi destinasi kuliner andalan di Semarang, buka setiap weekend (Jumat-Minggu) dari Pukul 18.00 sampai 23.00. Berada di kawasan Pecinan tepatnya Kranggan, Jl. Gang Warung, No. 50, Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. 

Berbagai macam makanan khas Kota Semarang yang legendaris disajikan di tempat ini, mengusung konsep dagangan tenda untuk memasarkan dagangannya. Sepanjang gang pasar Semawis ini sengaja ditutup aksesnya untuk kendaraan, sehingga pengunjung jalan kaki di sepanjang area.

Beragam kuliner bisa dijumpai, yang tentu akan membuat puas bagi penggemar kuliner. Tetapi, bagi masyarakat Muslim, saat mengunjungi  Semawis ada baiknya untuk bertanya terlebih dahulu bahan dasar makanan yang dijual. Lantaran ada beberapa stand makanan yang menyajikan kuliner non halal tapi ada beberapa stand tenda yang juga lugas memberikan informasi.

Area ini disebut kawasan Pecinan lantaran Nuansa Tiongkok cukup terasa dan semakin dilengkapi dengan keberadaan klenteng yang yang letaknya tersebar di kawasan ini diantaranya Klenteng Tay Kak Sie, Klenteng Liong Hok Bio, Klenteng Siu Hok Bio, Klenteng Kong Tik Soe, Klenteng Tong Pek Bio, Klenteng Hoo Hok Bio,  Klenteng See Hoo Kiong, Klenteng Tek Hay Bio, Klenteng Wie Wie Kiong, dan Klenteng Grajen.

Diantara sebelas klenteng yang ada, bisa dikatakan untuk yang terbesar (dalam artian disini adalah yang memiliki jumlah dewa cukup banyak) lokasi nya berada di Gang Lombok. Ditetapkan sebagai  cagar budaya, Kelenteng Tay Kak Sie mempunyai 29 Dewa dan Dewi. Sayangnya saat mengunjunginya suasana sudah gelap dan tengah ada acara ibadat saat itu sehingga tidak bisa lebih jauh mengeksplore.

Baca juga : Daya Tarik Masjid Agung Semarang

- Museum kereta api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa (Doc.Wulan.K)

Perjalanan yang Aku dan Wulan lakukan, saat menjelajahi Semarang. Adalah Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) atau dikenal sebagai Museum Kereta Api Ambarawa yang lokasinya cukup jauh dari pusat Kota karena sudah memasuki area Kabupaten. Kami mesti beberapa kali turun naik angkutan umum hingga tiba ke tempat tujuan.

Berada di Jalan Stasiun, Jl. Panjang Kidul No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kec. Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Museum Kereta Api Ambarawa ini semula adalah stasiun yang bernama Stasiun Willem I. Dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij.

Museum Kereta Api Ambarawa menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI. Para pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas serta aktivitas yang ditawarkan pihak museum misalnya saja koleksi lokomotif-lokomotif uap, benda atik, wisata edukasi hingga tur perjalanan wisata. Semuanya bertemakan kereta api Indonesia. 

Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta dan 6 Gerbong dari berbagai daerah. Untuk perjalanan wisata bisa menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage (untuk fasilitas ini ada jam tertentu dan biasanya mengantri). Banyak spot menarik untuk lokasi berfoto. Museum Kereta Api Ambarawa beroperasi dari jam 08.00-17.00.

Salah satu Koleksi Museum Kereta Api Ambarawa (Doc.Pribadi)

- Monumen Tugu muda Semarang 

Monumen Tugu Muda Semarang

Sekembalinya ke pusat Kota Semarang dari Ambarawa, hari sudah menjelang sore. Sebelum kembali ke penginapan, Aku dan Wulan (teman seperjalanan saat itu) memutuskan untuk singgah sebentar di taman kota tepatnya area Monumen Tugu Muda Semarang yang tidak jauh lokasinya dari Lawang Sewu dan Museum Mandala Bhakti.

Pemerintah Kota Semarang membangun sebuah taman dan kolam air yang mengelilingi tugu. Beberapa ornamen pun ditambahkan, seperti air mancur, lampu, sehingga membuat Tugu Muda ini menjadi monumen sekaligus taman Kota Semarang.

Monumen Tugu Muda ini  tak bisa dipisahkan dari sejarah masyarakat Semarang dalam memperjuangkan Indonesia. Pembangunannya ditujukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Bentuk Monumen Tugu Muda menyerupai lilin dengan tiga bagian bentuk yang berbeda. Landasannya atau penampang adalah segi lima yang melambangkan jumlah pancasila serta berisi gambar relief, bagian tengah atau tugu monumen  menyerupai bambu runcing dan bagian paling atas berbentuk nyala api yang melambangkan semangat perjuangan yang tidak pernah padam.

- Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita (Doc.Pribadi)

Hari terakhir di Kota Semarang, perjalanan perdana saat itu (2017). Aku yang kebetulan jadwal kereta kembali ke Jakarta siang memutuskan untuk singgah sebentar ke destinasi lainnya dan akhirnya kuputuskan menuju ke Museum Ranggawarsita. Berjalan sendiri dengan jasa ojek online, karena teman seperjalananku jadwal keretanya pagi sehingga Kami berpisah.

