Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Sabtu, 09 Maret 2019

Eksplorasi Wisata Eksotik Tana Toraja dan Makassar

Tak terasa di tahun 2019 ini sudah memasuki bulan ketiga, rasanya cepat sekali waktu berlalu. Jika dijabarkan resolusi yang ingin dicapai masih cukup panjang data list-nya. Pun demikian mengenai destinasi impian untuk dikunjungi. Dari rentetan berbagai wilayah menarik di Nusantara, salah satu yang menjadi daya pikat adalah Tana Toraja di Sulawesi Selatan.

Rumsh Adat Khas Toraja (Doc. Makassarterkini)
Tana Toraja yang memiliki arti tanah para raja terletak di kabupaten sebelah utara kota Makassar kurang lebih berjarak 313,8 km . Jika perjalanan menggunakan maskapai penerbangan umumnya landing di Bandara Sultan Hassanudin dan kemudian dilanjutkan perjalanan via jalur darat menggunakan bus dari Makassar ke Toraja yang memakan waktu sekitar 6 – 8 jam.

Keistimewaan dari Tana Toraja adalah masih memegang teguh adat istiadat setempat, kekayaan budaya yang mereka miliki masih bertahan di tengah arus perubahan zaman yang terus berkembang. Di samping itu panorama keindahan alamnya pun masih sangat terjaga.

Setidaknya, ada beberapa tempat yang tak boleh terlewatkan ketika ke Tana Toraja, sebagaimana rekomendasi dari  teman yang sudah pernah menjejak ke sana :

1. Desa Kete Kesu

Berlokasi sekitar 4 KM dari Ratenpao - kawasan Toraja utara. Bisa dikatakan ini merupakan desa wisata yang indah dan unik. Terletak pada kawasan perbukitan dan persawahan sehingga mampu menyuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan, memanjakan mata dan sangat asri. Terbayang sudah segarnyanya udara yang dihirup masih bersih dan alami.

Desa Kete Kesu ini memiliki sebuah kompleks rumah adat Tana Toraja yang dikenal dengan Tongkonan. Nah, Tongkonan ini sering dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyimpan mayat sementara sebelum dikebumikan oleh warga setempat. Di bagian atas tebing Desa Kete Kesu ada kuburan batu yang mirip dengan perahu. Kabarnya pada kuburan inilah terdapat tulang belulang dan tengkorak manusia yang sudah meninggal pada zaman dahulu. Di sekitarnya biasanya terdapat beberapa sajen  di sisi tebing, yang diyakini sebagai makanan untuk orang yang telah meninggal.

Desa Kete Kesu (Doc: Keepo.me)
2. Gua Batu Londa

Merupakan sebuah kompleks kuburan yang berada pada sebuah tebing batu besar yang dikelilingi oleh pegunungan sehingga menawarkan suasana yang segar dan sejuk ketika berada di sini. Ada sensasi berbeda saat memasuki Londa, sebab bagi masyarakat Toraja tempat ini dikeramatkan, namun siapa saja boleh masuk asal tetap menjaga tata krama disana.

Makam Londa telah berumur lebih dari 550 tahun dan sudah 25 generasi masyarakat Toraja dikuburkan disini. Terdapat banyak gua serta lubang pada tebing yang sengaja dipahat untuk menempatkan peti mati berisi mayat. Pasalnya, tidak sembarang jenazah boleh diletakkan di sini. Penempatan harus disesuaikan berdasarkan garis keluarga.


Gua Batu Londa


3. Makam Batu LEMO

Sama seperti Londa yakni sebuah komplek pemakaman bagi masyarakat Toraja yang telah wafat. Bedanya, jika di Londa pengunjung diperkenankan untuk masuk gua dan bisa melihat langsung peti mati dan tengkoraknya kalau di Lemo hanya bisa melihat dari kejauhan kerangka-kerangka itu yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam.

Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di waktu-waktu tertentu, pakaian dari mayat-mayat akan diganti  melalui upacara Ma Nene. Di balut dengan pakaian baru yang lebih rapi, mayat-mayat itu dituntun pelan oleh beberapa orang, berjalan beriringan, diarak, dan disaksikan oleh warga sekampung yang ramai di tepi jalan.

