Laman

Rabu, 26 Desember 2018

Meneladani Kebijakan Gus Dur di Haul Ke-9

Saya pernah melihat sebuah tayangan yang menampilkan sosok komika kenamaan Indonesia Ernest Prakasa begitu mengagumi Bapak Abdurrahman Wahid. Sebagaimana terlihat Ernest yang sejatinya berdarah tionghoa merasa berterima sekali dengan kebijakan yang di buat oleh Presiden RI ke-4 ini. Bisa saja suaranya itu mewakili juga oleh etnis Tionghoa lainnya, pasalnya pendiri ormas yang akrab disapa Gus Dur ini merupakan seorang tokoh pluralisme yang tak gentar mencabut larangan perayaan Imlek ketika beliau menjabat sebagai presiden.


Salah satu kebijakan menciptakan persamaan untuk kaum minoritas seperti Tionghoa dimana mereka pun berhak merayakan imlek atau tahuh baru cina.  Ikrar tersebut dilakukan ketika menghadiri Peringatan Nasional Tahun Baru Imlek 2553 pada 17 Februari 2002 dan Penetapan Imlek sebagai hari libur nasional untuk pertama kalinya baru dijalankan pada 2003.

Gus Dur menduduki jabatan sebagai kepala pemerintahan (Presiden) pada tahun 1999, menggantikan presiden sebelumnya Bpk BJ Habibie. Kabinet pertama yang diterapkan dalam kepemimpinannya adalah Kabinet Persatuan Nasional. Pada masa menjabat sbg presiden, Gus Dur telah berhasil meletakkan pondasi yang kuat bagi demokrasi di Indonesia. Memiliki prinsip sebagai seseorang yang berpijak di bumi Indonesia, melihat ke depan tetapi di saat yang sama tidak pernah menoleh ke belakang. Sebuah kaidah  yang mencerminkan sikap tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), i'tidal (bersikap adil), dan tawazun (berimbang) selalu diterapkan olehnya.


Beliau terkenal sebagai sosok yang unik, dalam dirinya disandangkan beberapa predikat, yang banyak di kenal adalah sebagai tokoh LSM, tokoh pluralisme, tokoh intelektual papan atas, pemimpin ormas terbesar, pejuang demokrasi, maupun sebagai tokoh agama (kiai). Dan yang cukup menakjubkan Gus Dur bisa dkatakan seorang yang humoris, dalam lontaran kata-katanya sering mengandung humor. Hal inilah yang menjadikan beliau tampak bersahaja dan bisa berbincang dengan begitu akrab dari beragam kalangan, termasuk mereka yang berbeda agama.

Haul Gus Dur ke-9 di Balai Sarbini, Jakarta


Dalam tradisi NU, haul para kiai atau ulama yang diniatkan sebagai acara untuk ibadah, berdoa dan mengambil teladan dilaksanakan berdasarkan kalender Hijriyah. Bapak Abdurrahman Wahid wafat pada bulan Desember 2009, dan untuk tahun ini sudah memasuki haulnya yang ke-9. Dilaksanakan di Balai Sarbini, Jakarta. Acara dibuka dengan pembacaan doa, kemudian pidato sambutan oleh Cak Imin ( Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si. ). Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video perjalanan hidup Gus Dur selama beberapa menit. Diantara peserta yang hadir di antaranya pengurus PKB di Daerah Pimpinan Wilayah, para caleg DPR RI dari wilayah Jawa Barat, DKI, Banten, sebagian dari Jawa Tengah, Segenap penanggung jawab NU, beberapa perwakilan dari Kementerian dan orang no.1 di Indonesia yakni Bapak Ir. H. Joko Widodo.

Pelaksanaan Haul ke-9 ini selain pastinya mendoakan almarhum Bapak Abdurrahman Wahid yang telah berpulang juga menapaki jejak-jejak kebaikan dari seorang Bapak Bangsa ini. Tema besar dari acara yang digagas adalah bisa menjadi inpirasi sebagai Pemikir dan pejuang ekonomi kerakyatan.  Hal ini bisa dikatakan begitu menginspirasi Bapak Presiden Jokowi dari setiap inspirasi sendi politik dan kebangsaan terangkum dalam ideologi kepribadian dan keseharian Gus Dur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan "bertata krama dalam politik menjadi nilai pelajaran yang dapat diambil dari Bapak Abdurrahman Wahid. Sjumlah nilai-nilai yang dapat dipelajari yakni nilai demokratis, perhatian dengan masalah sosial, nilai keagamaan hingga nilai anti diskriminasi."


