Laman

Kamis, 27 Agustus 2015

Wujud Rasa Nasionalisme Melalui Sebuah Perjalanan

Travelling atau jalan-jalan seakan kini telah menjadi kebutuhan primer di tengah hiruk pikuk kesibukan dan runtinitas yang silih berganti. Dengan melakukan sebuah perjalanan sejatinya tengah memperluas horizon, wawasan dan cara pandang kita tentang kehidupan dengan melihat hal-hal baru ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya terlebih jika lokasi-lokasi tersebut memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.

Indahnya panorama negeri adalah satu hal yang tak dapat terbantahhkan, terdiri dari ribuan pulau,gunung-gunung menjulang tinggi dengan keanggunannya, hamparan laut nan biru, keindahan bawah laut yang luar biasa, tatanan kota dengan kebudayaan unik berbeda di setiap daerahnya selalu menjadi hal yang sangat menarik untuk lebih jauh di selami. Terlebih Indonesia cukup dikenal dengan penduduk dan masyarakatnya yang ramah tamah hingga tak heran banyak wisatawan asing pun terpesona negeri ini.

Perjalanan ke gunung memberi banyak pelajaran dan hikmah dari setiap jejak langkah yang di tapaki. Ibarat sebuah filosofi kehidupan, bersusah payah dalam perjalanan dengan medan yang kadang tak mudah untuk menuju puncak tertinggi melihat kebesaran Tuhan yang Maha Sempurna. Sungguh tak akan mampu mengingkari nikmat kebesaran-Nya di kala berpadu bersama alam.
 
Moment Gunung Prau - Dieng
Sebagian besar wilayah di Indonesia adalah perairan hingga tak heran begitu banyak destinasi pilihan pantai ataupun lautan untuk dapat dinikmati segala keindahannya. Hempasan ombak dan gelombang yang kerap menjadi daya tarik tersediri, serpihan karang di atas pasir pantai yang halus menjadikannya paket lengkap pesona alam yang memikat.
 
Karang Taraje - Pantai Sawarna
Tidak hanya pesona alam negeri yang menjadi daya tarik dan patut untuk dinikmati. Wisata budaya atau jalan-jalan ke kota-kota di Indonesia pun tak kalah asyiknya. Salah satunya Yogayakarta adalah kota yang menjadi favorite bagi saya untuk dikunjungi, kota yang kerap menumbuhkan rindu. Budaya daerah yang masih cukup kental terasa juga penduduknya yang ramah, suasana kota yang cukup nyaman terlebih di kota pelajar ini banyak berdiri monumen dan peningggalan sejarah, tempat-tempat legendaris yang erat sekali kaitannya dengan cerita rakyat.
 
Candi Borobudur - Yogyakarta
Jalan-jalan dan Nasionalisme.

Apakah ada hubungan antara keduanya ? menurut pendapat saya iya. Jujur saya akui semakin saya jauh melangkahkan kaki, mellihat sudut-sudut keindahan negeri saya semakin jatuh hati pada negeri yang dahulu identik dengan kalimat "gemah ripah loh jinawi' negara dengan kekayaan alam yang berlimpah. Tidak hanya dari sudut sumber
daya alam namun pesona cakrawala, negara khatulistiwa tertampak nyata menyebar dari sabang hingga ke merauke.

Rasa nasionalisme terwujud dalam cinta tanah air, tak melulu harus berperang atau dengan ledakan maupun pertumpahan darah. Melalui jalan-jalan menjelajah serta mengenal lebih jauh dengan negara ini sudah merupakan apresiasi mencintai negeri ini. Ya, tentu saja dengan menjaga ke asrian lingkungannya, tidak merusak, tidak membuang sampah sembarangan,memelihara fasilitas di sekitaranya atau istilah kerennya tidak melakukan vandalisme dimanapun berada.

Satu apresiasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya adalah ketika bisa ikut bersama-sama mengibarkan bendera kebangsaan di salah satu gunung di Jawa Barat menyanyikan lagu Indonesia raya tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia. Berpadu bersama keindahan alam dari puncak gunung,dengan samudera awan dan sinar mentari yang hangat.
Moment kemerdekaan RI di Gunung Guntur - Garut
Bagi saya melakukan sebuah perjalanan itu tak hanya sekedar untuk mencari sebuah kesenangan. Menghayati, merenung dan bersyukur akan segala nikmat dan kuasa yang telah Tuhan berikan selama ini. Kedamaian saat hembusan angin, bau rerumputan, pematang savana memberikan rasa nyaman dalam sanubari saya sebagai seorang penikmat keindahan alam dan sangat berharap bisa menjelajahi lebih jauh panorama kecantikan Nusantara.