Tradisi Ma Nene juga menjadi momen bagi seluruh keluarga yang masih hidup untuk berkumpul. Anggota keluarga yang merantau ke tempat-tempat yang jauh pun akan sebisa mungkin berusaha pulang demi menghadiri upacara sakral itu sekaligus untuk melepas kerinduan pada kampung halaman.


Makam Batu Lemo (Doc : Tripadvisor)

4. Wisata Kompleks Megalit Bori Kalimbuang

Sebuah tempat yang unik dimana para sebuah lahan yang cukup luas terdapat banyak sekali situs kuno yang dijuluki Bori Kalimbuang yang memiliki arti kuburan batu serta Rante yang artinya lapangan rumput luas yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan pemakaman.

Tempat ini terdapat banyak batu menhir (batu berdiri) yang sengaja didirikan sebagai bukti menghormati para tetua adat atau pun keluarga bangsawan yang telah meninggal ratusan tahun silam. Proses pembentukan Batu menhir itu harus melalui sebuah ritual panjang.

Situs Megalith ini adalah salah satu dari sembilan yang ditetapkan sebagai objek wisata sebagai warisan dunia UNESCO budaya di Toraja Utara.


Megalit Bori Kalimbuang (Doc : Tempo)
5. Wisata pango-pango

Merupakan sebuah agro wisata di Tana Toraja. Menyajikan keindahan alam yang indah dengan panorama mengagumkan, disamping itu suasana dan udara disekitarnya pun terasa sejuk. Karena lokasinya yang berada di atas perbukitan, tempat ini kerap kali dinamai negeri di atas awan.

Penggambaran keindahan pemandangan Pango-pango ini sudah terekam dalam salah satu scane di Film Filosofi Kopi 2. Ketika memasuki kawasan pango-pango hamparan pepohonan dan belukar membentang memberi suasana asri. Keindahan pemandangan kota makale pun bisa terlihat dari puncak perbukitannya.
Bukit Ppongo-Pongo (Doc: WisataDestinasi)
Setelah mengelilingi Tana Toraja, saatnya kembali ke kota asal. Akan tetapi rasanya cukup disayangkan jika tidak mengeksplore Makassar sekalian, sebab ada berbagai tempat yang cukup ikonik juga di kota berjuluk Angin Mamiri ini. diambil dari lagu daerah asalnya, sebagaimana suasana Kota Makassar yang identik dengan pantai serta angin lembut berhembus semilir dari laut setiap siang dan sore hari. Memiliki iklim tropis yang hangat dengan suhu antara 24-45 derajat celcius. Disamping itu banyak kuliner lezat yang sayang jika dilewatkan.

Untuk singgah dan bermalam rasanya tidak sulit menemukan penginapan, berbekal pengalaman memilih properti di RedDoorz tidak mengecewakan sebab servicenya terbilang bagus dimana linen bersih, kamar mandi bersih, perlengkapan mandi lengkap, televisi, air mineral dan WI-FI gratis. Dan untuk di Makassar, ReDoorz juga sudah tersedia. Proses booking mudah sebab bisa diakses lewat website, maupun aplikasi yang bisa di unduh di playstore. Pemesanannya pun sangat praktis sebab sudah terintergrasi dengan berbagai perbankan nasional.
Service RedDoorz

Proses booking di RedDoorz :

1. Buka aplikasi atau website RedDoorz jangan lupa untuk mendaftarkan diri

2. Kemudian dalam pencarian, pilih kota tujuan (Dalam hal ini Saya pilih Kota Makassar).

3. Jangan sampai salah menginput waktu chekin dan chekout properti.

4. Setelahnya akan muncul berbagai properti pilihan yang tersedia
Aneka Pilihan Properti RedDoorz
5. Klik properti yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan akomodasi

6. Klik detail properti, biasanya akan di infokan peta atau rute properti, waktu serta kebijakan jam chek in dan chek out. Setelah dirasa sudah pas langsung klik pesan sekarang.

