Laman

Kamis, 18 Februari 2016

Memberdayakan Blog di Kalangan Pelajar

Memberdayakan Blog secara tepat akan membawa manfaat tersendiri, di era teknologi yang pesat berkembang seperti sekarang ini.  Blog bisa menjadi media  bagi para pelajar untuk lebih mengasah kreatifitasnya terutama dalam hal menulis.

Jika di beberapa negara maju seperti Amerika atau Eropa budaya ngeblog sudah di budayakan sejak masa-masa mengenyam status sebagai pelajar, lain halnya dengan di Indonesia yang baru saja menerapkan hal tersebut di beberapa sektor pendidikan. Blogging bisa menjadi cara untuk para pelajar SMP atau SMA menerapkan internet sehat dan positif.

Manfaat yang bisa di dapatkan kalangan pelajar jika mulai memberdayakan blog :
# Menumbuhkan kreatifitas baru. Sebagaimana pisau yang selalu di asah maka akan semakin tajam. Pun dalam menulis blog semakin sering maka akan terbiasa dengan kosa kata yang bertambah dan keahlian terbentuk

# Sebagai mediasi karya pelajar secara online. Hal ini akan mengembangkan keterampilan pelajar dan memberi kesempatan untuk karyanya terpublikasi lebih luas
# Sarana komunikasi. dengan saling meninggalkan komentar antara sesama pelajar, atau dengan guru bahkan masyarakat secara umum semakin memperluas jaringan pertemanan bahkan untuk saling sharing 

#Sarana motivasi dan inspiratif. Pelajar yang mendapat respon terhadap artikel tulisannya di blog akan menjadi lebih bersemangat untuk mengembangkan nilai keilmuannya.

Nyatanya, secara umum saat ini blog lebih sering diberdayakan dalam kalangan pelajar hanya sebagai tugas semata tanpa dikembangkan lebih jauh. Media sosial yang semakin marak justru lebih diminati ketimbang blog. Hal ini mungkin saja di dasari atas penggunaan media sosial yang lebih mudah termasuk dalam pembuatan akun dibanding blogging dimana membutuhkan juga keterampilan menulis, keberanian untuk mempublikasikannya bahkan teknik SEO yang mungkin menjadi hal yang tidak terlalu menarik bagi sebagian pendapat pelajar.

Sebenarnya menulis itu bukanlah hal yang sulit, siapapun bisa melakukannya asal mau dan konsisten. Di zaman yang serba instan memang tidak heran jika generasi saat ini lebih menyukai hal-hal yang praktis dan tidak rumit. Segala sesuatunya menjadi lebih mudah ketimbang dahulu, sehingga kerap membentuk kepribadian seorang anak tanpa dasar keterampilan yang mumpuni.

Hal ini seharusnya sudah menjadi perhatian khusus bagi orang tua dan para guru, dengan memberdayakan blog bisa menjadi salah satu cara yang tepat. Jadi, tunggu apalagi tidak perlu mengulur waktu lama untuk memulai, siapapun bisa berkreatifitas tidak terkecuali bagi seseorang yang masih berstatus pelajar sekalipun.

30 komentar:

  1. Padahal ngeblog asyik bgt dibanding media sosial ya

    @umimarfa

    BalasHapus
  2. Nah masalahnya orang tua dan guru menyalahkan internet teknologi melemahkan dan sebagai sehinggagitu dah

    Buka email ngeluh, ga mo buat ngeblog
    Eh

    @guru5seni8
    http://hati dan pikiran jernih.blogspot. com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maka dari itu masih banyak guru/orang tua belum berpikir lebih luas lagi dan hanya melihat secara sempit

      Hapus
  3. Sayangnya banyak yang menganggap blog itu gak penting :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya..itu mba karna blm merasakan dampak positif yang di dapat utk dirinya

      Hapus
  4. Yang penting belajar nulis dan kosistennya dulu yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupss..itu, punya blog kalau di anggurin ya percuma

      Hapus
  5. Ya, mari kita beri tahu mereka para pelajar. :D

    @epatyci16

    BalasHapus
  6. kebanyakan mikirnya blog itu ribet terus kaku. padahal ya kalau dilihat-lihat blog justru media yang tak pernah padam, malah semakin eksis. beda sama sosial media yang pertama kali muncul langsung eksis tapi kemudian tergerus sosial media baru. hihi

    @gemaulani

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah..saya setuju nih. zaman friendster masih booming sangat diminati kala itu, kemudian facebook muncul tergerus sudah masa ke emasannya

      Hapus
  7. "Nyatanya, secara umum saat ini blog lebih sering diberdayakan dalam kalangan pelajar hanya sebagai tugas semata tanpa dikembangkan lebih jauh." setuju, ini yang sepertinya perlu solusi lebih lanjut. :)
    @ge1212y

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk lebih dikembangkan memang harus dari kemauan para pelajar itu sendiri ya mas

      Hapus
  8. Setujukalau blog dianggap sebagai sarana komunikasi yang efektif. Di blog kita bisa menulis panjang dan lugas sehingga pembaca lebih mengerti apa yang ada dalam pikiran kita.

    BalasHapus
  9. Jangan lupa manfaat tambahan berupa uang jajan, Mba... #eh ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg ini semakin memikat tp pada salah kaprah. menghasilkan uang dari blog tentu bukan hal mudah

      Hapus
  10. Alhamdulillah di waaktu SMA, saya sudah diajarin buat blog. Tapi ngeblognya pas waktu kuliah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. setidaknya ga terlambat untuk mengenal dunia blogging

      Hapus
  11. Banyak yang merasa kalau menulis itu membosankan dan ga keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal menulis itu mengukir keabadian, salah besar yg bilang kalau menulis ga keren

      Hapus
  12. COba yah, para pelajar yang belum ngeblog itu tau asyiknya nge-blog, yang pastinya dapat uang jajan mba
    @rin_mizsipoel

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupss..memberdayakan blog lebih kreatif dan postif. pundi uang bukan tidak mungkin akan mengalir

      Hapus
  13. sipp mbak, dgn blogging bisa saling memotivasi ya mbak

    @ririekayan

    BalasHapus
    Balasan
    1. salah satunya melalui ajang liga Blogger yg kita ikuti ini ^_^

      Hapus
  14. Setuju sekali, dengan blog, para pelajar bisa menuangkan apa yang ada di pikirannya, ga dengan bikin status alay di socmed :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu maksudnya. karena blog jangkauannya lebih luas

      Hapus
  15. Iya, dulu kami juga pernah lho mengadakan blogger school to school mengajarkan blog untuk pelajar, seru banget biar mereka lebih aktif dan kreatif dalam berkarya

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga makin tetap ada kegiatan positif semacam itu ya mba

      Hapus