Laman

Rabu, 02 Agustus 2017

Ayo Berubah, Wujud Nyata GNRM Dalam Berinternet Positif

Sumber gbr : Pinterest
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, tidak terlepas dari penggunaan media sosial yang tak kalah berperan dalam segala aspek kehidupan masyarakat modern. Sebagai perwujudan dalam menunjang gaya hidup, untuk berbagai kepentingan. Jumlah pengguna media sosial yang mengalami pertumbuhan dalam rentan waktu sebentar, pun bisa dirasakan dampaknya baik dari sudut pandang postif dan negatif.

Namun diakui, saat ini pengguna media sosial belum menggunakannya secara baik dan bijak. Banyak sekali yang tidak sadar akan akibat perbuatan serta eksistensinya yang terkadang di luar batas. Sepatutnya kesadaran dalam menggunakan media sosial harus diterapkan dengan tidak ceroboh mengeluarkan postingan kasar dan menyulut kebencian.


Jika Kita renungkan, sudah banyak sekali berita dan informasi hilir mudik tanpa terbukti keabsahan validnya. Sehingga memancing percekcokan, permusuhan dan meretakan persatuan. Sebuah kabar yang menggema ramai di khalayak tapi ternyata hanya kebohongan, akrab dikenal dengan istilah hoax dan saat ini sudah tergolong memprihatinkan. Tujuan 'penggorengan' hoax bisa mengerdilkan akal sehat dan kecerdasan publik jika di lahap bulat-bulat tanpa mencari upaya mencari kebenarannya.

Isu hoax
Menurut survei Mastel 2017, isu hoax paling banyak adalah berkaitan pada sosial politik, terlebih ketika masa pemilihan kepemimpinan pemerintahan. Berikutnya SARA yang memang sangat sensitif sekali khususnya di Indonesia, hal ini masih sangat ramai memancing perselisihan dan yang berikutnya adalah perihal kesehatan, yang dinilai jauh lebih berbahaya dan bisa berakibat fatal karena bisa mengancam nyawa.

Melihat perkembangan digital dengan berita memprihatinkan seperti saat ini, pada kamis lalu 27 Juli 2017 bertempat di Hotel Golden Boutique, Kominfo bekerja sama dengan RelawanTIK Indonesia mengajak netizen Jakarta turut serta dalam melihat dan menanggapi problematika informasi teknologi serta bersama meminimalisir hoax dengan penyampaian yang sifatnya lebih positif. Hadir tiga orang narasumber, yakni Bapak DR. Paskah Daeli (Kemenko PMK RI), Bapak Bambang Tri S (KemenKominfo) dan Mas Unggul Sagena (Relawan TIK).
Narasumber acara (Doc.Pri)
Keberadaan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berada dibawah koordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Tujuannya adalah memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan TIK dan kolaborasi multipihak.  Saat ini relawan TIK diperkirakan terdiri atas 4041 anggota dengan 1375 pengurus daerah di 94 Kabupaten dan kota. Hastag #AyoBerubah2017 berhasil menempati tranding topik nasional saat itu. Dimana para netizen dan blogger, meyuarakan informasi-informasi dari narasumber dengan menggaungkan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Munculnya GNRM ini diharapkan menjadi jawaban atas melemahnya integritas  di kalangan masyarakat di tandai dengan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam lingkungan sosial. Tujuan dari revolusi mental adalah mengubah cara pandang, pola pikir, sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara maju, modern sejahtera dan bermartabat.

Dengan menerapkan internet sehat, maka Kita telah berperan menjadikan teknologi bagian tak terpisahkan dalam membentuk karakter bangsa. Wujudkan cerminan CaKaP dalam berinternet. Adalah Cerdas memanfaatkan internet secara baik, tepat guna sebagaimana norma yang berlaku. Kreatif menciptakan karya baru yang berpotensi memberikan nilai tambah dan Produktif sehingga memberi manfaat  maksimal bagi pengguna internet baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Banyak orang, khusunya kaum muda yang sekiranya masih membutuhkan dasar mengelola akses informasi yang beredar diluaran. Eksistensi, gaya hidup, hasrat mengekspresikan diri yang menyebabkan arus itu cepat melesat tak terkendali. Tanpa penyaringan sehingga terpedaya akan berita hoax yang didapat dengan mudahnya.

Sebenarnya ada beberapa tahapan mendeteksi hoax menurut pedoman penggunaan media sosial untuk aksi nyata GNRM yakni dengan cek alamat URL nya,  cari informasi tentang siapa penulis dan narasumbernya, bagaimana penulisannya, cek situs tersebut, cek dengan media lainnya  jika benar media lain pasti juga akan memberitakannya atau bisa cek validnya melalui fact-checking dengan mengakses situs snopes.com dan FactCheck.org .

Mulai saat ini, mari bersama implementasikan GNRM dengan memanfaatkan media teknologi secara bijak. Sebarkan konten-konten positif yang disertai dengan ajakan keterlibatan teman dan followernya untuk menjadi agen perubahan yang berorientasi untuk kemajuan bangsa dengan tetap mengutamakan serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

2 komentar:

  1. Semoga kedepannya setiap pengguna internet lebih mengacu kepada internet sehat ya mbak sehingga sesuatu yg bersifat hoax dapat diminimalisir

    BalasHapus
  2. Ayo gunakan internet dengan bijak. Sebenarnya saya rindu saa sosmed diguakan untuk bersenang-senang. Tidak sepeti sekarang ini

    Mba, aku udah follow blog mba, follow balik yaa hehhe Sya Newbie

    BalasHapus