Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Selasa, 27 Maret 2018

Konservasi Air Berbasis Alam, Wujud Solusi Menjaga Kelestarian Bumi

World Water Day 2018 (Doc. Pinterest)
Krisis air saat ini sudah semakin memprihatinkan. Bukan sekedar pasokan air yang terbatas di beberapa wilayah, namun juga kersediaan air bersih yang kian minim lantaran tercemar oleh beberapa faktor tak terkecuali ulah manusianya sendiri.

Bumi ini terdiri atas daratan dengan sebagian besarnya di dominasi oleh air. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.

Namun, saat ini keberadaan Air sebagai kekayaan hayati dari alam telah menjadi sumber daya yang semakin terbatas, tetapi pada saat yang sama kebutuhan air justru semakin meningkat. Itulah sebabnya, jika sumber daya air tak dikelola dengan baik, tentu akan berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup.

Dalam rangka memperingati hari air sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 22 Maret, United Nations Water menetapkan tema untuk tahun 2018 ini adalah "Alam Untuk Air (Nature For Water)" dengan kampanye yang digaungkan "Solusinya ada di alam". Adapun diangkatnya topik ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh  masyarakat untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan pemberdayaannya melalui alam terkait krisis air seperti banjir, polusi air dan kekeringan.

Sebagai bentuk komitmen Danone AQUA dalam pengolahan operasional secara bertanggung jawab di bidang sosial serta lingkungan, kemudian berinisiatif membentuk AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yakni perlindungan sumber daya air, pengurangan CO2, Optimalisasi kemasan serta pengumpulan sampah.

Hingga saat ini telah banyak beberapa area di sekitaran pabrik yang mendapatkan pemahaman lebih serta mengolahnya secara tepat sebuah inovatif berbasis lingkungan yang sudah pasti membawa manfaat positif bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam peringatan Hari Air Sedunia pada tahun 2018 ini, Danone AQUA menyelanggarakan acara #BincangAir bersama wartawan dan blogger dengan mengunjungi konservasi di Babakan Pari - Sukabumi untuk lebih memperluas pemahaman bagaimana alam memberikan solusi terhadap pelestarian air.

Bapak Arif Mujahiddin (Doc. Uci)
Bapak Arif Mujahiddin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia mengatakan "Danone berkomitmen bahwa sukses bisnis haruslah sejalan dengan perhatian terhadap lingkungan dan sosial. Hal itu harus diimplementasikan secara nyata dan berkelanjutan. Tak terkecuali pelestarian air dengan memanfaatkan potensi alam."

Danone AQUA berinisiatif kembangkan program meningkatkan akses air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan bagi masyarakat di sekitar pabrik serta wilayah operasionalnya di Indonesia yang masih kekurangan akses air bersih. Disamping itu kerap juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pertanian, seperti memberikan edukasi pertanian organik dengan tidak memakai pestisida dalam bertani tak terkecuali juga pemanfaatan restorasi area.

Bapak Karyanto Wibowo (Doc. Salman)
Di lain sisi, Bapak Karyanto Wibowo selaku Sustainable Development Director Danone Indonesia memberikan paparan tentang pentingnya air bagi kehidupan. Di sampaikan sekitar 70% dari permukaan bumi ini adalah air, tetapi hanya 3% saja bagian dari air itu yang merupakan air tawar dan bisa  digunakan untuk keperluan sehari-hari, 97% sisanya adalah air laut yang asin.

Proses sirkulasi air di bumi berlangsung terus menerus, beralih ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, mengingat teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem bumi. Pada prosesnya siklus ini melalui beberapa tahapan :
1. Penguapan
Mengubah air berwujud cair menjadi gas sehingga memungkinkan untuk naik ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.

2. Kondensasi
Ketika uap air berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.

3. Presipitasi
proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.

4. Infiltrasi
Proses pergerakan air ke dalam pori tanah. Yang kemudian akan kembali  melewati proses penguapan kembali dan terus berlangsung berulang.

Sebagai wujud komitmen Danone AQUA dalam One Planet One Health dengan berkontribusi melindungi sumber daya air secara menyeluruh dengan mengembalikan lebih dari 100% air yg dimanfaatkan (positive water balance) ke dalam ekosistem. AQUA menggunakan air secara bertanggung jawab dalam meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat.

Untuk plant Sukabumi, Danone AQUA berkontribusi dalam upaya konservasi air dengan penanaman 580.000 pohon yang tersebar di delapan desa, pembuatan DAM resapan air, pembuatan kolam resapan air (Water Pond) serta pembangunan Pemanen Air Hujan (PAH) untuk kebutuhan pemenuhan air bersih di mushola, madrasah, sekolah, atau rumah warga, pembuatan 40 buah sumur yang tersebar di Desa Pesawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat.
Visit Kubang View
Saat itu Kami juga berkesempatan untuk berkunjung ke Kubang View Jalur Pipa Sumber 2 sebagai sumber utama air untuk Danone AQUA, minuman dalam kemasan yang akan dikonsumsi nantinya melalui proses demi proses. Kualitas  airnya sangat terjamin. Bahkan sudah teruji secara regulasi dari pemerintah. Lokasinya tidak terlampau jauh dari pabrik, kurang lebih sekitar 500-600 meter. Di sekitarnya sangat asri dengan tatanan taman yang rapi dan pepohonan rindang.