Presiden pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berdemokrasi sesuai dengan etika dan tata krama yang berlaku. Jangan sampai budaya bangsa yang santun, bertata krama hilang karena perbedaan pilihan. Cak Imin juga menambahkan bahwa Demokrasi bagi seorang Gus Dur ada tiga kunci yakni  kebebasan, kesamaan, dan penegakkan hukum. Apabila ketiganya terlaksana, maka  demokrasi kebangsaan terwujud.

Ekonomi Kerakyatan Melalui Dana Desa


Visi ekonomi Gus Dur dimasa pimpinannya adalah membangun ekonomi yang berbasis pada kepentingan sebagian besar rakyat Indonesia yang masih tertinggal, tidak mampu, dan miskin. Tiga go­longan tersebut harus men­dapat per­lindungan dari pemerintah dan diberdayakan melalui ma­na­­jemen dan modal dari pe­merintah. Dibawah pemerintahan Kabinet Kerja, visi dan misi dari inspirasi Bapak Abdurahman Wahid terwujud dalam pembangunan desa melalui pemerintahan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia . Melalui Dana Desa sudah sangat membantu masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup menjadi kearah yang lebih baik dan mandiri.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Bapak Eko Putro Sandjojo memusatkan pada  empat program uggulan seperti Prukades, Brumdes, Embung Desa dan Sarana Olahraga Desa. Dana desa yang ada dimanfaatkan untuk menciptakan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan) yang dampak positifnya untuk meningkatkan ekonomi pedesaan. Strategi untuk mengawasi dana desa yaitu dengan menekankan pengawasan pada 2 hal yakni penekanan celah potensi dlm penyalahgunaan dana desa dan meningkatkan kualitas para pendamping.


Terkait upaya mencapai prestasi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi yang baik dan berkembang di kancah dunia maka hal ini harus diimbangi dengan pengurangan angka kemiskinan. Salah satu upaya mengantisipasinya adalah melalui program dana desa. Sejalan dengan Nawa Cita, ekonomi kerakyaatn ala Gus Dur tetap diberlakukan di pemerintahan Jokowi JK. Meliptu UMKM, petani, nelayan yang berada di daerah terpencil dan pelosok mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Sejauh ini dana desa telah memberikan banyak perubahan pada keadaan di desa, khususnya terjadi pada hal-hal terkait pelengkapan infrastruktur di desa yang selama ini dinilai memiliki banyak kekurangan. Dengan adanya pembangunan infrastruktur di desa maka akan mampu meningkatkan kualitas masyarakatnya. Keberhasilan program dana desa ini tidak hanya pada penurunan angka kemiskinan di desa saja. Tetapi juga adanya pembangunan sarana dan prasarana di desa-desa. Dengan kata lain dana desa bisa meningkatkan potensi masyarakat dan menciptakan pertumbuhan serta pemerataan rakyat.

Bapak Menteri Eko Putro Sandjojo pernah mengatakan, kebijakan dan semangat pluralisme yang diajarkan Gus Dur  sangat relevan diterapkan untuk saat ini .
Sosok Bapak Bangsa yang peduli terhadap pluralisme, anti diskriminasi, mengangkat sisi kemanusiaan bisa menjadi inspirasi kunci keberhasilan bagi peningkatan kesejahteraan dan ekonomi Indonesia.

Pelaksanaan haul ini diharapkan  bisa memotivasi dan diteladani untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur di masa mendatang termasuk kepada pemimpin negara terpilih.

27 komentar:

  1. wah, kementrian desa sudah ada ya sejak jaman pemerintahan gus dur..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next time mungkin harus dibaca keseluruhan mba, Artikelnya.

      Hapus
  2. Rindu sosok beliau. Jadi ingat bagaimana dulu masyarakat tionghoa begitu besuka ria saat diperbolehkan beribadah secara terbuka. Salut akan toleransi beliau. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisiNya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hingga saat ini beberapa masyarakat TiongHoa pun masih menyanjung dan berterima kasih atas kesetaraan sebagai masyarakat Indonesia bisa merayakan hari rayanya sebagaimana yg lain

