Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Rabu, 09 Agustus 2017

Inovasi Mahakarya Batik Tanpa Batas Dari Pekalongan

Padepokan Batik Pesisir Filasuf (Doc.Pri)
Sebagai wilayah yang terkenal dengan mahakarya batiknya, Pekalongan menyimpan keragaman seni batik yang mempesona di mata dunia. Bertempat di Padepokan Batik Pesisir Filasuf, segenap peserta Amazing Explore Petung Kriyono berkesempatan melihat langsung prosesi batik dan mengenal lebih jauh akan sejarah batik. Di sisi dinding menuju padepokan, terpampang kilas balik sejarah batik dan perkembangannya.

Dikatakan sebagai batik pesisir, hal ini dilandaskan berdasarkan kota-kotanya di wilayah pesisir pantai. Ciri dalam batik Pekalongan sendiri, adalah motif batiknya yang sangat bebas dengan warna-warna berani dan cerah. Menelisik pada perkembangannya, sejak awal abad 18 batik Pesisir terutama di Pekalongan sudah menjadi bisnis turun temurun yang tidak hanya dilakukan oleh pribumi, tapi juga bangsa Eropa dan Tionghoa.

Berlanjut ke Pedepokan, hadir Bupati Kabupaten Pekalongan Bapak Asip Kholbihi, SH, MSi. Beliau meluncurkan sebuah tagline Bumi Legenda Batik Nusantara untuk Kabupaten Pekalongan. Dalam pemaparannya dijelaskan hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap para seniman batik dan masterpiece yang tak pernah berhenti melahirkan karya-karya batik yang indah.
Model  1 dg Motif Batik Pekalongan (Doc.Pri)

Model 2 dg Motif Batik Pekalongan (Doc.Pri)

Model-model memperkenalkan karya batik pesisir dengan aneka motif yang bagus dan cantik. Tak berhenti untuk terus berinovasi, pengrajin batik kerap membuat terobosan dan design menarik yang bisa di terapkan dalam menyempurnan pemakaian sandang. Hal ini kian terbukti ketika Pekalongan ditetapkan sebagai jaringan kota kreatif UNESCO.

Disamping itu, Bapak Filasuf sebagai pemilik Padepokan  meluncurkan mahakarya terbarunya, terinspirasi dari keindahan alam yang ada di Petung Kriyono. Membatik itu seakan tiada batas, bahkan sebuah lukisan  alam bukan suatu kemuatahilan untuk di adopsi dalam sebuah kain berkuaskan canting dan menghasilkan seni batik yang mengagumkan.
Karya terbaru Bpk Filasuf (Doc.pri)
Bapak Bupati juga menambahkan "Ada keterkaitan jika berbicara mengenai pesona alam, pariwisata, budaya, di suatu daerah. Semuanya menjadi satu kesatuan untuk kemakmurkan masyarakat."
Launch Pekalongan "Bumi Legenda Batik Nusantara" (Doc.Pri)
Sebelum acara launching, peserta diperkenankan untuk melihat-lihat langsung para kreator batik yang tengah bekerja. Memasuki gapura berbata merah bertuliskan 'Pranggok pesisir' bisa dikatakan area studio batik. Menelusuri tiap-tiap orang yang berbeda tugas. Seorang pemandu pun menerangkan prosesi tahap membatik :

1. Pembuatan Motif


Membuat motif (Doc.Pri)
Di salah satu ruangan, tampak seorang pegawai tengah menggambar motif batik di atas meja di atas sebuah pola dengan menggunakan pensil sebelum di hias malam (lilin). Dalam motif yang dibuat bidibuat menyimpan filosofi dan ciri khas tersendiri.

2. Proses Canting Batik


Mencanting Batik (Doc.Pri)
Pola motif yang sudah dibuat diatas kain selanjutnya adalah melukis tiap garis-garisnya dengan canting yang dicelupkan pada malam (lilin) cair yang tengah di panaskan di atas tungku kecil.

3. Pewarnaan


Pewarnaan Batik (Doc.Pri)
Batik yang telah diberi motif kemudian masuk dalam proses pewarnaan. Harus diperhatikan juga Kadar airnya, karena dapat memengaruhi terangnya warna batik. Semakin banyak warna pada batik, prosesnya pun makin kompleks. Agar warna tak merusak motif lainnya, para seniman batik menempelkan lilin sehingga warna tak tercampur atau istilahnya di sebut pemopokan dengan mempertahankan warna dasar yang lebih dominan.

4. Proses mematikan warna

Dalam tahap ini dilakukan untuk memastikan warna yang telah dibuat tidak luntur, biasanya yang digunakan dalam proses ini adalah sodium silikat yang dikenal sebagai bahan pemati warna. Kain direndam selama beberapa jam lalu direbus dan dicampur dengan soda ash untuk menghilangkan lapisan lilin pada permukaan kain. Kemudian di celup di basuh dan dibilas.

5. Penjemuran


Penjemuran Batik (Doc.Pri)
Setelah proses membatik, kain-kain yang indah tersebut kemudian dijemur dibawah sinar matahari yang cukup.

6. Quality Control


Quality Control (Doc.Pri)
Setelah sekiranya kering, batik-batik tersebut tidak langsung dipasarkan. Namun juga harus melewati tahap lulus uji control. Pada proses ini, dibutuhkan ketelitian pengrajinnya.

Disamping batik tulis yang sudah dikenal, ada juga batik cap dengan motif tertentu. Biasanya, model seperti ini lebih praktis dan bisa mengasilkan karya batik dengan durasi lebih cepat. Dan umumnya di produksi dalam partai besar.

Batik Cap (Doc.Pri)
Adapun bahan yang digunakan dalam memebuat batik, beragam macam jenis mulai dari yang katun, serat buah seperti nanas atau pisang hingga sutera yang memerlukan keterampilan khusus dalam prosesnya.

8 komentar:

Putu Sukartini mengatakan...

Aduuuuh aku mupeng banget pengen eksplore Pekalongan
Tapi yo takut kalap juga sih jadi belanja batik melulu hahaha

belalang cerewet mengatakan...

Serius motif dan warna batik di padepokan ini bagus--bagus, terutama yang dijemur waktu itu ya. Sayang harganya hihi.... Siapa tahu bisa ke Pekalongan lagi dan bisa memborong buat dijual lagi. Batik Petungkriyono juga unik banget ya. Mupeng dah....

Siti Nurjanah mengatakan...

Wuhahahah...sayapun demikian mba. Harus ekstra nahan keinginan..duuhh takut khilaf sebenernya

Siti Nurjanah mengatakan...

Sayapun langsung terpesona melihat motif dan warna batik2 disana. Duuhh..klo ga ekstra sabar mungkin bisa khilaf utk mborong

Hahaha

inayah mengatakan...

njlimet kan, bikin batik..hihiih.

khairulleon mengatakan...

Oalah aku baru sadar teh Siti yang kemarin ternyata Teh Sity yang ini wkwk.
Ternyata kita pernah ketemu yaaa senangnya :)

tukang Jalan Jajan mengatakan...

Luar biasa dengan pembatik Indonesia yang terus melestarikan budaya mencanting batik. membuat secara tradisional tanpa tergerus zaman. semoga semakin banyak orang yang memberikan apresiasi

Angga mengatakan...

Mbak dapet salam dari kembarannya, Nurjanah dari Pekalongan ^^