Beralih menuju Desa Tenjolaya, disana Kami melihat secara langsung wujud konservasi Air yang telah diberdayakan oleh masyarakat setempat. Adalah Bapak Dr. Ir. Nana M Arifjaya , Msi menjelaskan tentang konservasi air dan juga sumur resapan air serta proses kerja water pond dan PAH (Pemanen air hujan).

Bapak Nana Arifjaya
Bumi dan segala isinya merupakan berkah dari Yang Maha Kuasa. Banyak sekali unsur yang akan berguna atau bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, sebagaimana halnya bahwa tiada yang sia-sia. Negeri ini begitu berlimpah atas anugerah yang terkira, dengan iklim tropisnya, ketersediaan air sebenarnya cukup berlimpah ruah. Jika saja dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Proses penampungan air beragam caranya yang cukup diketahui saat ini adalah DAM sebagai bendungan air yang tidak permanen, saat hujan air tidak langsung mengalir tetapi di bendung dahulu.

Inovasi yang diterapkan masyarakat setempat bersama Danone AQUA bisa telah menerapkan teknik Panen Air Hujan air yakni dengan menampungnya menggunakan tangki atau waduk alami, atau peresapan air permukaan ke akuifer di bawah permukaan (sebelum jadi limpasan permukaan). Atau bisa juga membuat sumur resapan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan air bersih dari curah hujan bahkan bisa menampung hingga 12 kubik air.
Pemanen Air Hujan
Sistem kerja water ponds adalah air di tampung tergantung pada adanya aliran permukaan. Kapasitas simpannya harus direncanakan berdasarkan keperluan dan kemungkinan tersedianya air pada musim hujan berikutnya.

Water pond
Berikutnya di Desa Cisaat-Sukabumi, Kami melihat langsung sumur resapan lahan percontohan milik Bapak Ishak. Inovasi ini bisa memiliki daya serap air hujan hingga 10 Meter kubik bahkan bisa bertahan hingga 20 tahun. Kedalaman sumurnya mencapai 2,5 meter dan dilengkapi dengan alat pengukur hujan. Setelah penerapan konservasi ini, erosi tanah yang dahulu menjadi kendala warga pun dapat teratasi.


Visit Desa Cisaat - Sukabumi
Alam dan seluruh isinya menjadi berkah besar bagi seluruh makhluk di Bumi. Untuk itu sudah sepatutnya di jaga dan lestarikan keberadaannya. Peringatan hari air sedunia diharapkan akan mampu memberikan kesadaran betapa besar peran air bagi kehidupan, dan sudah saatnya untuk bijak menggunakannya.

15 komentar:

Nurul Dwi Larasati mengatakan...

Air memang kebutuhan manusia paling utama. Krisis air bisa mengakibatkan muncul banyak masalah. Konservasi air ini upaya tepat melestarikan air.

Lina Astuti mengatakan...

Programnya bagus. Perlu diapresisi dan didukung oleh semua pihak yg terkait. Semoga beberapa tahun kedepan, anak-cucu kita masih mudah mendapatkan air bersih.

Anisa AE mengatakan...

Semoga saja semua orang punya kesadaran agar tidak menyia-nyiakan air, karena semakin hari sumber mata air semakin langka.

Tika mengatakan...

Kita harusnya menjaga sumber mata air agar tidak sampai kekeringan, dengan menggunakan air sesuai kebutuhan.

Esti Sulistyawan mengatakan...

Air paling berharga dan harus dijaga keberadaannya.

Tati Suherman mengatakan...

Salut sama Danone-Aqua bukan hanya memikirkan keuntungan tapi melestarikan alam pun menjadi misi utamanya

Papi mengatakan...

Itu di desa aja bsa kekeringan, gmana di kota?

Utie adnu mengatakan...

Ngeliat jd tambah ilmu ya,,, aplagi klo bs,dterapkan d jakarta yg sumur resapan, yuks mulai skrng hemat airrr

Anisa Deasty Malela mengatakan...

Semoga tanah di Jakarta dan wilayah pendukungnya juga diterapkan ya mba wilayah resapan airnya ini, biar ga terjadi banjir dan juga kekeringan.

Leyla Hana mengatakan...

Inovasinya keren. Semoga dapat menjaga kelestarian air di masa kini dan nanti.

Tika Samosir mengatakan...

Ribet memang kalau air ga ada ya. Pasti deh kerempongan. Mudah-mudahan dengan adanya acaranya ini kelesterian air lebih terjaga.

catatanemak mengatakan...

Air memang hal yg vital utk kehidupan kita. Gak kebayang kan klo ngga ada air? Duh jgn sampai deh ngalamin krisis air

Natara mengatakan...

Kalo dibekasi ada sumur resapan macam itu kece juga kali ya...

Fika mengatakan...

Nah kalau Perusahaan keren may gini.. ikut Bantu konservasi lingkungan sekitar. Ga sekedar ambil isinya aja

Echi Mustika mengatakan...

Aku selalu bilang ke anak-anak jangan buang-buang air nanti airnya bisa habis, yuk menghemat air bersama"