7. Cek lagi detail biaya biasanya sudah. Terangkum jelas biaya properti satu kamar serta sudah include pajak kemudian klik tab biaya sekarang

8. Pilih jumlah pembayaran ada beberapa opsi mulai dari transfer bank, kartu kredit serta beberapa minimarket
Pilihan Pembayaran RedDoorz
9. Setelah di pilih akan keluar instruksi pembayaran. Misalnya memilih by transfer maka di tab utama akan di infokan virtual acount untuk pembayaran. Akan di infokan pula nomor refrensi bookingan serta batas waktu pembayaran kurang lebih 60 menit. (Biasanya info akan ter link by email di akun terdaftar)

10. Nah, asyiknya lagi setelah semua proses dan sudah chek out nanti, user akan menerima rewards tertentu dalam bentuk redCash. Kan lumayan untuk pemesanan berikutnya mendapat potongan biaya by redCash.

Mengingat Makassar adalah salah satu kota besar yang ada di pulau sulawesi serta sekaligus menjadi ibu kota dari provinsi sulawesi selatan hingga tak heran cukup banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Dan yang tak boleh terlewat dari Kota ini untuk dikunjungi adalah :

- Pantai Losari
Pantai Losari (Doc: SatriaKreatifMakassar)
Sebagai landmark kota Makassar, Pantai Losari wajib untuk di kunjungi. Pantai cantik ini membentang di sepanjang barat kota Makassar sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan apapun. Begitu memasuki kawasan pantai, pengunjung akan disajikan dengan taman yang luas. Setiap sudut pantai ini di tata dengan apik dan sangat fotogenik. Banyak kegiatan yang bisa  dilakukan ditempat ini mulai dari jalan santai, hunting foto, naik perahu karet sampai Kapal Phinisi.

- Masjid Terapung

Masjid AL-Fatih Al Anshar (DocL Hallo Muslim)
Nama asli masjid ini adalah Masjid Al-Fatih Al-Anshar. Lokasinya berada di Jl. Batua Raya Kota Makassar atau sekitar 14,5 km dari bandara. Masjid ini berada di dekat Pantai Losari. Desainnya sangat unik apalagi strukturnya karena bangunan ini berdiri di atas laut. Itulah kenapa masjid ini disebut masjid terapung. Pengunjung bisa datang kesini kapan saja, tapi jika datang pas menjelang maghrib, maka akan mendapat moment mengagumkan dari sunset nan eksotis.

- Benteng Fort Rotterdam


Benteng Fort Rotterdam (Doc: RakyatMerdeka)
Benteng Ujung Pandang, begitulah nama benteng ketika masih dijadikan sebagai markas pasukan Kerajaan Gowa. Benteng yang dibangun  sekitar abad ke-15 oleh Raja Gowa ke-9 memiliki luas bangunan mencapai 3 hektar.

Benteng yang juga menjadi tempat pembuangan Pangeran Diponegoro ini berbentuk seperti penyu. Raja Gowa membangun dengan alasan Kerajaan Gowa dapat berjaya di laut.

- Menikmati Kuliner Pisang Epe dan Sarabba

Selain tempat yang unik dan ikonik, singgah ke Makassar maka tak boleh melewati untuk mencicipi Kuliner Pisang Epe dan Sarabba. Ketika masih panas, Pisang Epe cocok disantap dengan sarabba. Sarabba merupakan minuman hangat khas Makassar berbahan dasar gula merah, jahe, santan, susu, garam, merica, biji pala, dan kayu manis.  Ditenggarai juga bermanfaat untuk meningkatkan stamina, melancarkan peredaran darah, mengatasi perut kembung, dan mengobati flu. Tak perlu mengocek biaya terlalu dalam sebab harganya sangat bersahabat.

- Bersantap Nikmat Pallu basa

Makanan berkuah yang menjadi makanan khas Makassar, pallu basa namanya. Jika dilihat sekilas, pallu basa memang hampir mirip dengan coto Makassar. Namun, bedanya adalah penggunaan santan kental dan kelapa parut sangrai di dalamnya, juga penambahan telur. Menggunakan daging sapi beserta jeroannya sebagai bahan baku (isiannya). Daging dan jeroan itu diolah dengan cara direbus lama di wadah tersendiri hingga empuk, kemudian dipotong kotak-kotak tampilan warna lebih kuning pekat dengan beberapa rempah. Cita rasa tajam yang khas dan bumbu yang beragam membuat siapapun akan ketagihan untuk terus mencicipinya.

Sulawesi selatan khususnya Toraja dan Makassar memiliki potensi mengesankan dari segi wisata. Keindahan alam, budaya dan keunikan topografi wilayahnya menjadi tempat tujuan menarik untuk dikunjungi.

