Laman

Minggu, 24 Maret 2019

Novartis Luncurkan Alternatif Pengobatan Untuk Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthritis

Narasumber Gathering Novartis
Nyeri sendi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang banyak dialami orang. Bagi yang mengalaminya tentu bisa merasakan ketidaknyamanan di tengah melakukan aktifitas. Untuk diketahui nyeri sendi memang menjadi salah satu gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Sebab bisa saja menjadi pertanda dari beberapa penyakit lain yang mungkin diderita.

Di Indonesia, peradangan nyeri sendi sering disebut sebagai rematik. Penanganan penyakit ini belum banyak jadi perhatian publik. Padahal ini termasuk macam gangguan kesehatan yang tidak bisa untuk di abaikan. Belum lama ini, selain Osteoarthritis (OA), dan arthritis rheumatoid (AR) ternyata ada  100 macam penyakit yang memengaruhi daerah sekitar sendi lainnya dan yang baru Saya ketahui belum lama ini adalah Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) merupakan penyakit autoimun. Di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan sehat.

AS dan PsA termasuk penyakit yang sebagian besar dipengaruhi oleh gen HLA-B27. Yakni gen yang meningkatkan risiko beberapa penyakit reumatik. Gen ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi bisa membuat orang rentan terkena AS dan PsA.

Kebanyakan penderita AS dan PsA tidak menyadari penyakit tersebut. Mereka akan mengetahuinya setelah penyakit sudah semakin parah dan mengganggu aktivitas tubuh.


Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan AS dan PsA, sekaligus memberikan  pemahaman yang lebih mendalam tentang  diagnosis, gejala, dan penanganannya dari kedua penyakit ini, Novartis yang merupaka perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manufacturing farmasi dan obat-obatan mengadakan talkshow yang menghadirkan beberapa narasumber.

Ankylosing Spondylitis (AS)


Dokter Adhiatma Gunawan berbagi kisahnya dimana ketika di diagnosis memiliki Ankylosing Spondylitis (AS) pada 2012. Semula, yang dirasakan hanya kaku dan nyeri di persendian tulang belakang bagian bawah, terutama pada pagi hari. Namun, perlahan-lahan rasa nyeri itu bertambah.

Nyeri sendia biasa, umumnya akan pulih setelah istirahat. Tapi AS sebaliknya, oenyakit ini akan semakin memburuk justru setelah setelah bangun tidur. Tidak ada tes khusus untuk AS. Diagnosis biasanya berdasarkan riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Dokter juga bisa melakukan tes lebih mendalam melalui CT, MRI, atau X-ray. 


Psoriatic Arthritis (PsA)

Tak jauh berbeda dengan yang dialami drg Rio Suwandi yang menderita Psoriatic Arthritis (PsA), peradangan sendi yang memengaruhi sebagian pasien psoriasis. Gejala yang paling terlihat adalah bengkak di telunjuk tangan kanan, tetapi Ia juga merasakan nyeri di sendi kaki setiap bangun tidur.

Sampai saat ini, penyakit PsA belum diketahui secara pasti, namun para ahli menduga faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh memainkan peran besar yang menyebabkan penyakit ini. Disamping itu,faktor lingkungan juga diduga menjadi pemicunya seperti trauma fisik maupun faktor dari lingkungan dari virus atau bakteri yang rentan terhadap genetik.

Banyak gejals yang serupa dengsn kondisi ini sehingga kerap membuat PsA sulit di disgnosis. Adapun beberapa pemeriksaan yang dilakukan bisa melalui pemeriksaan fisik, tes radiologi maupun tes laboratorium.


Jika tidak ditangani dengan benar, Psoriatic Arthritis (PsA) akan mengalami komplikasi, diantaranya :
- Kerusakan permanen pada sendi, berkembang menyebabkan kelumpuhan atau cacat permanen
- Penyakit kardiovaskuler
- Gangguan mata seperti uveitis yang memyebabkan nyeri, mata memerah, dan penglihatan kabur.
Berdasarkan laporan WHO pada 2016, ada sekitar 1,3-34,7 persen pasien penderita psoriasis yang mengalami radang sendi psoriasis yang mengarah pada deformasi sendi bahkan kecacatan.

Bahkan menurut WHO, 40 persen penderita psoriasis akan mengalami radang sendi psoriasis atau psoriasis artritis.

"Psoriasis awalnya menyerang kulit hingga kuku, dan jika tidak diatasi maka jari akan menyusut hingga melengkung. Hingga saat ini, penyakit AS maupun PsA masih belum bisa disembuhkan. Hanya ada obat yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit tersebut.” terang dr. Rudy Hidayat, SpPD-KR, Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Reumatologi.

Untuk Ankylosing Spondylitis (AS)  biasanya hanya menyerang bagian tulang belakang manusia, sendi-sendinya akan mengeras dan menjadi tidak fleksibel hingga berbentuk menyerupai bamboo.

