Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Rabu, 06 Februari 2019

6 Destinasi Ikonik di Sumatera Barat

Jika Kita mengingat kembali kisah legenda Nusantara, yang terbesit dalam ingatan untuk pertama kali adalah Malin Kundang. Kisah anak durhaka yang dikutuk Ibunya menjadi batu.


Akan tetapi dalam tulisan kali ini Saya tidak akan membahas tentang legenda yang sudah termahsyur itu. Ini adalah kisah perjalanan Saya menelusuri berbagai destinasi keindahan ranah minang.

Perjalanan yang sudah cukup lama sebenarnya, tapi tenang rekam jejak di foto dan videonya masih tersimpan rapi dan saat ini Saya ingin berbagi penglaman melalui tulisan.

Pesawat yang khas dengan pantunnya itu mengantarkan Saya selamat di bandar udara Minangkabau. Serasa mimpi sebenarnya, karena ya Sumatera Barat menjadi destinasi yang Saya dambakan untuk kunjungi. Beruntung teman komunitas yang berangkat pada periode kala itu sangat menyenangkan bahkan serasa seperti keluarga.


Untuk tulisan sesi pertama Saya ingin membahas mengenai tempat-tempat di Sumatera Barat yang cukup ikonik dan menjadi andalan wisata di wilayah asal kuliner terenak, rendang ini. Berikut diantaranya :

1. Pantai Air Manis

Sebagaimana yang Saya ceritakan di awal tentang Malin kundang, ditempat inilah batu itu berada. Menjadi simbol anak durhaka, bentuk batunya memang menyerupai seorang laki-laki yang tengah bersujud atau tertelungkup menghadap tanah. Dan tidak jauh dari Batu Malin Kundang, di area sekitarnya terdapat bebatuan-bebatuan besar yang tersebar kabarnya merupakan pecahan dari kapal besar milik Malin Kundang yang juga berubah menjadi batu.

Lokasinya berada di belakang Gunung Padang, kontur perbukitannya pun bisa terlihat dari pantai yang memiliki kontur cenderung landai ini dengan pasir hitam kecoklatan. Arus air dan pmbaknya terbilang cukup tenang sehingga untuk bermain air dan berendam masih terbilang aman selama tidak ke tengah. Harga tiket yang di bandrol pun terbilang murah (saat itu-2016) hanya Rp 5.000.

Akomodasi dan fasilitas penunjang di Pantai Air Manis pun sudah cukup lengkap. Di sekitarnya ada beberapa penginapan yang dikelola masyarakat setempat. Untuk urusan makan, tersedia warung makan yang berada di sepanjang Pantai Air Manis. Selain itu beberapa fasilitas seperti tempat parkir, toko souvenir, toilet umum, dan tempat ibadah juga sudah tersedia.


Saya baru menyadari keberadaan Pantai ini dekat dengan tempat istirahat Kami bermalam adalah ketika matahari beranjak naik (pagi hari menjelang siang).Tapi beruntung Saya sempat mengabadikan gambarnya saat suasana tak ramai jadi bisa sejenak merasakan keindahannya dari panorama, deburan ombak dan angin yang bertiup.

Pantai Padang lokasinya terbilang strategis karena ada di pusat kota dan cukup mudah dijangkau sebab posisinya ada di pinggir jalan raya. Sisi menarik lainnya dari tempat ini adalah adanya tugu IORA (Indian Ocean Rim Association), yang berupa penunjuk arah  bertuliskan negara-negara yang tergabung dalam Asosiasi Negara-Negara di Kawasan Samudra Hindia bahkam ada juga  Monumen Merpati Perdamaian.


3. Kelok 9

Jauh sebelum berkesempatan menginjakan langkah di Sumatera Barat, Saya sudah sering mendengar mengenai jalan yang disebut kelok 9 ini yang cukup mengkhawatirkan bagi pengendara. Kisah dari tetangga yang seorang driver antar propinsi mengungkapkan dahulu Kelok 9 merupakan  bentuk jalan yang curam dan berbatasan langsung dengan jurang.

Jalan yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Riau ini terletak di Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Koto. Sekarang tidak lagi menyeramkan sebab sudah dibangun menjadi jalan layang yang ditopang oleh 30 pilar kokoh dengan ketinggian sekitar 10-15 meter.

4. Lembah Harau

Jujur saja Saya terpesona dengan keindahan perbukitan ini saat menonton film nasional yang mengambil latar tempat di Sumatera Barat. Bahkan sempat berujar dalam hati "bagus banget, ya..Allah jadi pingin ke Padang." Siapa yang sangka ternyata kesampaian dan entahlah perjalanan ini berasa direstui banget. Dari yang daftar ke PIC kurang dari sebulan,( dan ternyata masih ada seat), selebihnya agak nekat yang penting untuk PP pesawat mencukupi. Dan Alhamdulillah 2 minggu sebelum keberangkatan dapat kabar manis jika tulisan Saya lolos sebagai salah satu pemenang yang hadiahnya uang tunai.