65 komentar:

Anisa mengatakan...

Bagus banget ya rumahnya. Rumah adatnya

Mbak Avy mengatakan...

makasar ini dari tahun ke tahun menjadi destinasi impian
tapi belum sempat aja kesini

Anisa mengatakan...

Wah bagus banget nih tempatnya. Terima kasih kak informasinya

Tian Lustiana mengatakan...

Pallu basa, duh saya jadi ngiler. Belum pernah nyobain sih tapi jadi pengen , kebayang daging dan jeroannya enak

Kang Didno mengatakan...

kapan kita jalan-jalan bareng lagi ya sit?

Samleinad mengatakan...

Saya baru 1x ke toraja, tahun 2013. Dan waktu itu malah sempat lihat upacara pemakaman di sana

Okti Li mengatakan...

Belum pernah ke Toraja dan membaca artikel ini bikin saya ingin ke sana. Pemandangan, tradisi, dan seni budaya serta kulinernya sangat menggoda. Apalagi kalau soal transportasi dan akomodasi sudah semakin mudah, perjalanan bisa semakin lancar...

ASETIAWAN mengatakan...

Selalu jd pilihan bermalam di RedDoorz, harga terjanhkau.

Akarui Cha mengatakan...

Siapa sih yang nggak kepengen berkunjung ke Tana Toraja dan Makassar. Selain indah dan sarat adat budaya. Duhh saya juga mau. Apalagi kalo ditambah kesempatan menginap di Reddoorz.

Gita Siwi mengatakan...

Bikin penasaran gua batu Londa ya. Btw kita boleh nggak ya naik ke bukit itu biar liat lebih dekat.

Andiyani Achmad mengatakan...

belum pernah aku ke Tana Toraja mba, padahal pengen banget, tapi perjalanan daratnya lumayan jauh kah? Waktu ke Tanjung Bira aja lewat perjalanan darat aku udah keyok hahhaha

unggulcenter mengatakan...

Makassarnya udah.. tana toraja blum
. Cuma foto di losari yg adatulisan tana toraja hihi

Fenni Bungsu mengatakan...

Daku kalau melihat masjid terapung selalu takjub dan kagum, kalau misalnya dekat mau ziarah ke sana

kabar cendekia mengatakan...

pensaran sama Benteng Fort Rotterdam, sarat makna sejarah

Elly Nurul mengatakan...

Subhanallah.. Indahnyaaa... banyak daerah di Indonesia yang sangat Indah dan saya ingin sekali menikmati keindahan seluruh alam di Indonesia.. semoga impian dan harapan saya bisa terwujud dalam waktu dekat.. aamiin

Sapa Dunia mengatakan...

Saya blm pernah ke Makassar, moga2 diringankan langkah amin

Anis Khoir mengatakan...

Tana Toraja memang menjadi salah satu destinasi paling diminati di Indonesia selain tempatnya indah adat istiadatnya juga menarik untuk dipelajari

Ida Tahmidah mengatakan...

Wah dsri zaman diceritain asyiknya Tanah Toraja oleh suami samoai sekarang blm kesampaian ke sana..skrg tiket keburu mahal lagi..huhu..

Monica Anggen mengatakan...

Lengkap banget tulisannya Mbak Siti, bisa jadi referensi kalau mau perjalanan ke Tana Toraja dan Makasar. Makasi sudah menuliskannya ya. Dulu saya ke Makasar nggak sampe nyambangi berbagai destinasi wisata. Cuma ngunjungi saudara yang sedang ada acara pernikahan saja lalu besoknya langsung pulang. Perlu diplanning lagi nih kapan-kapan biar agak lama di sana

Kania Safitri mengatakan...

Wah seru banget perjalanannya, sungguh aku jadi mau main kesana, thanks for sharing 😍

Jalan-Jalan KeNai mengatakan...

Menariknya Tana Toraja memang kebudayaannya masih kental di sana. Semoga selalu seperti itu

Wian mengatakan...

Wisata ke Toraja itu asik ya mba. Banyak hal/ tempat unik yang bisa kita kunjungi. Aku tertarik dengan rumahny

Ratna Amalia mengatakan...

Toraja eksotis ya?
Saya mupeng lihat foto Pongo-Pongo. Seperti apa rasanya berdiri di atas awan?