“Seperti dengan namanya ankylosing yaitu sebuah penyakit dimana sendi tulang belakang menjadi mengeras hingga ruas-ruasnya menyatu. Ankylosing itu merupakan gangguan sendi dimana sendi tulang belakang seseorang mengeras hingga ruasnya berdempetan hingga menyerupai bambu. Penyakit ini akan membuat tulang menjadi tidak bisa ditekuk." Lanjutnya.

Penderita Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) bisa diringankan dengan NSAID atau disebut obat antiinflamasi non-steroid. Obat ini memang bukan untuk menyembuhkan tapi bisa meredakan rasa sakit dan setidaknya bisa memperlambat perkembangan penyakit.

Jorge Wagner, President Director Novartis Indonesia memaparkan komitmen Novartis Indonesia dalam meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat seputar isu kesehatan.


"Pasien adalah prioritas Kami yang utama. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang farmasi, Novartis berupaya untuk terus menerus menemukan cara baru untuk meningkatkan kualitas hidup para pasien melalui penyediaan obat-obatan berkualitas. Program edukasi kesehatan serta menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait." Paparnya.

Misi yang Novartis adalah menemukan pengobatan inovatif untuk meningkatkan dan memperpanjang hidup para pasien. Menjawab kebutuhan masyarakat  dengan mengabdalkan sains dibidang kesehatan. Terus berupaya untuk menemukan dan mengembangkan perawatan berinovasi dan menemukan cara baru untuk menjangkau pasien yang membutuhkan.

Di tahun 2017, Novartis Indonesia meluncurkan SECUKINUMAB yang merupakan terobosan pengobatan baru dalam perawatan penyakit psoriasis dan telah masuk ke dalam Formalarium Nasional. Saat ini, BPOM telah menyetujui indikasi baru bagi SECUKINUMAB untuk juga dapat menjadi alternatif pengobatan bagi penyakit Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA) sehingga dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.


Gathering Novartis bersama media dan blogger

22 komentar:

  1. Wah bermanfaat banget nih artikelnya. Terima kasih informasinya

    BalasHapus
  2. Wah bener banget nih. Bermanfaat sekali

    BalasHapus
  3. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan ya aamiin :)

    BalasHapus
  4. Selain itu kita juga harus menjaga kesehatan kita sendiri ya

    BalasHapus
  5. Sehat itu memang mahal harganya ya. Maka dari itu yuk bersyukur :)

    BalasHapus
  6. Harus selalu jaga kesehatan nih biar gak dikit2 sakit hehe

    BalasHapus
  7. Penyakit apa pun juga jika dibiarkan jadi serius dan tambah parah ya kak.., semoga selalu diberi kesehatan dan terhindar dari segala penyakit.. Aamiin. .

    BalasHapus
  8. Kesehatan emang penting.. jangan sampai nyawa melayang baru berpikir pentingnya menjaga pola hidup sehat

    BalasHapus
  9. Banyak istilah2 medis yang bikin kening berkerut nih, hihi.. tapi setuju banget, semoga produk dari Novartis ini bisa benar2 bermanfaat buat masyarakat 😍

    BalasHapus
  10. Banyak istilah medis untuk tulang aku ga paham. Tapi ini penting banget ya ternyata

    BalasHapus
  11. Semoga inovasi dalam bidang medis ini bisa memberi harapan kesembuhan bagi para penderita ya

    BalasHapus
  12. Makin banyak aja ya nama penyakit. Tapi berkat datang ke acara seminar begini jadi tahu ya informasinya.

    BalasHapus
  13. itu foto penyakit gara-gara nyeri sendi ya? kok ternyata bisa ngeri gitu

    BalasHapus
  14. Barokallah kalo sudah ada obatnya ya
    Semoga kita semua dilindungi olehNya dijauhkan dari marabahaya penyakit mengancam.

    BalasHapus
  15. Nyeri sendi itu pernah loh alma rasain. Dulu ngiranya yang gitu tuh penyakit karena umur. Ternyata yang belum berumur juga rentan terserang nyeri sendi.

    BalasHapus
  16. Semoga layananlayanan ini memberikan banyak manfaat bagi banyak orang ya apalagi layanan yang diberikan pastinya bermanfaat ya

    BalasHapus
  17. Aku baru tahu bnget Ada penyakit kyk gini mba,,serem ya,, Dan harus segera diobati,, ini lbih dari rematik ternyata

    BalasHapus
  18. Dipengaruhi oleh gen itu berratyi ada kemungkinan dia penyakit turunan atau gmn ya mbak?
    Alhamdulillah ya udah ada obat yang ditemukan utk meredakan. menyembuhkan penyakit ini. Thanks infonya

    BalasHapus
  19. Aku taunya cuma rematik baru tau jenis penyakitnya, berarti mencegah sebelum penyakit datang yah

    BalasHapus
  20. Ngeri ya.. itu autoimun tah masuknya. Ya Allah semoga dgn jenis terapi yg ditemukan Novartis ini dapat membantu para pengidap menjadi lebih sehat aamiin

    BalasHapus
  21. Semoga keberadaan obat ini dapat meringankan para penderita sakit tersebut..

    BalasHapus