Musem Ranggawarsita lokasinya ada di Jl Abdulrahman Saleh No 1 Kalibanteng Kulon Semarang- Jawa Tengah. Kabarnya, Museum ini termasuk museum provinsi terbesar di Indonesia dalam hal jumlah koleksi serta keluasan bangunan.Yang mencakup pendopo, gedung pertemuan, gedung pameran tetap, perpustakaan, laboratorium, perkantoran. Dari tampilan bangunannya sangat identik dengan bangunan khas Jawa Tengah yaitu joglo yang dipadukan dengan arsitektur modern. 

Diresmikan pada bulan Juli 1989 oleh Prof Dr Fuad Hasan. Bangunan Museum Ranggawarsita memiliki empat gedung yang menyimpan berbagai macam koleksi di dalamnya. Misalnya Gedung A lantai satu merupakan ruang sejarah bertemakan alam. Di Gedung B, berisikan koleksi zaman prasejarah. Ada benda-benda fosil hewan, manusia purba. Dan ada pula koleksi zaman Jawa Tengah Klasik. 

Gedung C, di lengkapi dengan koleksi-koleksi sejarah masuknya Islam dan pergerakan perjuangan. Terakhir gedung D, memuat koleksi Era Pembangunan di Indonesia. Dari pembangunan fisik seperti ekonomi, pendidikan, dan industri sampai pembangunan non fisik seperti sosial budaya, politik dan agama serta kekayaan kesenian Indonesia. 

Salah satu koleksi museum Ranggawarsita (Doc.Pribadi)

Koleksi di Museumnya memang cukup banyak dan lengkap mulai dari koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita ini dinobatkan sebagai aset pelayanan publik bidang pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi. Untuk jam operasionalnya dari jam 08.00 - 16.00 WIB. 

Cerita perjalanan ke Semarang ini juga Aku dokumentasikan dalam bentuk video, yuu jalan-jalan virtual :)

12 komentar:

nurul rahma mengatakan...

SEMARANG kota kesayangan akuuuu
kulinernya enak2
trus jarak antara satu destinasi ke yg lain tuh engga jauh yaaa

Aku pengiin main2 ke SMG thn depan ahhh

Farida Pane mengatakan...

Ada beberapa yang aku belum kunjungi padahal udah 3 tahun di semarang hihihi...

Cempaka Noviwijayanti mengatakan...

Wah... terakhir kali ke semarang sebelum nikah. Sudah lama banget,hehe Pingin banget ke Ambarawa pas lebaran dua tahun lalu, tapi urung. Sekarang nyesel deh belum bisa jalan-jalan kemana-mana karena pandemi. :(

Unknown mengatakan...

yang belum pernah cuma museum di ambarawa. cuma pernah lewat terus penasaran sama isi di dalamnya.

aku paling suka sama suasana di watugong. adem banget.

Tanti Amelia mengatakan...

emang yaaa kalo ke Semarang itu ga bisa cuman sehari - 2 hari! Rugiiii!

Minimal ke Semarang ini seminggu, deh, asal jangan kebanyakan jajan aja soalnya kulinernya uenaaak ueenaaak!

Akarui Cha mengatakan...

Udah lama banget saya penasaran sama museum kereta api ambarawa, sayangnya pandemi tiba.

Baca tulisan ini jadi kangen banget jalan jalan

Maria G Soemitro mengatakan...

ya ampun tiap tahun saya ke Semarang tapi baru mampir tugu muda

yang lainnya belum pernah

terlalu ya?

Ayah saya asli Semarang, jadi sering kesini untuk nyekar dan ke rumah sepupu

jadwalin ah jalan-jalan, biar ga kudet :D :D

Katerina mengatakan...

Ya ampun aku udah beberapa kali ke Semarang tapi destinasi yamg disebutkan belum pernah kukunjungi semua 😂
Wajib aku catet ini, buat nanti kalau ke semarang udah tahu mesti kemana kalau mau wisata museum. Tfs mbak.

Fenni Bungsu mengatakan...

Daku belum pernah yang kelilingan di semarang. Baru mampir sejenak terus lanjutkan perjalanan. Semoga besok ada kesempatan bisa ke sana lagi

Triyatni A. mengatakan...

Terakhir ke Semarang pas kelas 3 SMA buat daftar kuliah dulu. Tapi gak sempat jalan-jalan. Semoga nanti bisa jalan2 lagi ke sana aamiin

hujan di jendela mengatakan...

Ya ampun waktu ke Semarang baru ke Museum Ambarawa aja aku mb, ternyata banyak yang keren-keren lho yaaa kelewat deh aku infonya hihi. Waktu ke sana seringnya ke kota lama aja.

Nadia K. Putri mengatakan...

Senangnya bisa ke Semarang. Kebetulan saya juga pernah ke Semawis, mbak. Seru banget saat Festival Semawis 2020 Januari lalu. Ramai sekali mbak, banyak jajanan, ada wayang potehi, bahkan barongsai juga. Semoga bisa ke tempat lainnya yang mbak list yah.