Lembah Harau merupakan sebuah daerah ngarai yang berada di Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatera Barat. Sejauh mata memandang terdapat hamparan pematang sawah yang hijau nan asri dikelilingi tebing batu granit seperti bukit terjal setinggi 100-500 meter. Di kawasan ini juga terdapat beberapa air terjun yang kian menyempurnakan keindahan alamnya.



Konon kabarnya nama Harau  diambil dari kata ‘parau’, sebuah istilah lokal Bukittinggi yang artinya suara serak. Karena daerah Bukittinggi dulunya sering terkena banjir dan tanah longsor, penduduknya sering mengalami perasaan panik dan gaduh. Rasa histeris dan teriakan akibat bencana banjir menimbulkan suara parau. Karena hal tersebut daerah lembah itu diberi nama “orau” yang berganti menjadi “arau”. Hingga kemudian disebut “Harau” sampai saat ini.  

5. Rumah Gadang



Dahulu jika bertandang ke Taman Mini Indonesia Indah, rumah gadang menjadi salah satu rumah adat yang cukup mrncuri perhatian Saya. Oleh sebab itu rasanya tak lengkap jika menjejak di Sumatera Barat tapi tak mengunjungi Rumah Gadang di ranah minang langsung. Bertandang ke sebuah tempat wisata situs budaya bernama Minangkabau Villages dengan lanskap bangunannya khas Sumatera Barat banget.

Sebagai ikon Provinsi, Rumah Gadang sebenarnya merupakan tempat tinggal bagi masyarakat Minangkabau, arsitektur bangunan yang cantik dengan ragam ukiran di dindingnya dengan konsep bangunan berbentuk segi empat tanpa simetris, mengadopsi desain bangunan yang sangat unik. Misalnya atapnya yang berbentuk seperti tanduk kerbau,terkesan menukik ke atas, dengan beberapa sudut atap yang runcing dan lancip. Desain ini dimaksudnya agar saat hujan, air dapat mengalir langsung ke bawah sehingga tidak membebani bangunannya.

Untuk bagian luar dari bangunan sedikit miring ke arah luar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi alam di wilayah Minangkabau yang didominasi oleh dataran tinggi dan rendah sehingga dibust sedemikian rupa agar tahan terhadap gempa.

Umumnya Rumah Gadang dibangun sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku dengan menganut sistem matrilineal dimana alur keturunan berasal dari ibu sehingga wanita memegang derajat lebih tinggi dalam kehidupan. Salah satunya soal jumlah kamar yang bergantung pada jumlah wanita yang menghuni di dalamnya. Setiap wanita yang telah bersuami dapat memiliki kamar sendiri sedangkan, bagi wanita yang sudah lanjut usia dan anak-anak dapat memiliki tempat tidur di kamar dekat dapur (Penjelasan dari guide).

Di dalam Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau Villages ini terdapat koleksi buku – buku yang tersimpan rapi dalam rak, ada juga kumpulan foto lama wisata di Sumatera Barat pada masa lampau dan foto bersejarah lainnya.

Hal yang paling menarik dilakukan ketika mengunjungi tempat ini dimana wisatawan berkesempatan untuk bisa merasakan sensasi mengenakan baju khas minang yang bisa di sewa untuk beberapa saat. Tersedia berbagai baju adat Minang dengan aneka warna. Harga sewanya sekitar Rp 25.000 (tahun 2016). Disamping itu masih dengan baju adat, Kita juga berkesempatan untuk mengabadikan gambar di sebuah tempat yang di setting layaknya pelaminan Minang.



6. Jam Gadang

Sebuah menara jam yang berada di pusat Kota Bukittinggi. Menjadi kebanggaan masyarakat setempat, bangunan ini memiliki jam dengan ukuran sangat besar, itulah alasan dinamakannya Jam Gadang yang diambil dari Bahasa Minangkabau dengan Jam seluas 13×4 meter dengan tinggi 26 meter. Pada Jam Gadang, terdapat empat jam yang memiliki ukuran relatif besar dengan diameter 80 cm. Yang tak kalah unik adalah atapnya yang berbentuk gonjong  khas atap rumah adat Minangkabau.

Baca Juga : Jelajah Pesona Belitung Timur

Tempat Jam Gadang berada ini cukup ramai sebab di sekitarnya juga terdapat taman dengan banyak bangku. Bahkan ketika sudah puas berkeliling di area Jam Gadang,  bisa lanjut memanjakan diri  dengan berbelanja di pasar yang tepat terletak di belakang Jam Gadang.