 
‘Tulisan ini disertakan dalam lomba ‘jalan-jalan nasionalisme’ yang diadakan Travel OnWego Indonesia”.










28 komentar:

  1. wih hebat juga mbak ini bisa ke gunung, padahal saya aja suka capek kalo kegunung.hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa aja mas :)
      Capek sih..tapi kenikmatan saat liat keindahan itu yg tiada duanya

      Hapus
  2. weh mbak kuat juga sekalinya naik gunung, kalo gitu bisa mampir ke bromo mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalan santai sih biasanya, sambil menikmati alam disekitarnya :)
      Alhamdulillah Bromo sudah pernah dikunjungi, ulasan perjalanan pun sudah pernah saya tulis di blog ini

      Hapus
  3. Keindahan gunung memang salah satu ciptaan Tuhan yg wajib disyukuri. Semakin cinta deh sama Indonesia yg memiliki banyak gunung y mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yapps, bukti kebesaran Tuhan yang telah menciptakan negeri ini bak potongan surga yg jatuh ke bumi

      Hapus
  4. Aku gak terlalu suka naik gunung, ngos-ngosan bookk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, seperti renang ada juga seni pernafasannya :)

      Hapus
  5. MERDEKA!!!
    Toeroenkan Harga Minjak!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merdeka Atau Mati !! udah kaya kata-kata para pejuang
      Minyak apa angin,minyak wangi apa minyak telon :D

      Hapus
  6. Huaaaa... Keren....
    Sejujurnya aku ingin sekali menikmati indahnya negeri ini. Tapi apalah daya, aku tak sampai hati melawan orang yang tidak pernah mengizinkan aku pergi jauh apalagi sampai bermalam diluaran. :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. lakukan dulu dengan yg sederhana dan tidak memakan banyak waktu. One Day Trip Misalnya ^_^

      Hapus
  7. Alam pegunungan Indonesia memang keren ya Mbak.. hehe.. Iya betul naik naik ke puncak gunung ibarat filosofi hidup.. selalu ada hikmah yang dapat direnungkan dan seperti mendekatkan diri dengan Sang Pencipta... hehehehehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah..itu lha yang saya rasakan dan kerap merindukan alam pegunungan :)

      Hapus
  8. jalan-jalan nasionalisme, seharunyas jalan-jalanya ke museum kak biar lebih nasionalisnya timbul hahah... tapi emang keren di gunung sih pemandanganysa seru, tapi udah jkarang naik gunung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalan2 ke tempat bersejarah jg bs menjadi salah satunya. Tp melihat ke indahan alam negeri pun melihat sisi berbeda dr bantuk cinta tanah air itu sendiri

      Hapus
  9. Jd ingt novel atau film 5 cm mbak,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak yg menyalahkan boomingnya film tsb lantaran gunung jadi kian ramai

      Hapus
  10. Wahhh. Foto2nya bagus mbak. Jalan2 dan nasionalisme bisa seiring sejalan ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih :)
      Menurut saya seperti itu, satu cara menghargai dan bersyukur atas nikmat indahnya alam di negeri ini

      Hapus
  11. Duuuhh yang hobi naik gunung..
    jalan-jalan, eksplorasi, interaksi ke penduduk sekitar bisa menambah rasa persaudaraan ya. ditambah lagi kita sharing cerita di blog gini. biar rasa nasionalisme kita kuat juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah sebabnya saya katakan dg perjalanan kerap menumbuhkan rasa toleransi bahkan kecintaan yg lebih pada negeri zamrud khatulistiwa ini :)

      Hapus
  12. Nusantara indah, dan makin banyak destinasi yang ingin saya kunjungi juga. semoga suatu saat bisa jelajah indonesia timur yang indah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaammiiiin. Saya pun demikian, berharap bisa berkunjung ke tempat2 menakjubkan di negeri inu dr semenanjung barat hingga ke timur

      Hapus
  13. wah bener bangeeett mbak... indonesia emang kereeenn dah hehe mantap

    BalasHapus
  14. wuuhhh kece abis mbak" pejalan nie mantap euyyy

    BalasHapus
    Balasan
    1. hanya penikmat alam ^_^ sebagai wujud rasa syukur

      Hapus