Laman

Sabtu, 30 Agustus 2014

Wisata Kuliner dan Menjelajahi Sudut lain Utara Jakarta

Sekelumit perjalanan cerita saat satu minggu pasca hunting libur lebaran dari Sawarna, kami mengadakan perjumpaan lagi. Hang out biasa hampir seharian, bertemu di Parkiran BNI dekat stasiun Kota pada sore hari, saya dan ke-tiga teman lainnya pun langsung cusss pergi jalan-jalan kuliner di Jembatan lima dekat dengan pasar Asemka.

Berkali-kali ke kawasan kota tua Jakarta saya baru kali itu menginjak jalan jembatan lima di mana berjejer aneka kuliner yang di dominasi penjual olah orang-orang Kalimantan singkawang. Kami menyinggahi salah satu rumah makan yang menjual bakso dengan olahan yang masih sangat tradisional (menurut Ci' Alank-salah satu diantara kami)  teman yang merekomendasikan tempat tersebut. Ya..untuk sajiannya satu porsi agak berbeda dengan bakso pada umumnya, lebih lengkap begitupun daging sapinya cukup empuk. ditemani minuman jeruk asli Kalimantan (saya lupa namanya).


Minggu, 17 Agustus 2014

Eksistensi Perayaan kemerdekaan

17 Agustus 69 tahun yang lalu, para pejuang bertaruh jiwa raga untuk berkibarnya sang saka merah putih berdiri teguh di bumi pertiwi, merebut kemerdekaan dari cengkraman penjajah.

Kini hari kemerdekaan lebih di identikan kepada pesta rakyat dengan beeaneka perlombaan. Mungkin ada yg bertanya2 apa hubungan lomba-lomba tersebut dengan hari kemerdekaan? Eksistensi yang telah lama ada bahkan hingga saat ini,atau adakah terkandung rasa nasionalisme dari kegiatan tersebut. Tulisan ini bukan karena saya antipati terhadap lomba-lomba itu tapi lebih kepada sebuah opini semata.

Ada beberapa perlombaan yang memiliki filosofi tersendiri menurut versi saya, entah apakah berhubungan dengan perjuangan bangsa. misalnya :

Jumat, 15 Agustus 2014

Libur Lebaran 2014 ala Backpacker : Menyinggahi Pulau Manuk & Karang Taraje (Part. II)

Melanjutkan cerita sebelumnya, sebuah kisah dan perjalanan pasca lebaran yang akhirnya mempertemukan saya dengan teman-teman yang seru layaknya karib yang telah lama berkawan.

Menumpangi ojek, dimana satu motor di naiki tiga orang yakni tukang ojeknya beserta saya dan seorang teman. Menerobos jalan yang macet sekitaran Sawarna menuju Pulau Manuk. Sungguh kami dibuat takjub, betapa menawannya pantai biru di Banten (saya lupa bertanya nama pantai itu), dan kami di buat heran Banten itu memiliki tempat-tempat menarik jika dikembangkan namun sayang sepertinya kurang mendapat sentuhan dan perhatian dari pemerintah dan kehidupan masyarakatnya pun terlihat memprihatinkan terlihat dari rumah-rumah warga dan jalanan yang kebanyakan tak terawat alias rusak.

Rabu, 06 Agustus 2014

Senyum Keceriaan di Idul FItri

Kala itu mentari pagi hangat menyinari, suasana yang cerah menambah keceriaan bagi umat muslim dalam menyambut kemenangan selepas sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Gema takbir telah menggema sejak sore sebelumnya, mengungkan kebesaran nama ilahi. Seluruh masyarakat muslilm berbondong-bondong menuju masjid terdekat untuk menunaikan shalat iedul fitri, tak terkecuali saya dan keluarga. Masjid lebih ramai dari biasanya, hal yang lumrah terjadi. Dua rakaat pun ditunaikan, dilanjutkan khutbah dari khatib yang bertugas kala itu mengenai makna idul fitri.

Usai menunaikan shalat ied, kami sekeluarga saling bermaafan. Di sinilah kesyahduan di rasakan ketika permintaan maaf  terhantur kepada orang tua dan mendapatkan pelukan hangat di kemudiannya. Selepas itu open house kepada para tetangga dan saudara yang datang silih berganti, saling bersilaturahim bermaaf-maafan. Ada yang pernah menyatakan ketika tangan saling berjabat dengan hati yang tulus maka lunturlah segala kesalahan.Lalu kemudian giliran kami sekeluarga bergantian berkeliling menyusuri rumah tetangga dan saudara di sekitar yang kiranya di tua kan.

Senin, 04 Agustus 2014

Libur Lebaran 2014 ala Backpacker : Menyinggahi Sawarna (Part.I)

Welcome Agustus, tak terasa kini sudah pergantian bulan. Saat ini saya ingin berbagi kisah sebuah perjalanan seru saat lebaran di akhir bulan lalu. Sebuah perjalanan murni ala backpacker ke tempat yang dijuluki surga tersembunyi Banten yakni Pantai Sawarna. Meskipun ga punya kampung halaman bukan berarti tidak bisa menikmati yang namanya sebuah perjalanan ketika lebaran kan ?

Trip yang di usung oleh sebuah agent trip kali ini menyuguhkan perjalanan secara share cost. Diwakili oleh seorang admin-nya, titk kumpul awal dari perjalanan itu sendiri adalah stasiun kota. Ketika itu kami bertujuh naik kereta comuter line untuk kemudian bertemu seorang peserta lain yang telah menunggu di stasiun berikutnya. Hari itu masih suasana lebaran 28 Juli 2014, sekitar jam 22.30 berangkatlah kereta yang kami tumpangi menuju stasiun Bogor.