Marga Apsari mengatakan...

Pengen banget jalan-jalan ke Makassar. Ngeliat rumah adat dan masjid terapungnya itu :(

Icha mengatakan...

Yang paling pengen aku lihat kalau ke tama toraja ya ini... kebudayaannya adatnya menarik banget

METAMORPHOSIS mengatakan...

semoga ada rejekinya ke Tana Toraja

Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) mengatakan...

Red Doorz ada disana juga ya ternyata, karena aku pengen banget nih mbuat destinasi liburan ke toraja.

Reh Atemalem mengatakan...

Udah ke Toraja, tapi belum puassssss, mau balik lagii.

Desy Yusnita mengatakan...

Eksotik banget ya Toraja ini. Kepengen kesana tapi rasanya ga cocok jika pergi bersama anak-anak ya ka?

Helenamantra mengatakan...

kalau di Toraja gitu nginepnya di mananya? rumah warga? atau ada RedDoorz sampai ke Toraja?

Darius Go Reinnamah mengatakan...

Wah, TUlisan tentang Toraa ini kembali membangkitkan memoriku kala berkunjung ke sini. Masih banyak lagi sebenarnya destinasi di toraja utara yang bisa dikunjungi.


Untuk Makassar sendiri, sebentar lagi akan punya ikon baru, Masjid 99 kubah namanya. Semoga pas Idul Fitri tahun ini masjid itu bisa selesai :)

Turis Cantik mengatakan...

Sudah beberapakali ke Tana Toraja, memang harus bnget dikunjungi bikin makin cinta wisata indonesia

Eviindrawanto.Com mengatakan...

Toraja memikat dengan budayanya yang serba unik menurut saya. Terutama upacara kematiannya yang disebut rambu solo. Begitupun destinasi destinasi yang disebutkan di atas, wajib dikunjungi kalau kita ke Toraja. Dari sekian destinasi yang ada di atas, waktu ke Toraja aku belum sempat mampir ke pango-pango. Indah ya tempatnya

Nurul Sufitri mengatakan...

Paling menarik hati lihat Makan Batu Lemo dan Makam Londa. Nah ini yang Londa udah berumur 550 tahun ya. Wah jejeran mayatnya harus sesuai garis keluarga tuh ada tingkatandarah birunya juga kah? Kalau yang Batu Lemo, beneran ya ada ganti pakaian segala? Wuiiih..sesuatu banget ini :) Kepengen lihat langsung siapa tau kesampaian. Tq ceritanya bagus banget.

Ariefpokto mengatakan...

Toraja itu menakjubkan. Beda banget sama bagian Indonesia yg lain. Kalau Makassar aku suka heboh kulineran. Banyak makanan enaak

Dewi Rieka mengatakan...

Waktu SD sering ke Tator karena banyak keluarga di Makale, kangen banget pulang dan eksplorasi Tanah Toraja lagi..

Dita Indrihapsari mengatakan...

Pingin banget aku ke Toraja mba. Budaya sama tradisinya unik, ya. Aku baru Tau juga kalo mayat-mayat di sana itu bisa diganti pakaiannya lewat upacara adat. Sama pingin ke Lolai juga mba, yg negeri di atas awan itu deket Toraja... Pernah ke Makassar tapi belum puas sama kulinernya, belum sempet ke Fort Rotterdam juga... Mesti balik lagi kayaknya ke sana... Hehe..

Dinilint mengatakan...

Mbakkkk,, aku pengen ke Toraja, tapi tiketnya kok masih mahal aja yaaa.
Kalo nginep kan bisa pake Red Doorz kaya mbak.

Btw, di awal cerita ada tulisan udah tahun ke-3. Tahun ke-3 apa mbak?

Queen Djolie mengatakan...

Sulawesi ini ngangenin, udah pernah beberapaa kali ke sana, tapi masih pengen lagi

Mechta mengatakan...

Hm, Toraja dan Makassar..dua tempat yg ingin juga kukunjungi.. Dengan Reddorz jadi makin praktis cari penginapannya ya .

Chaycya O Simanjuntak mengatakan...

Bukit Ppongo-Pongonya indah banget...Tempat syuting Filosofi Kopi 2? Waah kok aku nggak ngeh.. Kudu nonton lagi neh. Toraja memang keren ya.