      Aamiiin Allahumma aamiin
      Semoga ditempatkan di sisiNya yg terindah

      Hapus
  3. Sebagai rakyat Indonesia saya sangat bangga pernah punya pemimpin sepeese Gus Dur. Visinya jauh melampaui masa beliau hidup. Semoga Indonesia diberkati dengan melhimelah pemimpin pemimpin baru seperti Gus Dur. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiin ya Rabb moga pemimpin yg terpilih nanti pun memiliki kebijakan yg berpihak pada rakyat

      Hapus
  4. mudah2an program dana desa dan pembangunan infrastrukturnya terus berjalan dengan lancar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin semoga tepat sasaran sehingga tercipta pemerataan kesejahteraan

      Hapus
  5. Gus Dur memang sosok yang unik. Beberapa pendapat beliau kadang nyeleneh. Tetapi, sebetulnya ada benarnya juga

    BalasHapus
  6. Saya yakin, selalu ada yang bisa diteladani dari kepala dan para mantan kepala negara kita, termasuk Gus Dur. Begitu banyak orang yang mencintai beliau dan selalu mendoakan beliau, ya.

    BalasHapus
  7. Keunikannya merupakan suatu keberkahan bagi dirinya ya kak, twrutama dalam haulnya smg bs menjalani kehidupan dg sikap baiknya yg pernah dicontohkannya

    BalasHapus
  8. Bangga jadi bangsa Indonesia yang punya tokoh seperti Gus Dur ini.
    Apalagi saat ini ketika toleransi mulai luntur karena beragam kepentingan golongqn dan pribadi.
    Sungguh rindu sosok Gus Dur dan segala hal yang bisa diteladani dari Beliau.
    Al Fatihan untuk Beliau. Semoga bisa kita lanjutkan apa yang Beliau cita-citakan.

    BalasHapus
  9. Daerah Kebagusan kalau ada acara Gus dur luar biasa macetnya karena banyak banget orang yang mau hadir dan kagum dengan pemikiran2 beliau

    BalasHapus
  10. Gus Dur sangat inspiratif sekali, apalagi dengan pemikiran-pemikirannya ya mba.

    Al Fatihah

    BalasHapus
  11. Bapak toleransi ini sangat khas ya.. gaya kepemimpinannya juga banyak yang out of the box, dan banyak kebijakannya saat menjabat sebagai presiden RI masih dilanjutkan hingga saat ini ya.. ini menunjukan keteladanan beliau.

    BalasHapus
  12. Haul plus kegiatan inovatif utk desa ini sesuatu bgt ya mba. Semoga desa2 di Indonnsia makin berkembang dengan baik :)

    BalasHapus
  13. Bapak Gus Dur suka humor, dan toleransi. Saya menjadi kagum sama sosok alm yang satu ini

    BalasHapus
  14. Tokoh idola sejak zaman almarhum Papa. Kami selalu mengagumi cara berpikirnya yang nyeleneh tapi sangat manusiawi. Bangga pernah memiliki beliau sebagai bapak negeri ini. AL fatihah.

    BalasHapus
  15. Gus Dur memang tokoh nasional yang berjasa banget buat negara kita. Selain ekonomi kerakyatan, yang paling bisa kita rasakan adalah penerapan toleransi keberagaman di negara kita. Alfatihah buat Gus Dur.

    BalasHapus
  16. Senyum beliau sangat khas. Dan jargon yang paling diingat, "gitu aja kok repot!".

    BalasHapus
  17. Senang bangat ya, kebijakan belau tentang ekonomi kerakyatan masih diterapkan hingga pemerintah sekarang. Salut!

    BalasHapus
  18. Sejak dulu Gur dur telah memberikan gebrakan-gebrakan program yang bagus. Alhamdulillahnya sekarang telah dijalankan di pemerintahan saat ini. Bersyukur rasanya ada tokoh yang peduli mengenai kemajuan Indonesia.

    BalasHapus
  19. Selalu suka dengan sosok Gus Dur yang membumi..

    BalasHapus
  20. dalam masa pemerintahan pak Gusdur banyak sekali tembok penghalang yang dihancurkan. Pluralisme bisa lebih dirasakan dan kelompok minoritas punya hak dalam bernegara dan berbangsa

    BalasHapus
  21. Paling ingat di masa kepemimpinan Gus Dur aku masih SMP dan jadi banyak libur hahahaha. Tau sendiri yaaa anak sekolah kalau dikasih libur senangnya kayak apa.

    BalasHapus
  22. Beliau sangat inspiratif sekali ya, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar ya.

    BalasHapus
  23. Kita memang harus mengenang dan meneladani Gus Dur

    BalasHapus