Tak hanya terkenal dengan kuliner khasnya yang terkenal seantero dunia, Sumatera Barat juga menyimpan berbagai pesona keindahan dari alam dan juga budaya yang akan membuat jatuh cinta dan tak bisa mengingkari untuk mengaguminya.

24 komentar:

Anisa mengatakan...

Keren-keren banget itu pasti Bun tempatnya. Aku jadi penasaran sama yang rumah gadang nih hehe

Meiga mengatakan...

Lagi ngomongin Sumatera Barat ya. Aku jadi penasaran sama Pantai Air Manisnya nih

Alvi mengatakan...

Jadi kelok 9 itu jalan yang berkelok gitu ya Bun?

Sasa mengatakan...

Wah keren banget tuh pasti ya wisata yang ada di Sumatera Barat. Terima kasih informasinya

Diana mengatakan...

Keren banget tu tempatnya. Tapi aku makin pensaran sama jam gadangnya deh. Pingin melihat langsung hehe

Dian Restu Agustina mengatakan...

Aku enggak lihat Jam Gadang karena lagi renovasi waktu ke sana..
Wah jadi kangen Sumatera Barat baca artikel ini.
Semoga aku bisa ke sana lagi ajak anak-anak nanti:)

Okti Li mengatakan...

Sumatera Barat Padang khususnya memang sangat kaya budaya dan adat istiadat ya. Senang bisa singgah di semua lokasi wisata itu. Semoga saya dan keluarga berkesempatan juga. Amin ...

Eviindrawanto.Com mengatakan...

Di belakang Jam Gadang itu ada pasar, Pasar Ateh namanya. Nah kalau diikuti terus akan sampai ke Pasar Lereng. Di sini saya paling suka karena ada Los Lambuang namanya. tempat ibu-ibu jualan Nasi Kapau yang enak banget. Duh jadi kangen Bukittinggi :)

Reni mengatakan...

Senang dengan arsitektur rumah gadang, warna nya pun meriah dan di TMII juga termasuk yang suka ramai dikunjungi dan bangunannya pun selalu menarik untuk dikunjungi. Btw itu pantai air manis, manis gak air nya? ��

April Hamsa mengatakan...

Kelok 9 itu ya padahal jalan, tapi kita bisa aja buat jadiin tempat foto hehe, emang ikonik banget.
Pengen juga ke rumah gadangnya itu.
Itu rumahgadangnya bukan istana Pagaruyuang ya mbak?
Moga2 kelak bisa jg ke Padang aamiin

Cindy Vania mengatakan...

Wah tempat yg malin kundang itu namanya pantai manis ya ternyata. Takjub loh aku ternyata batunya bener2 menyerupai manusia ya..

Btw duh rumah gadang tuh aslinya cakep yaaa ❤

herva yulyanti mengatakan...

Nah iya aku penasaran sama Pantai Air Manis legenda banget Malin Kundang ini ya mba, aku juga suka ceritain legenda ini nih ke anak :p

Fenni Bungsu mengatakan...

Lihat tulisan uni, lembah harau si ngarai sianok yobana rancak, taragak pulang ka kampuang jadinyo awak

Jalan-Jalan KeNai mengatakan...

Saya mah pengen puas-puasin kulineran kalau bisa ke Sumatera Barat

Ida mengatakan...

Saya belum pernah ke padang baca2 ini jd pengen banget ke padang. Kisah Malin Kundang itu legwnda ya mba..apa betul2 berasal dari kisah nyata..hahaha..jadi kepo

Hida mengatakan...

Jadi kangen ke sana lagi...ga cukup sekali untuk bisa mengeksplor tanah Sumatera Barat ya. Pemandangan alam dan budayanya bikin kita pengen balik lagi kesana.

Damar Aisyah mengatakan...

Selain kulinernya, paling pengin ya ke Jam Gadang, bakalan epic banget foto-fotonya.

andyhardiyanti mengatakan...

Karena di Lombok udah sering lihat pantai, saya penasarannya sama Kelok 9 dan rumah gadang aja deh. Hehehe

Amir mengatakan...

Semoga suatu saat saya bisa main ke sini, Padang Sumatera Barat, biar tau seperti apa indahnya Indonesia

Anissa Putri Pradita mengatakan...

Aku suka sumbar. Bukittinggi dingin. Pantai air manis panas ngga?

Andrie Kristianto mengatakan...

Wahhh sudah sampai padang nih :D, ak aja belum pernah wueheh

Sae mengatakan...

Sumbar masih banyj ikon destinasi menariknya tuh kak utk dijelajahi

Riri Restiani mengatakan...

penasaran datang ke Pantai Air Manis nya deh, liat langsung patung malin kundang

Visya Al Biruni mengatakan...

Pantai air Manis, kelok 9 Dan rumah gadang Aku udh sering dengar. Penasaran sama pantai air Manis, bener2 Manis gtu ga ya? Hehe