Renidwiastuti mengatakan...

Membaca Postingan dan melihat foto-foto di blog mba jadi mupeng deh bisa berwisata ke Tanah Toraja. Apalagi lihat bangunan di desa Ketekesu itu, jadi pingin lihat langsung kesana

Lia Lathifa mengatakan...

Banyak juga ya macam makamnya yang terlihat unik, menarik untuk dikunjungi meski mungkin akan terasa sunyi jika berada di area pemakaman

Hida mengatakan...

Kapan ya bisa ke Tana Toraja, salah satu tempat wisata yang jadi wishlist aku nih. Tempatnya eksotis, full of sejarah budaya.

Fenni bungsu mengatakan...

Gua batu Londa ini sering daku lihat di tivi, dan jadi daya tarik wisatawan ke sana

hani mengatakan...

Perlu berapa hari yaa kalau jalan-jalan ke Makassar sambung ke Tana Toraja? Waktu itu baru wacana aja sama teman-teman. Trus hening lagi. Hiks. Pengen deh ke Tana Toraja, kayaknya destinasi wisatanya unik. Apalagi kalau pas ada ritual adat...

unggulcenter mengatakan...

Wah salah satu bucket list gw nih, Toraja!

unggulcenter mengatakan...

Wah salah satu bucket list gw nih Tana Toraja!

Ria Kurniasih mengatakan...

Untung ada RedDoorz ya kak, jadi gak bingung cari tempat bermalam. Banyak pilihannya dan semua yang terbaik.

Efa Butar butar mengatakan...

Kalau lihat Desa Kete Kesu ini, aku kaya lihat rumah tradisional orang Batak gitu Mba. Atapnya seperti sama.
Tapi tetap ya, masing-masing tempat memiliki keunikan dan keindahannya masing-masing.

Ida mengatakan...

Fiuuh Tana Toraja destinasi impian pisan...sayangnya tiket pesawat domestik lagi mahal yaak...coba turun lagiya..hehe..

Si Ogie mengatakan...

Aku pengen banget ih ke Makan Batu itu. Paling bikin penasaran dan belum kesampaian ke sana :)

diane mengatakan...

Sulawei selatan tuh menurutku keren banget..Mulai Makassar sampai Tator. Wisata alam, budaya, kuliner, sejarah...lengkap. Layak banget jadi wishlist...

Lina W. Sasmita mengatakan...

Tana Toraja termasuk ke dalam wish list aku sejak lama. Belum rejeki bisa ke sana. Pengennya bareng keluarga gitu sekalian mendaki Gunung Bawakaraeng atau Rante Mario.

Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) mengatakan...

Semakin penasaran aku ke Tana Toraja ini, apalagi ingin exlore budaya disana juga.

Alfian Widiantono mengatakan...

Sayang ga bisa banyak ngicip makanan khas Toraja karena banyak daging babi dan anjingnya. ha2...padahal cabe asli sana (Katokkon) enak banget

April Hamsa mengatakan...

Makam atau rumah para arwah itu yang paling ingin saya lihat kalau ke Toraja mbak. Sebuah kearifan lokal yang membedakan Toraja dengan yang lain.
Ooo di sana juga udah ada reddorz ya? Jd gak susah dengan penginapan :D

Sapti nurul hidayati mengatakan...

Wah, unik ya adat istiadat tana toraja ini.. Penasaran dengan upacara ma nene yang ada prosesi menggandeng jenazah...seperti apa itu ya?

Nur Said Rahmatullah mengatakan...

aseli wisata pango-pango ini indah banget. pengen banget bisa ke sana.... huhhhuhuu

Siti Nurjanah mengatakan...

Iya mba khas banget

Siti Nurjanah mengatakan...

Akupun mba, semoga saja destinasi impian bisa kita jejaki :D

Siti Nurjanah mengatakan...

Indonesia memang bagus banget mba
Semoga membantu ^_^

Siti Nurjanah mengatakan...

Saya baru pernah coba in di festival kaliber nusantara dan itu enak bgt. Sedaap

Siti Nurjanah mengatakan...

Kapan ya ?? Semoga ada kesempatan2 berikutnya Ya Kang :)

Hani mengatakan...

Banyak banget tempat wisatanya. Jadi next wishlist nih kalo menarik gini tempatnya.